Kartu Pos-Kartu Pos Pertamaku

Nah, akhirnya sesuai janji beberapa bulan yang lalu untuk menuliskan tentang post crossing kepada teman-teman pemirsa setia blog saya, maka hari ini saya menurunkan tulisan tentang post crossing alias hobi berkirim kartu pos (bener, kan terjemahannya?)

Kartu pos-kartu pos menarik mulai saya kenali sebagai bonus dari majalah anak-anak yang menjadi langganan kami ketika itu, majalah Bobo. Ada beberapa kartu pos bergambar Bobo dan kawan-kawan, namun ada pula yang bergambar Prince William dan Prince Harry yang ketika itu sangat populer. Sayangnya sekarang kartu pos-kartu pos itu entah ada di mana.

Kartu pos yang pertama yang masuk dalam koleksi saya adalah sebuah hadiah dari seorang Teacher di kelas kursus bahasa Jerman. Sebuah kartu pos dengan gambar Brandenburger Tor di Berlin. Brandenburger Tor atau Gerbang Brandenburg adalah sebuah bekas gerbang kota Berlin yang kini menjadi landmark paling terkenal dari negara Jerman.

Saat Revolusi tahun 1989 terjadi dan Tembok Berlin runtuh, gerbang ini menjadi simbol kebebasan dan keinginan rakyat Jerman untuk menyatukan Kota Berlin. Pada tanggal 22 Desember 1989, Gerbang Brandenburg dibuka kembali ditandai dengan Kanselir Jerman Barat Helmut Kohl yang berjalan melaluinya dan disambut oleh Perdana Menteri Jerman Timur Hans Modrow. (http://id.wikipedia.org/wiki/Gerbang_Brandenburg)

Kartu pos kedua dan ketiga, nah ini datangnya bersamaan. Kedua kartu pos ini dikirimkan oleh kedua teman saya di komunitas GamInong Blogger (GIB). Awalnya cuma nimbrung aja ketika mereka mem-posting status dan membahas seputar post-crossing, eh terusnya mereka minta di-inbox alamat saya buat dikirimi koleksi kartu pos mereka. Kedua kartu pos ini tiba bersamaan saat abang tukang pos mengantarkannya ke rumah.

Cihuuy, senangnya ... :-)

Kartu pos yang dikirimkan oleh Ari Murdiyanto aka buzzerbeezz bergambar salah satu tokoh kartun favoritku ketika kecil, Ikkyu San. Di ucapannya Ari ada menyebut bahwa Ari masih ingat banget kartun ini dulu sering ditayangkan di TPI (sekarang MNC TV) sore hari tapi udah lupa hari tayangnya kapan. Seingat saya, Ari, kartun ini ditayangkan di hari Sabtu sore. Suka banget sama kartunnya Ikkyu San, apalagi pas dianya sedang memutar otak untuk mencari ide.

Nah, kalau kartu pos satunya lagi ini dikirimkan sama Bang Hijrah Saputra Yunus. Abang admin GIB ter-Sabang ini (soalnya memang aslinya dari Sabang dan juga aktif sebagai duta untuk mempromosikan wisata di daerah asalnya tersebut) mengirimkan sebuah kartu pos bergambar Mister Piyoh yang sedang bilang "Weh" sambil mengenakan kaos "Terus aku harus bilang "Weh", gitu?". Dalam kartu pos ini Bang Hijrah juga menyampaikan salam hangat ter-Sabang untuk seluruh keluarga Indonesia.

Selang beberapa waktu kemudian Bang Arie Yamani, teman kami juga di komunitas GIB memberitahu bahwa ada banyak sekali koleksi post-crossing-nya yang hendak dibagi-bagikannya. Sebagian besar koleksi-nya double. Jadi Bang Arie berniat membaginya dan syukurlah waktu itu anak-anak GIB sedang ada acara buat sekalian kopdar sekaligus mengunjungi sejumlah tempat-tempat bersejarah di seputaran kota Banda Aceh.

Jadilah sebagian koleksi kartu pos-nya Bang Arie berpindah ke dalam koleksi post-crossing saya. Dalam tempo kurang dari tiga bulan saja sejak memperoleh kartu pos pertama, sudah ada dua puluhan kartu pos!

Lumayan juga, ya. Hehehe.

Tapi untuk koleksi dari Bang Arie ini sepertinya ada yang bakalan numpang lewat saja. Soalnya beberapa koleksi bercorak bintang asal Korea sudah jadi incaran Kak Eky, teman kami di GIB yang sedang melanjutkan studi di Thailand. Kak Eky udah wanti-wanti untuk disimpankan satu kartu pos kesukaannya. Muhib Didi juga sempat berminat juga melihat-lihat koleksi dari Bang Arie yang keren-keren ini.

Hadeeuh, dikasih nggak yaa? Hehehe. Oh, iya, terima kasih banyak, ya, atas kartu pos-kartu posnya. Semoga hobi post crossing ini bisa terus berlanjut di masa mendatang. Selain bisa menyambung silaturahim, melalui post crossing kita juga bisa menambah wawasan seperti tentang seni, pariwisata, sejarah dan masih banyak lagi .

Banda Aceh, 04 Maret 2014