Saat masih kecil, saluran televisi yang tersedia amat sangat terbatas. TVRI yang mulanya ada, kemudian disusul oleh TPI yang sekarang menjadi MNC TV pada tahun 1991, saat saya baru masuk Madrasah Ibtidaiyah. Pada tahun 1996, barulah RCTI muncul, saya masih ingat tahunnya karena menjelang Piala Eropa 1996.
Serial drama yang masih dalam kenangan di antaranya kita mulai dari yang paling jadul ialah Oshin. Ayato Kobayashi, adalah nama sang pemeran utama Oshin dewasa. Adegan khas Oshin berjalan di tengah hujan salju sambil menggendong bayi(?) yang menjadi memori yang tersimpan baik. Barangkali itu di sekitar tahun 1990. Soalnya aku masih ingat itu disiarkan hari Sabtu Sore, barangkali aku juga tahu itu hari Sabtu karena sudah mulai bersekolah.
Kemudian ada juga serial drama setiap malam harinya di TVRI. Yang paling berkesan itu film horor setiap malam Jum'at. Judulnya Friday the 13th. Itu film seram habis. Tak ada saluran televisi lain, kami pun ramai-ramai menonton. Di hari Minggu juga ada sebuah serial jagoan, yang selalu mengenakan pakaian hitam dan helm hitam dengan sebuah motor balap. Jika dia mengejar penjahatnya, maka dia pasti mengenakan pakaian kebesarannya itu.
Di Minggu siang, siapa di sini yang tidak ingat dengan Little Missy. Saya hanya ingat nama Missy dan Baron. Saya juga sudah lupa si Baron itu penjahat atau seorang budak hitam legam yang menyukai (/) Missy. Di siang hari Minggu ada Little House on The Praire. Film yang sangat bagus dan sarat pesan moral, pemeran utamanya Michael Landon dan ada seorang anak perempuan manis dengan rambut dikepang yang masih terekam dengan jelas senyumannya. (Lho?) Banyak juga film detektif seru yang ditayangkan di TVRI seperti Hammer dan Hunter. Kalau tak salah dua nama terakhir juga ditayangkan di hari Minggu sore dan malam.
Mundur lagi ke belakang, ada serial ACI (Aku Cinta Indonesia). Musiknya saja yang masih terkenang. Nanti saya akan coba mencarinya di Youtube. Kalau tak salah ceritanya berlatar belakang siswa-siswi SMA yang aktif dalam berbagai kegiatan ekstra kurikuler. Sepertinya juga sarat dengan nilai pendidikan untuk generasi muda.
TPI hadir dengan banyak serial khas betawi. Sebut saja Pepesan Kosong. Di sini pertama kali saya menyaksikan Pak Bolot, orang super cuek yang konon kabarnya bisa langsung prima pendengarannya mana kala disapa oleh wanita cantik. Pepesan Kosong adalah humor khas betawi di mana ada tokoh komedian betawi lainnya yaitu Malih yang berperan sebagai hansip.
TPI yang juga banyak memproduksi kuis dan hiburan bertemakan dangdut ini--misalnya saja Pamoria yang melejitkan Ulfa Dwiyanti atau Kuis Dangdut dengan Bang Jaja Miharjanya yang suka bilang apaan tuh! sangat fokus dengan ciri khas tersebut. Ada sebuah drama Jepang juga yang sering ditayangkan tetapi saya tidak ingat lagi judulnya.
Saat era RCTI, maka kita sudah bisa menyaksikan banyak tayangan berkualitas lainnya. Drama-drama Jepang/Korea seperti Endless Love jadi favorit. Meski ceritanya seakan tidak pernah selesai saat tokoh utama prianya yang selalu memendam perasaan pada tokoh utama wanitanya--sepertinya berakhir dengan si tokoh utama pria yang harus menikah dengan wanita lain yang mencintainya. Endless Love jadi favorit karena selain pemeran utamanya cantik (ups) juga
Bagaimana dengan pemirsa? Adakah drama-drama yang masih berkesan di ingatan?
Have a nice weekend!
^_^
Banda Aceh, 05 April 2014
Belum ada tanggapan untuk "Serial Drama yang Masih Lekat di Ingatan"
Post a Comment