Tapi adakah kita peduli. Pada mereka yang selalu membersamai. Keluarga, sahabat juga tetangga. Silaturahim yang sebenarnya tak dapat terganti begitu saja oleh miliaran karakter di dunia maya.
Berbahagialah bila kita masih tersadar. Sungguh, bila boleh iri pasti akan iri rasanya kepada mereka yang mampu menata itu semua. Memberi waktu--yang bukan sekedar sisa waktu--bagi mereka yang sering terlupakan.
Apa harus menunggu saat perpisahan tiba lalu menyesali. Menyesali percakapan harmonis yang tak pernah terjadi.
Teman, barangkali kebahagiaan yang kita cari itu ada di detik ini. Ada di saat ini. Ada bersama orang-orang yang ada di sekeliling kita. Tidak jauh-jauh dari tempat dudukmu kini.
Dan kadang kita memang perlu mengambil jarak dari semua kesibukan untuk bertanya ke dalam diri. Meski juga jangan terlalu lama, karena hidup harus terus berjalan.
Banda Aceh 2 Juni 2014
wah. betol ini bang!
ReplyDeleteini namanya "think global, starve local"
mantap bangg :)
Wow great quotes. Thanks dude :-)
Delete