Beranda · Wisata · My Extraordinary Life · Menu 2

Barbakue 1: Buat Timphan, Yuk!

"Gunakan kedua tangan dan kakimu untuk berbuat baik dan nikmatilah. Karena ketika waktu telah mengambil keduanya, sejuta niat pun percuma." (kutipan)

Pagi kian terasa dingin. Tapi tak ingin seperti beberapa hari yang sudah, di mana aku terbaring lemah oleh gurauan pancaroba. Di dapur, adik Bapak, Cek Neh yang sedang menginap di rumah kami sudah menyediakan berlembar-lembar daun pisang dan parutan kelapa yang diaduk dengan gula merah beserta adonan tepung ketan. Pagi ini sebuah menu istimewa akan segera disajikan: timphan isi kelapa gula jawa atau timphan asoe u mirah.

Bagi kamu yang belum kenal, timphan adalah makanan khas Aceh yang biasa disajikan ketika menyambut tamu, dalam perayaan adat ataupun menu menyambut lebaran. Timphan bisa dipadukan dengan isi parutan kelapa yang dimasak dengan gula merah ataupun sari kaya.


Artikel keren lainnya:

Menulis itu Mengasyikkan

Menulis itu bersenang-senang. Saya membaca judul itu terangkai di halaman depan Serambi Indonesia. Ada rasa haru bercampur bangga menyaksikan foto dan nama yang terpampang di sana. Beby Haryanti, atau di facebooknya aku menemukan nama Beby Haryanti Dewi. Bayangan lama tentang seorang editor penerbitan nasional yang super serius mendadak cair ketika mengikuti pembekalan Inaugurasi FLP Aceh pertengahan 2014 silam. Supel, ramah dan senang berbagi ilmu. Kamu yang ingin tahu lebih jauh tentang Kak Beby bisa menyimak karya-karyanya yang sudah sering menghiasi rak-rak toko buku sedunia. Seperti kata bijak, seseorang dikenali dari karya-karyanya.

Menulis itu mengasyikkan. Benar nggak, sih? Bagi saya, menulis adalah menuangkan pikiran dalam bentuk tulisan. Pikiran, perasaan, curhat, aspirasi, impian, uneg-uneg, solusi, harapan, keluhan, kenangan, wacana, khayalan, peristiwa, penelitian, cerita, dengan nama apa pun mereka disebut. Pastinya menulis adalah salah satu media untuk mengabadikan "sesuatu" yang dirasa bernilai tersebut. Kapan saja, di mana saja, menuliskan dapat menjadi hobi yang mengasyikkan.

Saya ingat saat masa-masa pendidikan dasar, ketika tugas mengarang yang ada dalam pelajaran bahasa Indonesia mengantarkan saya pada sebuah prosesi upacara bernama 'hening cipta'. Bahkan bila merunut lebih ke belakang lagi, saya perlu mengikuti "kursus menulis" di rumah ketika guru bahasa Indonesia saya menyatakan "kekagumannya" pada tulisan saya. Saya pernah bercerita tentang hal tersebut di blog ini. Menulis bukanlah sesuatu yang saya gemari ketika itu.

Artikel keren lainnya:

Selamat Ulang Tahun, GIB !

8 September ini  menandai satu tahun genap sudah kebersamaan saya dengan komunitas blog Gam Inong Blogger. Saya tidak tahu dengan pasti hari lahirnya, yang jelas saat saya bergabung grup ini memang baru saja diluncurkan. Ada banyak kisah yang terangkai di sini. Boleh dikata, di sinilah tempat mula saya berkenalan secara serius dengan dunia blog, mulai dari bimbingan hal-hal teknis yang terkesan remeh-temeh hingga kiat-kiat dan semangba--semangat mengikuti berbagai lomba.

Dua sosok yang berperan sebagai orang tua, eh, admin grup dengan misi "positifkan Aceh lewat tulisan" ini adalah GamMin Bang Hijrah dan Nongmin Kak Fardelyn Hacky. Meski kesibukan mereka seabrek, kami disambut hangat dalam grup yang saling berinteraksi melalui grup Facebook ini. Setelah membaca cerita-cerita yang berseliweran dalam postingan-postingan di grup Facebook, dapatlah saya mencatat bahwa setidaknya ada enam blogger yang turut membidani lahirnya blog ini, meski tidak satupun dari mereka yang berprofesi sebagai bidan. Semoga tidak salah sebut ya. seingat saya keenam blogger memukau itu adalah Hijrah Saputra Yunus, Fardelyn Hacky, Liza Fathiariani, Ferhat Muchtar, Irma Hafni 'Ihan' Nurdin dan Ari Murdiyanto.

Hal yang dirasa menarik dari perkumpulan blogger adalah saat kesempatan bersua langsung dalam moment bertajuk "Kopi Darat Blogger". Dari beberapa kesempatan, ada dua kali setidaknya saya mengikuti kopdar. Kali pertama adalah saat beberapa blogger yang juga anggota GIB karyanya terpilih sebagai pemenang sebuah event di mana mereka berkesempatan mengikuti workshop jurnalistik di Banda Aceh. Berikutnya adalah ketika Kak Alaika Abdullah, anggota GIB yang pernah meraih gelar Srikandi Blogger 2013 bersama Komunitas Emak-emak Blogger (KEB). Kak Alaika yang sedang berkesempatan pulang ke Banda Aceh juga mengundang kami untuk kopdar blogger. Akhirnya bisa ketemu juga dengan blogger-blogger GIB idola saya. #ambilpulpenmintatandatangan

Artikel keren lainnya: