Beranda · Wisata · My Extraordinary Life · Menu 2

Aceh Tersenyum Tanpa Narkoba

Dulu aku suka padamu dulu aku memang suka.
Dulu aku gila padamu dulu aku memang gila.
Sebelum aku tahu kau dapat merusakkan jiwaku.
Sebelum aku tahu kau dapat menghancurkan hidupku.

(Mirasantika, dipopulerkan oleh H. Rhoma Irama)

Lagu tersebut yang mulai dipopulerkan pada tahun 1990-an ini seakan mengingatkan kita pada masalah pemberantasan narkoba yang dewasa ini kian marak diperbincangkan. Adalah kenyataan bahwa generasi muda dihadapkan pada tantangan globalisasi yang mau tidak mau sudah hadir di depan mata. Kehadiran globalisasi turut membawa dampak positif dan negatif ibarat dua sisi mata uang yang mesti ada. Salah satu dari dampak negatif yang dikhawatirkan adalah penyebaran narkoba yang dapat merusak moral generasi penerus bangsa.

Banyak hal yang dapat mendorong seseorang tergerak atau terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif lainnya. Nah, berikut ini ada tiga faktor yang dapat membuat seseorang tergerak mengunakan narkoba yang disebutkan oleh situs jauhinarkoba.com. Dengan mengetahui faktor-faktor ini diharapkan dapat mencegah kita menggunakan narkoba, yaitu:

Pertama, faktor diri. Faktor yang muncul dari dalam diri sendiri antara lain dapat bermula dari keinginan untuk mencoba-coba atau bersenang-senang, mencari pelarian dari kebosanan atau kegetiran hidup, ketidaktahuan akan dampak penyalahgunaan narkoba, kecanduan rokok dan minuman keras dan keinginan untuk diterima pada suatu kelompok pergaulan.

Kedua, faktor lingkungan. Adapun yang termasuk ke dalam faktor ini yaitu adanya pecandu narkoba dari lingkungan keluarga, sikap permisif (serba membolehkan) dari pihak keluarga dan masyarakat, masalah keretakan rumah tangga (broken home), sampai masalah kemiskinan, pengangguran, putus sekolah dan keterlantaran.

Ketiga, faktor ketersediaan narkoba. Yang mencakup faktor ini di antaranya adalah semakin mudahnya memperoleh narkoba di lingkungan pemakai, teknologi internet kian canggih yang dapat mempermudah perdagangan narkoba, semakin beragamnya bentuk narkoba yang beredar, modus operandi tindak pidana narkoba yang semakin sulit diungkap, sindikasi mafia narkoba yang kuat dan profesional, serta besarnya keuntungan yang dijanjikan bisnis narkoba.


bnnpaceh.com

Dengan semakin mudahnya akses narkoba, maka tidak mau tidak mau harus memulai proses pencegahan sedini mungkin dimulai dari diri dan keluarga kita. Terlalu besar dampak yang ditimbulkan apabila narkoba terlanjur menjerumuskan orang-orang terkasih di sekitar kita. Mengutip ungkapan seorang selebriti, “kalau udah kena narkoba, elo nggak bakal bisa jadi siapa-siapa lagi.” Oleh karena itu tidak salah apabila peribahasa menyebutkan, “mencegah lebih baik daripada mengobati.”

Secara internasional, UNODC dan WHO memperkirakan sekitar 3,5% - 7% penduduk dunia (sekitar 162-324 juta orang) pernah menggunakan narkoba, di mana sekitar 16-39 juta di antaranya mengalami ketergantungan narkoba. Bisa dibayangkan betapa besar generasi yang hilang (the lost generation) yang terjadi sebagai dampak penyalahgunaan narkoba.

Dari dalam negeri, pemerintah baru-baru ini mencanangkan Gerakan Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba dalam menyikapi status darurat narkoba nasional. Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), terdapat 12.044 atau sekitar 33 orang per hari yang meninggal dunia akibat penyalahgunaan narkoba. Apabila ditinjau dari angka prevalensi penyalahgunaan narkoba pada tahun 2014, secara nasional telah mencapai angka 4 juta jiwa. Angka ini sama dengan 2,18% dari jumlah penduduk Indonesia dengan angka kerugian mencapai hampir Rp 63, 1 triliun.




bnnpaceh.com

Banyak hal yang dapat dilakukan dalam rangka upaya pencegahan dampak penyalahgunaan narkoba ini. Dalam rangka mendukung Gerakan Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba, ribuan masyarakat Langsa memeriahkan kampanye pola hidup sehat dan aksi budaya P4GN pada 7 Juni 2015. Acara yang dilangsungkan di Lapangan Merdeka Kota Langsa ini turut dimeriahkan oleh kegiatan jalan sehat, senam massal, lomba Rangking 1, lomba foto selfie anti narkoba, lomba video dan pementasan tari.

Dalam event yang dilangsungkan bersamaan dengan peringatan Hari Anti Narkoba Internasional Tahun 2015 ini, turut diselenggarakan deklarasi Gerakan Masyarakat Anti Narkoba Kota Langsa. Deklarasi tersebut merupakan bukti nyata partisipasi pemerintah daerah setempat bersama-sama dengan segenap masyarakat untuk mewujudkan Gerakan Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba.



bnnpaceh.com

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Maka sebagaimana anjuran agama agar kita terlebih dahulu membentengi diri kita dan keluarga daripada dampak negatif dari narkoba. Kesadaran bahwa narkoba berdampak negatif yang dapat merusak masa depan dan moral generasi muda penerus harapan bangsa adalah kunci utama dari penanggulangan narkoba tersebut.

Pemerintah daerah tentunya dapat lebih mengintensifkan dalam upayanya memimpin Gerakan Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba. Sosialisasi ke lembaga-lembaga pendidikan dan rumah ibadah serta fasilitas layanan publik lainnya dapat menjadi upaya dalam membendung meluasnya dampak narkoba. Di samping itu masyarakat juga harus proaktif dalm melaporkan adanya  penyalahguna narkoba yang perlu mendapatkan penanggulangan dalam hal ini rehabilitasi. Dengan adanya kerjasama semua pihak, maka generasi muda bebas narkoba semoga kelak dapat terwujud sebagai generasi penerus tongkat estafet pembangunan bangsa.


Sumber:

Darurat Narkoba Bukan Hanya Terjadi di Indonesia, http://bnnpaceh.com/2015/05/darurat-narkoba-bukan-hanya-di-indonesia/

Pemicu Terjadinya Penyalahgunaan Narkoba, http://jauhinarkoba.com/pemicu-terjadinya-penyalahgunaan-narkoba/

Ribuan Masyarakat Langsa Kampanye Pola Hidup Sehat dan Aksi Budaya PG4N, http://bnnpaceh.com/2015/06/ribuan-masyarakat-langsa-kampanye-pola-hidup-sehat-dan-aksi-budaya-p4gn/



Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog Sehat Anti Narkoba: Gerakan Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Aceh.



Artikel keren lainnya:

4 Tanggapan untuk " Aceh Tersenyum Tanpa Narkoba "

  1. Yeaayyyy...akhirnya Azhar ikut juga. Saya juga di detik-detik terakhir :D
    Semoga keluarga kita terhindar dari narkoba ya azhaaaar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. akhirnya kak ...

      detik-detik yang menentukan hehe

      #ambil tissue lap keringat

      Delete
  2. narkoba itu kayak makhluk halus dalam masyarakat. kita ngak tau dia udah nyebar kemana mana.. tapi selalu bikin takut

    ReplyDelete
    Replies
    1. iiih serem

      kok malah jadi bahas makhlus sih bang?

      ya, narkoba memang mengerikan, rehabilitasi ibarat kesempatan kedua yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi pecandu narkoba. jangan sampai terjerumus lagi. bagi yang belum, jangan pernah!

      Delete