Beranda · Wisata · My Extraordinary Life · Menu 2

7 Tips Agar Menunggu Jadi Lebih Asyik

Dalam suatu perjalanan darmawisata menuju ke Puncak yang disponsori sebuah biro jasa travel, kepada para penumpang dibagikan sejumlah brosur. Beragam destinasi wisata menarik mulai dari kemegahan Masjid Biru Istanbul hingga kemeriahan pesta kembang api tahun baru di Sidney ditawarkan. Aktivitas berlibur telah menjadi kebutuhan masa kini. Sayangnya berhubung masih musim liburan, perjalanan tersebut diinterupsi oleh kemacetan berjam-jam lamanya.

Jenuh menunggu, seorang pemuda bertanya pada seorang bapak di sampingnya, "Sudah jam berapa, ya, Pak?" Sang Bapak memperhatikan sang pemuda sejenak, lalu asyik lagi dengan gadgetnya. "Maaf, Pak? Kenapa pertanyaan saya tidak dijawab? "Sang Bapak berkata, "Sekarang kamu nanya jam berapa. Setelah ini kamu akan bertanya apakah saya memiliki putri yang cantik. Sudah itu kamu bertanya apa ia sudah dilamar dan hendak meminangnya. Bagaimana mungkin saya akan menerima lamaran seorang pemuda yang tidak memiliki jam tangan?!"

Hihii, ada-ada saja ya jawaban sang Bapak? Pernahkah kamu mengalami kondisi yang menyebabkan kamu menunggu? Menunggu sering menyebabkan waktu terbuang dengan sia-sia. Padahal jika dikelola dengan baik waktu menunggu bisa tetap bermanfaat, lho. Berikut disajikan 7 tips agar masa menunggu kamu jadi lebih asyik:

Artikel keren lainnya:

Haruskah Dunia Bisnis Beralih pada Cloud Computing?

Pernah mendengar Google Drive, Dropbox atau SkyDrive ? Saya yakin istilah tersebut telah sangat akrab di dunia pendidikan dan dunia kerja. Khususnya di mana internet telah sangat berpengaruh dalam peningkatan kinerja para penggunanya. Nah, ketiga istilah tadi ternyata berkaitan erat dengan tema yang akan kita bahas kali ini. Istilah cloud computing atau komputasi awan sepertinya merujuk kepada perusahaan penyedia jasa layanan cloud yang dapat menyimpan data-data yang kita perlukan pada suatu server yang berfungsi sebagai "awan" dan kita dapat membukanya kembali sewaktu-waktu tanpa harus menyediakan perangkat berkapasitas besar.

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/

kbsgroup.co.uk

Artikel keren lainnya:

Tuhan Tahu Tapi Menunggu

Sore kemarin, saya bersama teman-teman kampus memutuskan untuk menikmati sore di sebuah warkop selepas sebuah jadwal kuliah tambahan. Dua piring indomie rebus, dua piring Mie Aceh rebus, dan masing-masing segelas teh tarik hangat, sanger dingin, teh dingin dan jus alpukat dengan sedikit susu kental manis coklat disajikan tak lama kemudian.

Saat sedang asyik berbincang, seorang teman mengingatkan kami pada sebuah kisah. Kisah ini diangkat dari novel termasyhur Laskar Pelangi. Meski saya belum sepenuh ingat, lantaran juga belum pernah membaca sampai tamat novel ini, tapi adegan "aamiin" itu masih terekam di ingatan.

id.wikipedia.org

Artikel keren lainnya:

Christian Sugiono: Lejitkan Idemu dengan Berkarya!

Kali ini kita akan menghadirkan sosok inspiratif yang telah meraih kesuksesan oleh karena kesungguhannya dalam mewujudkan mimpinya. Saya lebih dulu mengenali nama perusahaan maya yang digawanginya ketimbang mengetahui sosok sang pengelola di balik layar. Secara tak sengaja saat sedang browsing menemukan sesuatu yang sangat informatif, disajikan dengan cara unik sekaligus bisa buat kamu terhibur: Malesbanget.com.

Pada awalnya, situs Malesbanget.com menampilkan informasi-informasi yang sedang hangat dengan penyajian yang kreatif. Padahal bagi pendirinya sendiri, Christian Sugiono, tak pernah terbayangkan situs ini akan begitu fokus pada segmen tertentu dengan suatu ciri khas pula. Pada saat tahun 2002 ia mengeksekusi ide tersebut bersama teman-temannya saat berstudi di Jerman, situs Malesbanget.com belum banyak dikenal di Indonesia meskipun secara perlahan nama ini kian akrab di kalangan pengguna internet.


kapanlagi.com

Artikel keren lainnya:

Secuplik Motivasi dari Frau Professor

Sabtu kemarin, jika kamu sempat mengikuti blog saya, dihelat sebuah seminar motivasi "Buat Apa sih Belajar ke Jerman?". Menghadirkan pemateri Bang Mufti Ali Nasution, Pak Maulana dan Frau Professor (ciyee namanya saya lupa, ntar ya dilengkapi).

Setelah tiba di kampus, tepatnya di Aula FKIP Unsyiah. Ruangan sudah dipenuhi dengan ratusan antusias yang berasal dari beragam latar belakang. Mulai dari anak-anak, siswi SMP dan SMA, mahasiswa, dosen dan masyarakat umum. Saya sempat mencatat pesan dari Frau Professor. Yang saya maksud adalah pembicara utama dalam seminar tersebut yaitu. Prof. Dr. Evamarie Hey-Hawkins. Ada beberapa hal yang sangat ia tekankan untuk mempersiapkan belajar ke Jerman.


Artikel keren lainnya:

Puisi Tentang Pertemuan dan Perpisahan

Aku berulang-ulang kali mereka-reka akan makna pertemuan dan keharusan berpisah yang seakan selalu berangkaian. Pencarian seolah tak berujung akan maknanya. Tetapi jawaban yang sebenarnya dapat dipungut sembari melanjutkan perjalanan.

Selayak pertemuan, perpisahan akan menyapa ketika sudah waktunya. Kita bahkan berpisah dari hari kemarin ke hari ini. Hari ini ke keesokan harinya dan seterusnya. Kita berpisah dari masa kanak-kanak ke masa remaja, dari masa remaja ke dewasa, dewasa hingga tua dan seterusnya.

Artikel keren lainnya:

Khayalan Tingkat Tinggi

Sabtu, 12 September 2015. Pagi ini saya akan menuju Aula FKIP Unsyiah. Di sana saya akan mengikuti pembekalan atau counseling mengenai motivasi dan kiat melanjutkan pendidikan ke Jerman. Saya ingin menambah motivaasi setelah selama ini mempelajari bahasa Jerman dan bergaul dengan para alumni dari Jerman. (Ngumpulin energi positif, nih, ceritanya, mumpung acaranya juga nggak pakai biaya pendaftaran, tinggal datang saja, hihihi).

Sebelumnya, saya ingin menyampaikan sebuah kisah anekdot. Anekdot tapi nyata. Beberapa tahun silam saat saya hendak ke kampus mengendarai Labi-labi -- sejenis angkot -- dua orang ibu-ibu tampak asyik bercakap. Saya menyimakntutur bahasa tak biasa dari percakapan mereka. Cakap bahasa Melayu. Aih, dari manakah gerangan?

Artikel keren lainnya:

TVRI Have Important Role to Save Indonesian Culture and Ethics

Since their establisment on 24 August 1962, Televisi Republik Indonesia (TVRI) -- the first and the only one national television -- was established by Indonesian government. Today, many positive and negative impact could be happened as a result from globalization. Otherwise, the national television still broadcast many benefits and good quality TV programmes. TVRI have important role to save Indonesian culture and ethics.

Today, we have featured many programme from many national TV. Many of them give their focused on news, another for entertainment and the rest would have combined it. In Indonesia, we have Komite Penyiaran Indonesia or KPI (Indonesian Broadcasting Committee) to control the impact of TV broadcast for society. The KPI will give warnings but punishment if a TV programme give negative impact such as immoral scene, humiliation or violence. There are many reason why I believe TVRI have important role to save national culture and ethics.

Artikel keren lainnya:

See Your Memories

Ya. Entah mengapa aku merasakan keinginan seperti itu, lagi. Inginnya keluar dari rutinitas menulis yang sebenarnya tidak rutin juga. Berkhayal menuju ke negeri fantasi tanpa ada kegiatan tulis menulis. Mungkinkah?

Tapi, alangkah sepinya dunia semacam itu. Kita bertemu, merangkai kata. Lalu menyimpannya dalam memori hingga lupa.

Artikel keren lainnya: