Beranda · Wisata · My Extraordinary Life · Menu 2

Suka dan Duka Berkolaborasi dan Berkomunitas (Bagian 1 dari 3 Tulisan)

Kamus Webster membatasi pemahaman komunitas ke dalam beberapa definisi, yang menggambarkan betapa kompleksnya pemahaman mengenai komunitas. Komunitas merupakan kumpulan individu yang merupakan bagian dari suatu masyarakat yang lebih besar. Komunitas dapat terjalin baik dengan kesamaan isu tertentu (misalnya ekonomi, sosial dan politik) maupun tanpa isu yang spesifik. Komunitas dapat terbentuk melalui kesamaan latar belakang sejarah, minat dan kegemaran, bidang ilmu hingga profesi tertentu. Sementara pemahaman mengenai komunitas sebagaimana disebutkan Hermawan Kartajaya dibatasi sebagai sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, di mana mereka terikat oleh kesamaan interest (kepentingan atau minat) dan values (nilai-nilai yang diakui).

Vanina Delobelle menambahkan, terdapat beberapa faktor yang menjadi karakteristik dari komunitas, yang terdiri atas:
1. Adanya keinginan berbagi dan berkomunikasi sesama anggota sesuai kesamaan minat.
2. ‎Basecamp atau wilayah di mana biasanya kita dapat berkumpul.
3. ‎Berdasarkan kebiasaan dari anggota yang selalu hadir (dalam kesempatan pertemuan-pertemuan yang ada di komunitas tersebut).
4. ‎Adanya orang yang mengambil keputusan dan menentukan segala sesuatunya.

Hermawan Kertajaya menyebut setidaknya ada 9 (sembilan) peran komunitas dalam berbagai versinya, yang saya sarikan dari laman kaskus.co.id yang terdiri atas:

1. Provider: peran seseorang yang selalu siap menjadi tuan rumah bahkan selalu memberi perhatian kepada anggota lain.

2. ‎Greeter: memberikan sambutan hangat kepada anggota yang baru masuk serta memperkenalkan kebiasaan atau ritual, nilai-nilai serta kepribadian tertentu dalam komunitas tersebut.

3. ‎Guide: berperan sebagai pembimbing atau personal coach bagi anggota baru. Fungsinya agar anggota baru merasa betah dalam komunitas tersebut.

4. ‎Catalyst: berperan memperkenalkan anggota baru kepada anggota lama. Seringkali, anggota lama (incumbent) memiliki perasaan lebih mempunyai ownership (kepemilikan) atas komunitasnya yang berpotensi membuat anggota baru merasa tidak nyaman. Peran catalyst sebagai mak comblang yang menjadi perekat keduanya.

5. ‎Performer: peran seseorang yang suka tampil menjadi pusat perhatian (spotlight), meskipun belum tentu dia merupakan seorang "juara sebenarnya". Ini juga menjadi daya tarik komunitas bagi seseorang yang tidak dapat menyalurkan "narsisnya" di tempat lain.

6. ‎Supporter: peran orang-orang yang cenderung lebih pasif namun diperlukan para performer. Ini karena tidak mungkin seseorang dapat perform tanpa didukung adanya audiens.

7. ‎Ambassador: peran orang-orang yang mempromosikan ke luar komunitas kepada orang-orang yang belum menjadi anggotanya.

8. ‎Accountant: yaitu orang yang berperan dalam menghitung tingkat partisipasi anggota.

9. ‎Talent scout: orang yang bertugas merekrut anggota baru,  biasanya bertujuan untuk memperluas komunitas.  Anggota baru yang direkrut diupayakan agar bisa bertahan lama dan oleh karena itu perlu diseleksi secara khusus.

Mempertemukan keinginan berbagi melalui proses komunikasi dari orang-orang yang bersamaan minat dan nilai-nilai adalah cara kerja komunitas dalam mewujudkan perubahan.  Perubahan sendiri merupakan suatu keniscayaan, karena di samping permasalahan yang terus bertumbuh, terdapat keinginan umat manusia untuk meniti kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Berkomunitas merupakan upaya nyata menghidupkan kembali semangat gotong royong dan musyawarah yang rentan atau bahkan sudah tergerus individualisme di era digital dewasa ini. Komunitas semakin meningkat perannya karena dapat berfungsi sebagai jembatan penghubung antara masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. Di samping itu, komunitas dapat menjadi sarana transfer ilmu pengetahuan informal sebagai upaya pengembangan talenta muda harapan bangsa.


(Bersambung)

#kolaborasi
#komunitas
#aksi
#pemuda
#komunitasaceh
#pemudaaceh

iiteeeestudents.wordpress.com


Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Suka dan Duka Berkolaborasi dan Berkomunitas (Bagian 1 dari 3 Tulisan)"

Post a Comment