Saat duduk ngopi pagi seorang teman bertanya, apakah yang lebih penting, disiplin ataukah motivasi. Pertanyaan ini menjebak, dan khas teman ngopi saya ini memang. Lalu ia menjawab pertanyaan itu sendiri, disiplin mengalahkan motivasi. Disiplin tak ada habisnya. Motivasi akan mengempis seiring meluruhnya ia. Kali ini saya ingin berbagi tiga kisah motivasi tentang kedisiplinan berkarya, yang di antaranya termasuk menulis atau menghasilkan konten, ide, gagasan dan bahkan penemuan-penemuan yang berharga bagi ilmu pengetahuan, kemanusiaan dan alam semesta.
Kisah motivasi pertama adalah sahabat saya AM, yang mana setiap tugas kuliah di kelasnya yang dikasihkan waktu seminggu tapi selalu dia tuntaskan di hari pertama. Walaupun dia terlihat biasa-biasa saja, tidak menonjol secara akademik, tapi AM yang paling gigih. Selalu terdepan, seperti jingle sebuah brand sepeda motor. Dia akan sering terlihat di Mushala ataupun di sekret himpunan mahasiswa untuk menemui senior yang senang berbagi untuk bertanya jika tugasnya rumit. Dengan sabar, dia meluangkan waktunya. Apalagi masa kuliah banyak waktu senggangnya, kan. Teman-teman lainnya yang bahkan menonjol secara akademik telah "dikalahkannya" oleh kecepatannya menuntaskan tugas-tugas kuliah dari dosennya. Ternyata memang di dunia kerja AM salah satu yang kini paling sukses, sudah menjadi ASN dan kalau tak salah bertugas di Kalimantan. Meskipun beda jurusan karena saya Manajemen, tapi kami cukup intens bertemu karena sama-sama jamaah mushala kampus. Teman-teman saya semasa kuliah cukup berimbang antara jurusan sendiri dengan jurusan akuntansi.
Tokoh kedua adalah HH. Setiap kali dia menulis status penyemangat di akun sosmednya, hal itu selalu menarik. Sepertinya dia buat status sebagai rehat dari kegiatan kuliah, koas dan kini risetnya yang seabrek. Sudah diakui dalam lingkaran periset handal yang mendunia. Nah, yang unik dari statusnya adalah ia menyemangati dirinya setiap kali menyelesaikan tugas. Ini bermakna tugas-tugas "kecil" yang dikerjakan senang hati dulunya itu menjadi penyemangat dan dari tugas-tugas itulah dia merintis prestasinya saat ini sebagai periset handal yang telah diakui kapasitas keilmuannya di tingkat dunia. Oh iya, hal yang menarik dari statusnya adalah ucapan-ucapan khas superhero yang menutup status sosmednya, kalau tak salah dari Transformers. Ya, HH memang menjadikan transformasi sebagai kata kunci perjuangannya dalam memberi makna bagi kehidupan dan kebermanfaatan bagi semesta dengan riset-riset kedokteran dan sainsnya yang mendunia. Senang melihat kiprahnya saat ini dan bersyukur bisa tau sosoknya meski hanya berteman dari sosmed. HH sangat terbuka berbagi saat saya menanyakan pertanyaan kesehatan, dia meluangkan waktu untuk mencarikan jurnal yang dapat saya baca dan di mana saya bisa mencari tahu lebih banyak. Tentulah hal itu karena sikap dan dedikasinya yang mencintai dunia sains dan kedokteran.
Tokoh ketiga adalah UB dan MI. Keduanya berasal dari kota tempat domisili saya saat ini: Meulaboh. Keduanya langganan juara lomba menulis salah satu merek laptop ternama. Mereka memiliki kesamaan: punya visi dan misi yang tertuang dalam rencana aksi menulis. UB punya penjadwalan kegiatan harian yang sangat disiplin, dia punya slot waktu luang untuk menonton drama kesukaannya sebagai penyegaran untuk menulis. Jika waktunya istirahat, dia akan beristirahat, karena dia sadar betul pentingnya membagi waktu. Katanya padaku, kita penulis pikiran dan ide berseliweran sepanjang waktu. Apa jadinya jika kita tak disiplin. UB lebih memilih bersabar menjalani peran sebagai guru honor di kota asal kelahirannya sampai akhirnya kini lulus tes ASN dan kini menikmati hasilnya. Demikian pula MI, yang punya jadwal hingga beberapa minggu ke depan hendak menulis apa saja di blognya. MI juga saat ini bekerja di pemerintahan dan tetap konsisten menulis. Pesannya padaku, di dunia kerja, usahakan baiklah pada semua orang.
Foto: Bunga mawar di halaman rumah Banda Aceh, 2023.
Banda Aceh, 6 Mei 2025
Belum ada tanggapan untuk "Tiga Kisah Motivasi Menulis dari Ujung Barat Sumatera: Disiplin Mengalahkan Segalanya"
Post a Comment