"Jak-jak Lom u Banda" atau dalam bahasa
Indonesia memiliki arti ajakan untuk datang kembali ke Banda Aceh, bisa berbeda
artinya apabila diucapkan potongannya saja yaitu Jak Lom u Banda yang bisa
bermakna sama dengan kalimat "siapa suruh datang ke Banda Aceh" yang
senada dengan sebuah lagu yang populer "Siapa Suruh Datang Jakarta."
Namun bila kalimat "Jak Lom u Banda" lebih sering terdengar, bukan
berarti masyarakatnya tidak ramah, atau bukan pula lantaran kehidupan di kota
kecil berpenduduk 255.243 jiwa (data November 2012, banda-aceh.atjehpost.com) tersebut
sudah berlaku "kejam" layaknya ibukota negara D.K.I. Jakarta.
Setidaknya, menurut hipotesa kecil-kecilan saya, ujaran "jak lom u
banda" tersebut merupakan isyarat bahwa kota yang sejatinya punya
peluang pariwisata yang masih belum begitu digarap dengan cukup serius ini
sedang menuju kepada sebuah kota yang kian cantik dan rupawan ini sejak
berbagai pembangunan infrastruktur dan suprastruktur yang bermula pada era
rehabilitasi dan rekonstruksi pasca tsunami 2004 yang lalu.
Bagi para penikmat wisata, Banda Aceh adalah surganya
wisata. Terdapat beberapa tujuan wisata sejarah yang masih asri dan tidak
hancur oleh gempa bumi dan gelombang tsunami 2004 di samping
mesjid-mesjid yang berdiri kokoh dan tegak sebagai saksi bisu yang diselamatkan
oleh Yang Maha Kuasa dari dahsyatnya bencana tersebut. Kita juga dapat melihat
beberapa bangunan baru dalam berbagai infrastruktur dan suprastruktur yang
dibangun pasca tsunami, yang menjadikan kota Banda Aceh yang cantik, kian
dipercantik lagi dan lagi.
Belum lagi bila kita menghitung sejumlah tempat wisata yang terletak di sekitar kota Banda Aceh, seperti di kota Sabang dan Kabupaten Aceh Besar. Sejumlah wisata bahari maupun pegunungan dan sungai yang masih bersih dan asri yang ditawarkan oleh tiga kota/kabupaten tersebut, sebenarnya bisa menjadi sumber pendapatan daerah yang sangat menjanjikan. Sebut saja keindahan tiada duanya dari pemandangan bawah laut perairan Sabang. Keindahan pantai Lampuuk dan Babah Dua di Aceh Besar dengan pasir putihnya dan air laut yang masih sangat bersih dan asri, menawarkan sejuta kenyamanan liburan lainnya. Juga kolam air panas Ie Su'um, Krueng Raya yang terletak 45 km dari kota Banda Aceh.
Belum lagi bila kita menghitung sejumlah tempat wisata yang terletak di sekitar kota Banda Aceh, seperti di kota Sabang dan Kabupaten Aceh Besar. Sejumlah wisata bahari maupun pegunungan dan sungai yang masih bersih dan asri yang ditawarkan oleh tiga kota/kabupaten tersebut, sebenarnya bisa menjadi sumber pendapatan daerah yang sangat menjanjikan. Sebut saja keindahan tiada duanya dari pemandangan bawah laut perairan Sabang. Keindahan pantai Lampuuk dan Babah Dua di Aceh Besar dengan pasir putihnya dan air laut yang masih sangat bersih dan asri, menawarkan sejuta kenyamanan liburan lainnya. Juga kolam air panas Ie Su'um, Krueng Raya yang terletak 45 km dari kota Banda Aceh.
Taman Putroe Phang
Foto diambil pada tanggal 3
Mei 2012
Foto di atas merupakan salahsatu tempat wisata di kota
Banda Aceh. Tempat yang dinamai Taman Putroe Phang ini merupakan tempat
pemandian Putri Kamaliah atau lebih dikenal dengan Putroe Phang, permaisuri
dari Sultan Iskandar Muda yang merupakan Sultan Kerajaan Aceh Darussalam. Taman
Putroe Phang dibangun pada awal tahun 1700-an untuk mengobati rasa rindu sang
permaisuri pada kampung halamannya di Malaysia.
Pembangunan taman ini sendiri dikisahkan merupakan permintaan dari sang permaisuri, yang di bawa ke Aceh oleh Sultan Iskandar Muda setelah kerajaan Pahang (sekarang salahsatu negara bagian di Malaysia) ditaklukkan. Di dalam Taman ini terdapat Pinto Khop yang merupakan gerbang kecil berbentuk kubah yang menghubungkan taman dengan istana (Pendopo). Pinto Khop ini letaknya tidak jauh dari Gunongan merupakan tempat beristirahat Putroe Phang setelah lelah berenang. Di taman ini terdapat kolam untuk sang permaisuri keramas dan mandi bunga ditemani para dayang. (http://id.wikipedia.org/wiki/Gunongan)
Pembangunan taman ini sendiri dikisahkan merupakan permintaan dari sang permaisuri, yang di bawa ke Aceh oleh Sultan Iskandar Muda setelah kerajaan Pahang (sekarang salahsatu negara bagian di Malaysia) ditaklukkan. Di dalam Taman ini terdapat Pinto Khop yang merupakan gerbang kecil berbentuk kubah yang menghubungkan taman dengan istana (Pendopo). Pinto Khop ini letaknya tidak jauh dari Gunongan merupakan tempat beristirahat Putroe Phang setelah lelah berenang. Di taman ini terdapat kolam untuk sang permaisuri keramas dan mandi bunga ditemani para dayang. (http://id.wikipedia.org/wiki/Gunongan)
Hal yang tidak kalah menariknya dari kota Banda Aceh adalah
wisata bersepeda. Setiap hari Sabtu dan Minggu kita dapat menikmati suasana
masyarakat berolahraga di lapangan Blang Padang. Di lapangan yang juga sering
menjadi tempat penyelenggaraan acara-acara seperti konser penyanyi nasional,
pameran pembangunan dan sebagainya ini, dapat kita temui dengan mudah suasana
olahraga tersebut, di mana dibangun jalur untuk jogging. Masyarakat
juga bisa mengikuti senam pagi yang rutin diselenggarakan setiap minggunya, dan
bila lelah ada sejumlah pedagang kecil yang menawarkan jajanan khas nusantara
di sini.
Ada juga jalur car free day di seputaran Jalan T. Daud Beureueh yang dimanfaatkan warga untuk senam pagi, bersepeda, dan ada juga ajang penampilan bakat dari komunitas-komunitas yang ada di Banda Aceh seperti komunitas olahraga skateboard, menyanyi hip-hop dan break dance dsb.
Ada juga jalur car free day di seputaran Jalan T. Daud Beureueh yang dimanfaatkan warga untuk senam pagi, bersepeda, dan ada juga ajang penampilan bakat dari komunitas-komunitas yang ada di Banda Aceh seperti komunitas olahraga skateboard, menyanyi hip-hop dan break dance dsb.
Saya sendiri suka bersepeda, di samping murah meriah juga
menyehatkan dan pemerintah kota Banda Aceh juga telah membuat jalur khusus
sepeda di sejumlah ruas jalan di kota Banda Aceh. Berbagai kalangan baik
tua-muda, sendiri, atau berkelompok menjalani hobi ini. Sangat mengasyikkan, di
mana Banda Aceh memiliki banyak jalan dan jembatan yang baru dan cukup luas
sebagai "dampak positif" dari pembangunan pasca tsunami.
Seperti terlihat di foto berikut. Sebuah komunitas sepeda ontel yang dominan kaum Bapak dan Ibu baru saja berhenti dari "checkpoint" mereka di sebuah warung kopi. Sebenarnya saya yang baru saja lewat ke situ sempat diajak bergabung, namun lantaran saya agak merasa diri waktu itu, ya jadinya nggak bergabung. Sebuah foto sempat ditangkap kamera sederhana dari handphone saya. Foto di ambil di persimpangan saat saya hendak menuju ke arah Museum Tsunami yang tidak jauh dari Blang Padang, foto ini saya ambil pada 20 Mei 2012.
Seperti terlihat di foto berikut. Sebuah komunitas sepeda ontel yang dominan kaum Bapak dan Ibu baru saja berhenti dari "checkpoint" mereka di sebuah warung kopi. Sebenarnya saya yang baru saja lewat ke situ sempat diajak bergabung, namun lantaran saya agak merasa diri waktu itu, ya jadinya nggak bergabung. Sebuah foto sempat ditangkap kamera sederhana dari handphone saya. Foto di ambil di persimpangan saat saya hendak menuju ke arah Museum Tsunami yang tidak jauh dari Blang Padang, foto ini saya ambil pada 20 Mei 2012.
Komunitas Sepeda Ontel di
Kota Banda Aceh
Terakhir, tak kalah menarik adalah Mesjid Raya Baiturrahman
yang merupakan landmark dari kota Banda Aceh. Masjid ini
sempat menjadi mesjid termegah di Asia Tenggara. Ingin merasakan wisata di kota
Banda Aceh? Cukup banyak penerbangan murah yang bisa Anda peroleh untuk bisa ke
Banda Aceh, tinggal rajin-rajin saja mengikuti dari perkembangan tiket di
website. Kami tunggu ya ...
Mesjid Raya Baiturrahman
Foto diambil pada 13 Agustus
2012
Jak Lom U Banda ...
Yuk, mari ...
^_^
Banda Aceh, 16 September 2013
Foto-foto: Koleksi pribadi, diambil dengan Samsung Ch@t 322
Mari kita berwisata di Banda Aceh
ReplyDeletepasti menarik hati bila melihat panorama alamnya......
Jak lom u mandaceh! :D
ReplyDeleteTerima kasih komennya Bang Ramadhani and Bang Citra Rahman ^^
ReplyDeleteAceh memang the best rakan... yuk Visit Aceh
ReplyDeleteget... get... tx for the nice info... rindu putroe phang tempat singgah kalau akhir pekan bersama keluarga. wow, CFD di Banda!! asiiik....
ReplyDeleteCFD, apa itu Miss Cucu ? :-)
ReplyDelete