Beranda · Wisata · My Extraordinary Life · Menu 2

Sabang yang Aku Tahu (Coretan Draft yang Saya Publikasikan Belakangan)

Kira-kira tahun 1992

Waktu kecil kelas 2 MIN lagu yang paling kusuka untuk kubawakan dalam pelajaran Kesenian saat sesi penampilan bakat adalah Dari SABANG sampai Merauke. Seorang gadis kecil berbando manis selalu berbinar-binar saat kubawakan lagu itu. Dan yang kuingat, aku selalu mendapat nilai 8.

Kira-kira tahun 1995

Musibah tenggelamnya kapal KMP Gurita. Sekitar 300an penumpang meninggal dalam musibah yang ditengarai akibat membludaknya penumpang akibat tertundanya keberangkatan kapal tersebut.

Kira-kira tahun 1998

Gejolak politik akibat kian lamanya demokrasi terkungkung dalam pemberedelan media, ketidakbebasan beraspirasi dan ketidakadilan dalam penyebaran kemakmuran menyebabkan lahirnya gerakan reformasi oleh mahasiswa. Gerakan ini turut diapresiasi oleh media dengan menayangkan sebuah acara "Nol Kilometer". Acara ini merupakan acara berisikan suara hati anak negeri yang dipandu oleh sastrawan pujangga angkatan '66 Bapak Taufiq Ismail.

 Pemilihan nama acara ini "Nol Kilometer" sepertinya lebih sebagai sebuah penyimbolan terhadap sebuah keadaan bangsa, di mana reformasi merupakan bibit dari demokrasi yang baru tumbuh kembali seiring runtuhnya masa orde baru. Nol Kilometer sendiri merupakan tugu di kota SABANG yang secara geografis menjadi penanda letak wilayah paling Barat dari Indonesia.

Kira-kira tahun 2004

Musibah gempa dan tsunami yang melanda pantai barat Sumatera dan meluas hingga ke 17 negara di Asia dan Afrika.

Kira-kira tahun 2013

Saya menulis di bldan memenangkan lomba tentang Piyoh, produk kreativitas yang lahir di SABANG

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Sabang yang Aku Tahu (Coretan Draft yang Saya Publikasikan Belakangan)"

Post a Comment