Beranda · Wisata · My Extraordinary Life · Menu 2

"Lima Sila" Pola Hidup Bersih Sehat di Era New Normal


"Bisa jadi dengan sakit, kamu malah akan (sadar arti pentingnya) hidup sehat". 

(Peribahasa Jepang)

Rasanya tanpa perlu mendefinisikan kembali “the new normal”, istilah ini telah dapat kita rasakan dalam keseharian kita. Sebagai dampak pandemi corona yang telah melanda dunia sejak beberapa bulan silam, manusia didorong untuk membatasi keramaian yang pada akhirnya membatasi pula aktivitas ekonominya. Namun, mau tidak mau, masyarakat dunia didorong untuk mengadopsi berbagai kebiasaan baru dalam rangka memastikan keberlangsungan kehidupannya.

Perilaku hidup bersih sehat (PHBS) pun kian gencar disuarakan. Belajar dari Vietnam yang memiliki nol angka kematian, salah satu cara yang diterapkan adalah diet bergizi seimbang. Syukurlah, selama beberapa bulan terakhir saya telah menerapkan sejumlah “kebiasaan baik” dalam mengatur pola makan. Sehingga, saya tidak merasakan kesulitan yang berarti saat masa pandemi dinyatakan secara global pada bulan Maret silam.

Hal terpenting adalah motivasi dan disiplin yang kuat disamping kemauan untuk terus belajar. Tidak akan terlalu sulit apabila kita sudah memiliki motivasi yang tepat. Misalkan kita pribadi yang aktif dan ambisius. Kita tidak ingin gangguan kesehatan sebentar-sebentar menghambat aktivitas kita. Apalagi jika kita bekerja di front terdepan dalam pelayanan pelanggan, misalnya. 

Buat saya pribadi, di usia yang tidak bisa dibilang belia (ups, hihi ketahuan dong), saya sangat mewaspadai akan gaya hidup kekinian yang mengandalkan makanan yang serba instan, dengan tambahan zat-zat kimia dan sebagainya. Saya sering menyimak tips motivasi diet dari kanal Youtube pilihan. Biasanya tokoh yang saya ikuti video-videonya memiliki banyak subscriber, namun di samping itu dia bisa menjawab banyak sekali keingintahuan saya mengenai baik-buruk dan aman-tidaknya berbagai macam pola diet. 

Saya percaya bahwa tidak ada paksaan untuk mengikuti diet tertentu, karena tidak setiap jenis diet cocok dengan setiap orang. Kita perlu mendiskusikan dengan ahli gizi dan atau kebugaran mengenai jenis diet dan olahraga yang tepat. Orang dengan gangguan cedera persendian misalnya, mungkin akan lebih aman berjalan cepat daripada berlari, atau berenang yang sangat dianjurkan sebagai terapi utama bagi cedera tulang belakang. Kita tidak bisa menyamaratakan setiap nasehat kesehatan untuk semua orang.

Dari berbagai hasil pembelajaran tersebut, untuk mempermudah saya mengambil kiat “lima sehat” yang perlu senantiasa dijaga, yaitu:

Pertama, Batasi karbohidrat, serta memperbanyak puasa. Dalam berbagai diet, tubuh dapat menyikapi pengurangan kalori secara teratur dalam puasa sebagai “masa krisis”. Prof. Dr. dr. Dadang Hawari menyebutkan bahkan bagi penderita asam lambung, jika niat puasanya tepat malah dapat membuat gangguan asam lambungnya terkendali. Penyanyi Armand Maulana dalam sebuah wawancara pernah menceritakan pengalaman pribadinya manakala merasa kurang enak badan atau sakit, ia tidak langsung mengonsumsi obat-obatan namun memperbanyak protein dalam piring makannya. Teman-teman pengamal diet keto juga banyak menyajikan referensi yang menyebutkan dampak karbohidrat yang disebutnya terkait dengan berbagai penyakit termasuk obesitas dan kanker. 


           Kedua, Mengatur pola makanan yang sehat dan bergizi seimbang, dengan membanyakkan buah dan sayur di piring makan Anda. Kalau menurut Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum, sebaiknya porsi piring makan kita itu diisi dengan setengahnya sayur dan buah. Saya terbiasa membawa bekal makan siang dengan komposisi 50 persen sayur (biasanya buncis dan wortel), seperempatnya nasi putih dan sisanya lauk seperti ikan, telur atau tempe. Hasilnya dalam beberapa bulan berat badan saya bisa turun 4-5 kilogram.

Man preparing vegetable salad at home : Stock Photo
Sumber gambar di sini

      Termasuk juga meminum air putih yang cukup. Heidi Klum, seorang model dunia, membiasakan minum air putih sekurangnya 3 liter sehari. Air putih dapat diminum segelas sebelum makan bagi pemula diet. Kita dapat mengatur pola minum dengan menginstall berbagai aplikasi pengingat minum air yang tersedia di android kita. Satu gelas setelah bangun dan sebelum tidur; satu gelas sebelum mandi; satu gelas setengah jam sebelum makan; dan dua gelas dua jam setelah makan. Jadi setidaknya kita sudah minum sepuluh gelas (2,5 liter) setiap harinya.
  
      Ketiga, istirahat yang cukup. Tujuh sampai delapan jam adalah waktu tidur yang ideal. Namun dengan kesibukan di era modern ini, tidak jarang waktu tersebut harus kita korbankan. Setidaknya kita beristirahat 6-7 jam di malam hari, lalu menyediakan waktu sekurang-kurangnya 15-30 menit untuk tidur siang. Jam tidur yang kurang bahkan dapat menyebabkan pemicu penyakit lainnya seperti gangguan syaraf.

      Dr. Masaru Emoto, yang meneliti tentang pola hidup sehat mewajibkan tidur siang bergiliran bagi para stafnya walaupun hanya lima menit. Dengan tidur siang, kita dapat menyegarkan kembali pikiran untuk dapat kembali beaktivitas secara optimal. Psikolog Nurjannah Nitura menjelaskan, dalam masa tidur, biasanya ada masa pengantar tidur dan pengantar sebelum kembali terjaga. Misalkan kita tidur selama 6 jam, maka masa kita tidur yang benar-benar nyenyak atau pulas hanyalah sekitar dua jam di pertengahannya saja.
 
      Keempat, Kurangi stress. Bukan rahasia lagi kecemasan dapat memperparah penyakit. Hal ini seperti diceritakan seorang motivator, Tung Desem Waringin, yang pernah divonis positif corona. Ia menceritakan bagaimana kecemasan dan depresi melanda seorang dokter muda yang divonis corona dan pada akhirnya meninggal dunia. Separah dan sekelam apapun permasalahan, sebaiknya kita memiliki mekanisme pertahanan diri untuk tetap berpikir positif dan bahagia.

Senior woman at home : Stock Photo
Sumber foto di sini
       
          Kelima, Olahraga. Sesibuk apapun, sempatkan diri untuk berolahraga. Olah raga ada beberapa macam. Ada olahraga yang membantu meningkatkan kemampuan pernafasan (aerobik), seperti berlari, berenang dan bersepeda. Ada pula olahraga yang berfungsi meningkatkan kekuatan dan daya tahan (endurance) seperti angkat beban. Ada pula olahraga yang berfungsi meningkatkan kelincahan dan kegesitan (speed). Jangan lupa diskusikan dengan dokter keluarga mengenai olah raga apa yang tepa untuk kamu apabila kamu memiliki riwayat cedera, ya. Kalau di tempat kerja saya, kami terbiasa naik turun tangga sehingga paling tidak itu cukup membakar kalori.

Selain menjaga pola hidup bersih sehat (PHBS) antara lain dengan sesering mungkin cuci tangan dengan sabun pakai air mengalir, hal yang tak kalah pentingnya adalah menjaga jarak sosial. Hindari keramaian dengan membatasi aktivitas di luar rumah atau tempat kerja. Untuk sementara waktu, kita juga perlu mengurangi interaksi dengan pusat layanan kesehatan yang dapat menjadi tempat yang memiliki risiko tinggi penularan virus.

Untuk kebutuhan kamu berkonsultasi dengan dokter sekarang sudah lebih mudah. Dengan mengakses aplikasi dan website Halodoc, kamu bisa mendapatkan informasi seputar penanganan kesehatan secara umum maupun secara khusus terkait pandemi. Bukan hanya itu, kamu juga bisa memperoleh informasi mengenai akses terdekat untuk melakukan pengecekan kesehatan terkait corona, baik spesialis PCR test maupun spesialis rapid test. Akan disajikan informasi lengkap termasuk dokter spesialis dan pusat layanan kesehatan terdekat.
.
.
Kebutuhan untuk melakukan tes terkait corona akan sangat terasa terutama bagi kamu yang memiliki mobilitas tinggi dan atau ingin melakukan perjalanan antar kota serta antar negara. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan?


Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk ""Lima Sila" Pola Hidup Bersih Sehat di Era New Normal"

Post a Comment