Menekuni dunia game seperti tak ada habisnya. Baru kemarin rasanya saya memainkan game tetris "block game" atau "game boy". Saya sempat begitu keranjingan game Fifa 99 dari EA Sports, game yang membuat saya susah move on ke jenis permainan lainnya hingga kini.
Sebagai hobi, tentu saja dunia game tak boleh melupakan kita dari kewajiban. Sebagai mahasiswa misalnya, kewajiban kita adalah belajar. Tak sedikit mahasiswa yang kemudian gagal dalam mengelola waktunya akibat keranjingan bermain game. Belum lama ini, seorang pesepakbola yang bermain di klub Barcelona, Ousmane Dembele, terlibat kasus indisipliner. Gara-garanya, ia sering terlambat datang latihan akibat kecanduannya bermain game.
Sewaktu kecil, tak sedikit permainan yang saya ikuti justru lebih banyak dari luar rumah. Permainan kejar-kejaran saja memiliki banyak nama dan berubah menurut tren kekinian pada masa itu: "maen krim", "maen sambar lang", "maen alion", yang padahal inti dari permainannya sama saja yaitu petak umpet. Yang membedakan adalah ucapan yang dipakai untuk menjadi "kode" penanda kemenangan.
Permainan yang tak kalah serunya lagi adalah bermain dengan hujan. B iasanya pada musim hujan kami berburu ikan cupang atau ikan-ikan payau yang lezat sebagai teman nasi. Jika menginginkan hasil tangkapan yang lebih besar, cukup bawa pengki atau bubu ke muara payau yang bersambung ke drainase. Ikan gabus atau ikan lele sebesar lengan orang dewasa sudah dapat dibawa pulang dan dinikmati sebagai menu gulai bersantan yang lezat. Amboi nikmatnya.
Begitulah masa kecil kami lewati. Tak ada rasa takut kotor untuk bermain dengan tanah hitam untuk membentuk pola-pola mainan yang kami sukai. Permainan tradisional pun ada musimnya. Jika musim layangan tiba, mengejar layangan putus pun sudah menjadi surga bagi kami. Menangkap serangga seperti belalang dan capung pun mungkin rasanya seperti memenangkan level sebuah game.
Sampai era baru itu tiba. Ya, dunia game elektronik. Namun, dunia game lebih akrab dengan hal-hal yang lebih banyak menggelisahkan orang tua dan guru. Umumnya hal tersebut disebabkan perilaku bolos belajar hanya agar bisa menikmati permainan game ala-ala dingdong. Jika bermain di hari libur, mereka pun takut ketahuan oleh gurunya. Sementara bagi yang berasal dari kalangan ekonomi yang lebih mapan, game-game dari Spika dan Nintendo sudah cukup mewah sebagai pengisi waktu, kalau tidak malah menjadi bumerang sebagai penyita waktu.
Bermain game tentu memiliki sejumlah manfaat, seperti dapat menjadi pelepas penat dan juga dapat menjadi sarana edukasi serta meningkatkan kecerdasan dan kreativitas. Namun demikian, bermain game jangan membuat kita sampai melupakan waktu. Berikut ini beberapa tips agar kegandrungan pada game tidak membuat kita melupakan kewajiban:
Pertama:
Apapun yang berlebihan pasti tidak baik. Sadari terlalu lama bermain game kurang baik untuk kesehatan fisik dan sosial kamu.
Benar, sebuah riset menyebutkan apabila kita fokus pada sebuah tayangan atau permainan selama 1-2 jam saja, sudah cukup untuk membuat alam bawah sadar kita terhanyut pada kegiatan tersebut. Akibatnya kita jadi lupa waktu dan tugas-tugas pun dapat menjadi terbengkalai.
Kedua:
Jadikan game sebagai reward atas keberhasilan kamu menyelesaikan suatu tugas. Dahulukan kewajiban, baru bersenang-senang kemudian.
Jangan malah sebaliknya, bermain dulu baru menyelesaikan kewajiban. Khawatirnya nih, malah tugas kamu nggak kelar-kelar. Kalau udah begitu, kesuksesan bakal semakin menjauh jadinya
Ketiga:
Bayangkan kerugian yang kamu peroleh jika kegandrunganmu pada hobi bermain game membuatmu abai pada kewajiban kamu. Tugas akhir, deadline kerjaan, dan bahkan perhatian kamu buat keluarga dan orang terkasih di lingkunganmu menjadi semakin berkurang.
Membuat jadwal harian juga dapat membantu kamu. Manfaatkan aplikasi alarm pada android. Jangan lupa mengecek janji dan agenda penting setiap malam sebelum tidur atau sebelum mengawali hari kamu.
Nah, bicara soal game, kamu bisa menikmati kenyamanan bermain game dengan
Asus Zenfone MaxPro M1 . Memiliki kapasitas baterai 5.000 mAh yang terbilang jumbo, perangkat ini menggunakan sistem operasi Pure Android 8.0 Oreo.
Tampilannya pun sudah Full HD+ 2.160 x 1.080 pixel. Ditambah lagi, adanya chipset Qualcomm Snapdragon 636 dengan GPU Andreno 509 membuat performa perangkat ini semakin maksimal.
Perangkat ini pun terbilang ringan, dengan berat hanya 180 gram dan ukuran 159 x 76 x 8,46 mm menjadikannya lebih mudah dibawa.
Zenfone MaxPro M1 juga dilengkapi dengan kamera ganda 13 MP untuk kamera belakang dan 5 MP untuk kamera depan.
Audionya terbilang ciamik dengan loudspeaker, PMIC internal amplifier serta dual internal microphones yang dilengkapi dengan ASUS Noise Reduction Technology. Jadi, tidak hanya nyaman untuk bermain game, Zenfone MaxPro M1 juga dapat memanjakan kenyamanan kamu ber-smartphone ria.
Dengan sejumlah keunggulan tersebut, saya memilih tiga hal utama yang mendukung kenapa
Asus Zenfone Maxpro M1 layak untuk dipilih menjadi smartphone game friendly:
Pertama, daya tahan baterainya yang lama. Bayangkan, 5.000 mAh tentunya cukup buat menghabiskan me-time kamu seharian. Asyiknya bermain Hidden My Game by Mom seharian, sambil menemukan kunci jawaban teka-teki di mana sang Ibu menyembunyikan game si kecil.
Kedua, display-nya yang Full HD+ 2.160 x 1.080 pixel sangat-sangat memanjakan hobi bermain game kamu. Tentunya semakin asyik memainkan game "Find The Difference" kesukaan saya di saat senggang ini.
Ketiga, apalagi kalau bukan memori yang cukup memanjakan kamu penggemar game online. Dukungan 100GB memori dari Google Drive diberikan secara gratis selama setahun. Lumayan buat menemani keasyikan bermain game kesukaan saya, "Dream League Soccer 2019" yang membutuhkan memori lebih bila dimainkan sampai keterusan.
Berikut video teaser perkenalan
Asus Zenfone Maxpro (M1) yang dirilis di channel Youtube Asus pada 24 April 2018. Selamat menyaksikan dan jangan lupa terus semangat berkarya!
VIDEO
Banda Aceh, 25 November 2018.
aktivitas game jadi seru
ReplyDeletedunia sudah berubah , kalau dulu game hanya untuk bersenang senang, sekarang, ada orang yang pekerjaannya hanya bermain game. Dan di gaji. mainan seperti ular tangga paling hanya dimainkan sampai anak umur 4 tahun.. lebih dari itu sudah pandai main gadget..
ReplyDelete