Ippho Santosa seolah memberiku kesempatan untuk menyebut tiga keinginanku. Tentu Ippho bukanlah jin lampu aladdin. Ippho sedang memberi sugest positif bagiku untuk menuliskan tiga mimpi besarku yang semestinya setelah dua tahun aku evaluasi.
Apakah mimpi tersebut?
Ahhaa...
Rahasia hatiku.
Yang ingin aku bahas di sini tentu saja bagaimana bisa Ippho memberiku kesempatan menuliskan tiga keinginan besarku. Adalah sebuah buku berjudul "Hanya Dua Menit" yang nemplok dan langsung kulamar seketika saat melihatnya di sebuah toko buku. Sebelumnya aku sudah pernah mengikuti seminar beliau saat pertama kali datang ke Aceh tanggal 17 Oktober 2010 silam. Meski kedatangan Ippho sempat tertunda oleh karena jadwal pesawatnya yang delay, aku besyukur bisa hadir di sana.
Seperti biasanya beliau membahas tentang bagaimana keajaiban berpikir otak kanan, yang seringkali lebih efektif dan "cepat menghasilkan" dibandingkan gaya berpikir otak kiri.
Satu hal yang unik kuperhatikan saat acara belum dimulai adalah beliau seperti memeriksa setiap kursi. Kebetulan ada beberapa kursi yang kosong juga di belakang kami. Benar-benar persiapan presentasi yang matang, sampai beliau mesti mengecek kursinya, pikirku.
Lantaran acara tertunda sampai sehari, Ippho memberi kesempatan bagi semua peserta, berbekal tiket masuk untuk berkonsultasi gratis ke hotel tempat ia menginap keesokan paginya. Sayang aku tak memanfaatkan kesempatan itu.
Seringkali, hal yang kita sesali adalah hal-hal yang tidak kita lakukan dan bukannya kita lakukan. (Anonim)
Tapi, daripada berlarut dalam penyesalan, lebih baik kita membaca buku. Maksudnya mengisi waktu dengan hal-hal yang berguna.
Sepertinya tulisan-tulisanku seringkali membahas masa lalu, ya. Pemirsa?
Jangan-jangan aku hidup di masa lalu. Maksudaya?
Wah, jangan sampai deh.
Ingat kata pepatah:
Yesterday is history.
Tomorrow is mistery.
Today is Gift.
Nah, jika kamu ingin berbahagia, berbahagialah. Jika tidak bisa bahagiakan orang di sekitarmu.
Aye, aye, Kapten!
Ngomomg-ngomong soal hari ini, senang sekali masih bisa beraktivitas. Tadi sempat bertemu teman sewaktu mengambil obat untuk keluarga di apotik RSU dr. Zainoel Abidin. Ia mengalami sakit pada saat buang air kecil (BAK) diduga karena ada infeksi kemih, sering menahan BAK dan juga kurang minum air putih.
Lagi-lagi air putih. Mengigatkanku pada pernyataan dr. Friedman Batmanghelidj, tentang dehidrasi. Katanya juga, air adalah pelumas bagi tubuh; pendingin tubuh di kala hangat dan penghangat tubuh di kala dingin. Jadi kalau cuaca berubah-ubah seperti saat ini di kota Banda Aceh, kamu tinggal minum air puth saja.
Tentu juga bukan air es. Hehehe.
Oke, Mas Blog. Eh, kamu Mas apa Mbak, sih?
Ya, udah. (kata-kata ya udah sempat nge-betein gara-gara hobi banget dipakai buat sinetron, khususnya setiap ada dialog yang mau ditutup mesti banget pakai kata-kata ini)
Ya, udah (kok diulang lagi sih?)
Ya. Udah.
TAMAT
:-)
Belum ada tanggapan untuk "Tiga Keinginan"
Post a Comment