Mulanya temanku Andi, yang mengajakku. Sebenarnya kursus ini sudah dimulai sejak minggu lalu. Tapi baru minggu ini kami sempatkan diri untuk mengikuti program yang diasuh oleh Perhimpunan Alumni Jerman (PAJ) Cabang Aceh ini.
Asli sebenarnya pada mulanya menganggap bahasa Jerman bukanlah sesuatu yang menarik untuk dipelajari. Secara tulisan, aku menduga banyak sekali pengucapan yang rumit dan rada-rada 'lebay" karena banyak tulisan fonem 'ch'. Alasan yang tidak nyambung sebenarnya. Kata seorang paman yang pernah berkunjung ke Belanda, vokal tersebut mesti diucapkan seperti orang berkumur-kumur. Seperti nama kota di Belanda yaitu Schevenigen.
Ternyata dugaanku tidak sepenuhnya benar. Bahkan berbeda dari bahasa Inggris, umumnya dalam bahasa Jerman pengucapan hurufnya sama dengan penulisannya. Ada beberapa huruf saja yang mesti dibaca berbeda dari aslinya.
Aku memiliki sejumlah teman yang pernah dan sedang berkuliah di sana. Beberapa darinya adalah teman di komunitas Gaminong Blogger yang baru aku ikuti dua bulan silam. Banyak hal yang kuperoleh dari grup ini semisal tips dan informasi seputar dunia blog, berbagi info lomba atau juga cerita dan pengalaman.
Balik lagi ke soal kursus bahasa Jerman. Kursus kilat tiga bulan ini mengambil tempat di kantor PAJ Banda Aceh. Pengajar kami adalah Frau Nova. Frau adalah panggilan pengganti Miss dalam kursus bahasa Inggris. Di hari yang kami pilih, ada dua orang teman lainnya selain aku dan Andi; Ichsan dan Heri.
Aku yang paling 'tua' di sini. Bagiku mengikuti kursus ini adalah sebagai pengisi waktu luang juga. Selain itu kurasa, agar bisa memiliki keahlian tambahan yang diperlukan dalam melamar kerja dan sebagainya. Syukur-syukur bisa melanjutkan studi. Sementara motivasi Andi sangat jelas, yaitu melanjutkan kuliah dan mencari pekerjaan yang sesuai dengan profesinya sebagai perawat (nurse).
Hari pertama Frau Nova masih mengulang beberapa pelajaran sebelumnya berupa kata-kata perkenalan dalam bahasa Jerman. Frau Nova juga sesekali menyisipkan gambaran mengenai budaya di Jerman. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi cultural shock jika nantinya berhadapan dengan situasi di sana. Salah satu yang dijelaskan adalah masyarakat Jerman sangat disiplin dalam hal waktu. Jika kita membuat janji dan terlambat tanpa memberi kabar, maka setelah 15 menit waktu perjanjian tersebut berlalu kita tidak akan ditunggu lagi.
Inilah kisahku malam ini. Sebagai penutup ada tautan video yang ingin aku bagikan. Sebenarnya ini lebih sebagai sebuah penanda agar aku mudah mencari bahan-bahan pelajaran soal bahasa Jerman ini. Barangkali juga aku bakal sering menulis tentang hal ini di blog-ku.
http://www.youtube.com/watch?v=EFzrCMP__dE
http://www.youtube.com/user/germanpod101?feature=watch
http://www.youtube.com/watch?v=dAq7B8lA64s
Ada satu hal yang menarik juga. Kuharap teman-teman yang sudah belajar bahasa Jerman bisa mengoreksi. Dalam bahasa Jerman huruf z dibaca "cet". Jadi namaku Azhar Ilyas dibaca Achar Ilyas (dengan huruf r yang agak samar-samar). Aku pun teringat nama blog-ku yang kunamai zuazanazeger yang dalam bahasa Jerman bisa dibaca "cuacanaceger".
Hehe ...
Banda Aceh, 13 November 2013
Pukul 22.13
ada rencana kuliah ke Jerman ya dek
ReplyDeletesemoga cita-citanya tercapai. Danke
aamiin. ini baru mulai belajar, dua kali seminggu. moga bisa disharing juga ilmu dan pengalamannya, Kak Lisa ... Danke :)
Deletewahh..keren..kak nova pinter bgt bhs jermannya, manfaatkan bang :D
ReplyDeleteWah, benar, Mira. Beliau sangat menguasai dan juga cara mengajarnya juga mudah dipahami. Padahal juga kami semua baru mulai dari dasar ini belajarnya. Mesti sering-sering praktek untuk memperbanyak vocab. Tapi kata Frau Nova juga semuanya bisa dipelajari bertahap. Semoga bisa juga belajar sama Mira, Didit, Bang Ju dkk. ^_^
ReplyDeleteWih semangat bang. Semoga bisa autumn-an di jerman ya taun depan..
ReplyDeleteaamiin ... semoga dimudahkan segala yang terbaik, for you too, Nyanya :)
Deletewah, liza pingin juga. kira2 tahun depan masih ada ga ya?
ReplyDeletebelum tau juga, Liza ... ya mudah-mudahan tetap dibuka. sama bang Toenis bisa belajar juga, nih kayaknya :)
DeleteSaya dulu pas SMA ada juga bang belajar bahasa Jerman. Tapi sekarang udah lupa hehehe :D
ReplyDeletesip berarti tinggal diulang lagi, konon katanya semua ilmu dasar mesti dipelajari sebelum usia 18 tahun. jadi ketika kita lanjutkan saat dewasa, udah ada "bekas-bekasnya". Kayak sekarang azhar belajar, mesti super rajin supaya bisa :)
Deletedengar orang Jerman ngomong bahasa Jerman, trus kalo kita ucapkan, berasa belepotan, wkwkwk....
ReplyDeletelebih belepotan lagi Bahasa Belande, katanya... :)
DeleteKalau udah pinter Bahasa Jerman jangan lupa ilmunya dibagi-bagi :D
ReplyDeleteIn Sha Allah, Bang Ari :)
DeleteTemans di Banda Aceh yang mau ikutan, silakan aja hubungi kantor PAJ diJl.T. Nyak Arief, Simpang Mesra. Ada dua jadwal, Senin-Selasa sama Sabtu-Minggu (pagi).Cuma udah berjalan dua minggu, barangkali agak mesti dikebut sedikit belajarnya :)
ReplyDeletebiaya nya berapa bg?
ReplyDeletesaya dari langsa
masih da gak skrang les ny?
ReplyDelete