Beranda · Wisata · My Extraordinary Life · Menu 2

Bijak Berkomunikasi di Sosial Media

Malam ini salah seorang penulis Asma Nadia menuliskan dalam statusnya:

"Semakin mudah menyakiti hati orang lain dengan adanya sosial media ya :)
Berpikir sebelum berkata-kata agar tak ada hati yang terlukai.
Jeli menelusuri niat hati saat ingin drop komen atau mengupdate status, atau menimpali komen orang lain."

Dalam era informasi yang semakin berkembang dengan berbagai perangkat teknologi informasi saat ini, dengan mudahnya informasi dapat menyebar. Hanya berbekal sebuah alat dalam genggaman, dalam hitungan milidetik sebuah informasi telah dapat disebarluaskan, bahkan melalui situs jejaring sosial dapat mencapai audiens dalam jumlah yang besar.

Kita mesti bersikap terbuka terhadap perkembangan zaman, bahwasanya perkembangan tekonologi tidak dapat dihambat. Namun kesiapan dan kematangan manusia selaku pengguna teknologi haruslah senantiasa dievaluasi oleh para inventor agar setiap penemuan teknologi baru tersebut tidak menimbulkan dampak negatif yang sangat merugikan manusia itu sendiri. Di satu sisi perkembangan teknologi tidak dapat dihambat, namun di sisi lain kesiapan manusia sendiri untuk mengadopsi teknologi tersebut ke dalam budayanya tidak terbantahkan merupakan suatu keniscayaan.

Tadi sore, saat menemani ponakan saya menonton televisi, ada sebuah perumpamaan yang saya ambil dari tayangan sebuah cerita film kartun. Ceritanya adalah tentang lampu lalu lintas yang dipasang di tengah hutan yang agak sepi dari kendaraan. Secara tidak sengaja petugas mengorbankan sebuah dahan pohon yang ternyata merupakan tempat penyeberangan bagi seekor tupai untuk memetik kenari dan membawanya ke rumah pohonnya.

Mulanya pemasangan rambu tersebut dirasa sebagai efek dari kemajuan zaman yang harus diterima. Setelah dievaluasi lagi, ternyata lampu lalu lintas tersebut seharusnya dipasang di tengah kota dan bukannya di tengah hutan yang sepi dari kendaraan tersebut.

Pemirsa, tak ada salahnya untuk mengevaluasi, bisa jadi teknologi yang selama ini telah mendarah daging dengan kita ternyata salah pemanfaatannya. Atau ada pemakaian yang terlampau berlebihan. Seperti apa yang dikemukakan oleh Asma Nadia, bahwa sosial media saat ini membuat kemungkinan untuk menyakiti hati orang lain menjadi lebih terbuka.

Bisa jadi lho, hal tersebut terjadi tanpa disengaja. Awalnya kita mengupdate sesuatu status yang dimaksudkan untuk menjadi nasehat pribadi, namun ada orang yang merasa tersinggung lantaran merasa dirinya yang dituding.

Adalah bijaksana sebagaimana saran Asma Nadia. untuk menjaga niat hati, dan berupaya untuk lebih berempati -- menempatkan perasaan diri kita pada diri orang lain -- saat sedang menelusuri komen dan status orang lain. Berupaya agar tidak mudah tersinggung manakala ada kritik dan saran yang disampaikan meskipun sejatinya tidak mudah.

Tidak salah pula untuk tidak menegur seseorang secara terbuka, sebagaimana halnya kita tidak ingin ditegur di depan khalayak, serta berbagai kiat lainnya yang dapat ditempuh agar sosial media tidak berbalik menjadi bumerang bagi pemakainya.



Sumber gambar: Kutipan


Banda Aceh, 12 Desember 2013

Artikel keren lainnya:

2 Tanggapan untuk "Bijak Berkomunikasi di Sosial Media"

  1. wah. iya nih. kadang sekarang orang komen di status orang tanpa mikir. bukannya memberi kesan positif, yang ada malah memperkeruh suasana. memang di zaman teknologi spt sekarang, kita harus berusaha bijak dalam bertindak.

    nice post, bang!

    :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, Haekal... Saling mengingatkan selalu, mudah-mudahan :-)

      Delete