Beranda · Wisata · My Extraordinary Life · Menu 2

Suka dan Duka Berkolaborasi dan Berkomunitas (Bagian 2 dari 3 Tulisan)

Kepemimpinan kolaboratif berbeda dengan kepemimpinan tradisional. Kepemimpinan tradisional membangun sosok "pemimpin yang heroik" di mana seorang individu pemimpin memiliki visi, menegaskannya,  mempengaruhi orang-orang dan memperoleh pengikutnya. Sebaliknya, kepemimpinan kolaboratif  mengarahkan orang-orang baik dengan concern yang sama secara konstruktif, sehingga dapat diperoleh keputusan-keputusan bersama secara sadar dan melibatkan semua anggotanya (inklusif).

Artikel keren lainnya:

Suka dan Duka Berkolaborasi dan Berkomunitas (Bagian 1 dari 3 Tulisan)

Kamus Webster membatasi pemahaman komunitas ke dalam beberapa definisi, yang menggambarkan betapa kompleksnya pemahaman mengenai komunitas. Komunitas merupakan kumpulan individu yang merupakan bagian dari suatu masyarakat yang lebih besar. Komunitas dapat terjalin baik dengan kesamaan isu tertentu (misalnya ekonomi, sosial dan politik) maupun tanpa isu yang spesifik. Komunitas dapat terbentuk melalui kesamaan latar belakang sejarah, minat dan kegemaran, bidang ilmu hingga profesi tertentu. Sementara pemahaman mengenai komunitas sebagaimana disebutkan Hermawan Kartajaya dibatasi sebagai sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, di mana mereka terikat oleh kesamaan interest (kepentingan atau minat) dan values (nilai-nilai yang diakui).

Artikel keren lainnya: