Kepemimpinan
kolaboratif berbeda dengan kepemimpinan tradisional. Kepemimpinan
tradisional membangun sosok "pemimpin yang heroik" di mana seorang
individu pemimpin memiliki visi, menegaskannya, mempengaruhi
orang-orang dan memperoleh pengikutnya. Sebaliknya, kepemimpinan
kolaboratif mengarahkan orang-orang baik dengan concern yang sama
secara konstruktif, sehingga dapat diperoleh keputusan-keputusan bersama
secara sadar dan melibatkan semua anggotanya (inklusif).
Beranda » Arsip untuk December 2017
Friday, 15 December 2017
Suka dan Duka Berkolaborasi dan Berkomunitas (Bagian 2 dari 3 Tulisan)
Ditulis oleh
Azhar Writertainer pada tanggal Friday, 15 December 2017
Tuesday, 12 December 2017
Suka dan Duka Berkolaborasi dan Berkomunitas (Bagian 1 dari 3 Tulisan)
Kamus Webster membatasi pemahaman komunitas ke dalam beberapa
definisi, yang menggambarkan betapa kompleksnya pemahaman mengenai
komunitas. Komunitas merupakan kumpulan individu yang merupakan bagian
dari suatu masyarakat yang lebih besar. Komunitas dapat terjalin baik
dengan kesamaan isu tertentu (misalnya ekonomi, sosial dan politik)
maupun tanpa isu yang spesifik. Komunitas dapat terbentuk melalui
kesamaan latar belakang sejarah, minat dan kegemaran, bidang ilmu hingga
profesi tertentu. Sementara pemahaman mengenai komunitas sebagaimana
disebutkan Hermawan Kartajaya dibatasi sebagai sekelompok orang yang
saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, di mana mereka
terikat oleh kesamaan interest (kepentingan atau minat) dan values
(nilai-nilai yang diakui).
Artikel keren lainnya:
Ditulis oleh
Azhar Writertainer pada tanggal Tuesday, 12 December 2017