"AHA" di sini berarti "Ayo, Har. Ayo nulis lagi!"
Sengaja hari ini pantangan-pantangan diet saya langgar demi bisa makan yang manis-manis. Biar bisa cespleng pikirannya seperti ujaran seorang teman. Namun lantaran sepanjang hari ini cuaca cerah dan kurang minum air putih, eh malah sakit kepala dan rada-rada dehidrasi.
Makanan manis memang lebih mudah membuat dehidrasi, sehingga kita mesti minum air putih lebih banyak dari biasanya. Konon lagi dalam cuaca terik. Hal ini yang sering kita abaikan pada saat liburan akhir pekan. Sehingga hari Senin pun ketika kembali bekerja kondisi badan jadi rada-rada agak kurang fit dan kurang bersemangat. Setidaknya itu yang saya peroleh dari membaca buku karangan dr. Friedman Batmanghelidj yang mengungkap beragam misteri dehidrasi dan manfaat air putih bagi kesehatan dalam pandangannya sebagai seorang dokter.
Siang tadi sambil duduk-duduk santai saya telah membuat sebuah mind map. Dan karena tak ada ide yang muncul saya pun berupaya membaca sebuah buku manajemen tentang Kepemimpinan Yang Efektif karangan John Adair dan membuat sebuah resume dari sebuah kuesioner yang disediakan dalam format sebuah mind map.
Sore ini pun, saya membolak-balik harian Republika kemarin yang ada di sebelah tempat duduk saya di hadapan komputer tempat saya menulis sekarang. Mana tau ketemu ide. Ada tulisan pakar ekonomi syari'ah Adiwarman Makarim dalam rubrik Analisis yang menulis sebuah kolom dengan judul "Hakuna Matata" yang dicuplik dari sebuah film animasi (?) Disney, The Lion King. "Hakuna matata" yang merupakan sebuah slogan yang berarti, "jangan khawatir".
Baris demi aris kubaca. Isinya tentang ditundanya rencana pengurangan pengguyuran pasar dengan dolar AS dari 85 miliar dolar AS per bulan menjadi 60 miliar dolar AS per bulan. Penundaan tersebut menyebabkan pasar di negara-negara lain seperti di Turki dan sejumlah negara di Asia terimbas dampak positif, ditandai dengan penguatan mata uang mereka terhadap dolar AS maupun indeks bursa saham di lantai bursa, termasuk pula indeks bursa saham di Amerika Serikat (AS). Ternyata AS sendiri masih belum bisa menjamin kapan krisis ekonom yang melanda negaranya akan berhenti, sehingga kucuran dolar AS tersebut tetap dibutuhkan agar jumlah pengangguran di negara tersebut dapat dikurangi.
Mendengar nama Adiwarman Makarim saya teringat peristiwa beberapa tahun silam. Saat itu saya baru diterima di Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala. Saat itu kondisi di Banda Aceh sedang dalam pemberlakuan darurat militer lantaran konflik antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan pemerintah dan tidak mudah membuat sebuah acara berskala nasional dan mengundang pemateri pakar nasional ke Banda Aceh karena memerlukan perizinan dari birokrasi setempat. Namun Alhamdulillah sebuah Seminar Nasional Ekonomi Syari'ah berhasil kami gelar dengan mengundang pakar ekonomi syari'ah Bapak Adiwarman Makarim.
Sempat pula bersama teman-teman di Badan Eksekutif Mahasiswa Ekonomi mengundang pakar ekonomi nasional lainnya, Iman Sugema. Saya bersyukur bisa memperoleh pengalaman bekerjasama dalam sebuah tim. Suatu hal yang mustahil rasanya bila selama kuliah saya memilih untuk bercengkrama dengan bahan kuliah saja. Jurusan Manajemen yang jadi pilihan saya membuat saya merasa perlu untuk beraktivitas dalam keorganisasian. Aha, malah jadi curhat begini, pemirsa.
Judulnya masih tertulis "Belum Ada Ide". Hmm, dari teman-teman ada nggak saran "sesuatu" yang bisa menyentuh hati untuk ditulis. Ya, sudahlah begini saja ya, judulnya. Segini dulu pula tulisannya.
Jalan sore dulu, ah. Sama sepeda saya. Udah lama dianggurin (bukannya dibuat jadi anggur, lho, tapi dibiarkan tidak terpakai). Mana tau nanti dapat inspirasi, ilham, ide, pencerahan atau yang sebangsa dan setanah air dengannya.
Kring-kring !
^_^
Ini cerita gak ada idenya malah banyak ngasih info ya :))
ReplyDeleteYaelah, ga ada ide tapi tulisannya panjang begini, hahaha...
ReplyDeleteRandom banget ya postingan ini.. Tapi suka! Ngaku gak ada ide tapi mengalir gini.. :D
ReplyDeleteBelajar menulis mengalir, seperti yang Kak Eky pinta, eh, ajarkeun :)
ReplyDelete