JANGAN ADA DARAH LAGI
Buah pena: Azhar Ilyas
Jangan ada darah lagi
Yang tertumpah dan membasahi pelosok negeri
Mambunyikan lonceng-lonceng sunyi meremukkan jiwa ini
Jangan ada darah lagi
Di pasar, di kota, di sawah atau di ladang
Menggersangkan seulanga-seulanga kuning yang mekar
kemarin pagi
Jangan ada darah lagi
Yang jatuh
Lalu dilupakan
Biarlah, biar hanya damai saja
Yang puputnya meninabobokan anak-anak cucu kami kelak
Dalam panas, hujan, sejuk atau terik
Dalam nestapa, rindu, buruk atau baik
Biarlah, biar hanya damai saja
Yang naungan sayapnya membasuh air mata yang telah
mengering
Dalam teduhnya mushalla-mushalla tempat hamba
menyanjungkan puja-puji
Pada terkasih Ilahi rabbi
Banda Aceh, 12 September 2000 s.d. 5
Maret 2010
Belum ada tanggapan untuk "Jangan Ada Darah Lagi"
Post a Comment