Seorang teman mengeluhkan sikap akhir-akhir ini yang dirasanya mulai aneh. Ia menganggap gejala itu sebagai penyimpangan. Saya kerap menggunakan bahasa tulis yang jauh berbeda dengan bahasa tutur. Di dunia maya saya seperti memainkan peran A sementara di dunia nyata saya bermain peran B.
Apakah teman saya sepenuhnya salah? Tidak juga. Saya menyengaja, untuk menghindari kata memaksa, berusaha mendekatkan diri dengan facebookers dengan tetap menghindari bahasa-bahasa menyingkat seperti di SMS serta bahasa alay yang "nggak EYD banget".
Awalnya sangat sulit. Saya terkesan berbahasa terlalu formal. Seperti berpidato 4 SKS. Tapi ini adalah tuntutan saya bagi diri sendiri sejak bertekad menekuni dunia kepenulisan (semangat '70).
Seiring waktu, alhamdulillah saya dipercaya menjadi admin atau sekedar "tukang buat
rame" di beberapa group fb. Saya senang mengelola informasi supaya mudah diakses. Itu kegemaran saya sejak gemar berorganisasi semasa tsanawiyah.
Di situ saya merasa dituntut lebih kreatif. Meski kadang merasa pertanyaan-pertanyaan yang datang kepada admin agak berlebihan. Pertanyaan yang sebenarnya bisa ditelusuri jawabannya dengan menge-klik sendiri
link yang
udah dibagi.
Tapi itulah suka dukanya ...
#curhat #beritakepadakawan #rehat
Banda Aceh, 12 Maret 2015
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Admin Juga Manusia"
Post a Comment