Belum lama ini, kisah perjuangan dan keteladanan Tjokroaminoto diangkat ke layar lebar. Pada 9 April 2015, film yang dibintangi oleh Reza Rahadian dan mendiang Alex Komang ini mendapat sambutan hangat oleh khalayak. Disutradarai oleh Garin Nugroho, film dengan judul "Guru Bangsa: Tjokroaminoto" ini menggambarkan sosok Tjokro yang memiliki kemampuan berorasi yang dapat "menyihir" massa. Hal tersebut ditandai dengan jumalh pengikut Sarekat Islam yang mencapai dua juta.
en.wikipedia.org
Tjokroaminoto (Tjokro) mengabaikan posisi nyaman yang diperolehnya sebagai keluarga bangsawan dan rela bekerja sebagai kuli pelabuhan untuk dapat merasakan penderitaan rakyat jelata. Sebagai bangsawan Jawa, Tjokro tumbuh sebagai pemuda yang cerdas, pandai bersiasat, memuliki segudang keahlian seperti bersilat, ilmu hukum dan ahli permesinan. Tjokro kemudian mendirikan Sarekat Islam pada tahun 1912 sebagai kendaraannya dalam memberi penyadaran sekaligus mengangkat harkat dan martabat masyarakat.
www.rinkes.nl
Tjokroaminoto juga memberikan pandangan terkait paham sosialisme yang sedang berkembang pada saat itu. Menurut Tjokro, pandangan sosialisme telah lama ada dalam ajaran Islam jauh sebelum pandangan ini berkembang di Barat. Ajaran sosialisme dalam Islam tidak pernah mendorong adanya perjuangan kelas ataupun menggerakkan orang untuk merebut kekuasaan. Nabi Muhammad senantiasa mendorong masyarakatnya untuk mencapai kemajuan tanpa membeda-bedakan derajat, pangkat dan kekayaan. Tjokro mengkritik keras pandangan sosialisme Karl Marx yang menurutnya merupakan pandangan sosialisme yang cenderung materialistis dan mengingkari keberadaan Tuhan.
Tjokroaminoto adalah seorang tokoh yang mengajarkan prinsip-prinsip egaliter. Ia berupaya memberi penyadaran kepada masyarakat bahwa pangkat, derajat dan kekayaan bukanlah tolak ukur utama bagi kemuliaan seseorang. Filosofinya tercermin dari ungkapan triloginya yang populer yaitu "semurni-murni tauhid, setinggi-tinggi ilmu dan sepintar-pintar siasat."
Rumah Tjokroaminoto menjadi pusat kaderisasi bagi generasi pemimpin bangsa Indonesia seperti Kusno (Soekarno), Semaun dan Kartosuwiryo. Ketiga tokoh tersebut memiliki pandangan yang beragam, seperti Soekarno (nasionalisme), Semaun (sosialisme) maupun Kartosuwiryo (politik Islam). Ketiganya terinspirasi terhadap pandangan-pandangan modern Tjokro dan kemudian menjadi tokoh penggerak dalam melawan penjajahan kolonial. Tjokro juga menjadi sahabat bagi Agus Salim, yang kemudian menggantikan posisinya sebagai ketua Sarekat Islam.
Banda Aceh, 12 Mei 2015
Sumber-sumber:
Guru Bangsa Tjokroaminoto, http://www.21cineplex.com/playnow/guru-bangsa-tjokroaminoto,3818,05GBTO.htm
HOS Tjokroaminoto Sang Pioner Organisasi Nasionalis, http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/04/08/nmhrdw-hos-tjokroaminoto-sang-pioner-organisasi-nasionalis
Ini Alasan Garin Nugroho Angkat Kisah Tjokroaminoto,
http://www.republika.co.id/berita/senggang/film/15/04/08/nmhmzv-ini-alasan-garin-angkat-kisah-tjokroaminoto
Tjokroaminoto Pemantik Sosialisme Ala Islam, http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/15/04/12/nmp1mq-hos-tjokroaminoto-pemantik-sosialisme-ala-islam-3
Belum ada tanggapan untuk "HOS Tjokroaminoto Sang Guru Bangsa"
Post a Comment