Beranda · Wisata · My Extraordinary Life · Menu 2

Overcommunicate

Orang Indonesia itu ya, jam kerjanya 8 jam. Tapi 2 jam dipakai buat ngomongin orang. 2 jam dipakai buat dengki. 2 jam dipakai buat iri. 2 jam dipakai buat dongkol. Terus kapan kerjanya?

#nasehatdiri #jangantersinggungyaahadirin #kalautersinggungberartioowketahuan

(status yang baru saja saya tulis di timeline facebook saya)

Overcommunicate adalah suatu keadaan di mana kita terlalu banyak menerima informasi atau berlebihan dalam menerima informasi lantaran sudah berulang-ulang mendapatkan info tersebut. Hal tersebut wajar saja terjadi, diakibatkan oleh perulangan informasi akibat banyaknya pilihan media yang ada.

Misalnya saja, pada pagi hari kita mendengar kabar seorang artis, sebut saja Alyssa Subandono dengan Dude Herlino melangsungkan akad nikahnya dari sebuah tayangan infotainment. Menjelang siang hari berita tersebut kembali mengudara di tayangan infotainment stasiun televisi lainnya. Siang hari menjelang sore, kemudian sore hari, lalu petang hari, lalu malam hari, sebuah berita yang sama disiarkan secara berulang-ulang.

Contoh lainnya misalnya sebuah kejadian hilangnya pesawat beberapa waktu yang lalu. Tanpa mengenyampingkan bahwa keluarga korban sangat menanti kabar terkini dari kondisi para korban hilangnya pesawat tersebut, kita mengkaji bahwa terjadi perulangan yang cukup sering diberbagai media terhadap informasi tersebut. Media-media yang ada baik media cetak maupun elektronik beramai-ramai memberitakan hilangnya pesawat tersebut selama berminggu-minggu bahkan telah mencapai hitungan bulan, meskipun tidak banyak informasi terbaru yang bisa diperoleh.

Bukan hanya dari media cetak dan media elektronik, kehadiran media dunia maya melalui situs berita dan media sosial semakin membuat pilihan penyedia informasi yang kian beragam. Kita sebagai konsumen pun semakin mendapat banyak pilihan. Meskipun sejatinya kita lebih bebas memilih informasi yang kita butuhkan di dunia maya, namun tak dapat kita pungkiri dengan adanya media sosial, orang juga lebih mudah tergiring untuk membicarakan issue yang sedang hangat dengan cara menge-share perkembangan terbaru dari berita tersebut.

Seperti saran seorang teman, tak ada salahnya mencoba untuk "puasa informasi". Mencoba berkontemplasi, mengambil jarak sejenak dari keriuhan informasi yang ada. Rasanya telah sekian lama bergaul dengan dunia maya, meski ada kepentingan namun sebenarnya bisa lebih dibatasi secara bijak.


Saat saya menuliskan ini, di samping saya telah menanti surat kabar yang menumpuk yang minta untuk dirapikan. Entah apakah bisa saya melakukannya. Puasa informasi. Sambil merapikan koran biasanya sudah mulai membaca lagi. Dan mata saya sudah meminta beristirahat.

Dalam hitungan hari akan ada inaugurasi Forum Lingkar Pena (FLP) Aceh. Tidak mengikuti inaugurasi dalam pemahaman saya berarti tidak sah menjadi anggota FLP. Dan itu artinya saya mesti menunggu kesempatan selanjutnya--paling cepat tahun depan. Semoga dimudahkan langkah saya ke sana.

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, pemirsa.

:-)


Banda Aceh, 16 April 2014

Artikel keren lainnya:

4 Tanggapan untuk "Overcommunicate"

  1. IMHO , daripada puasa informasi, berhenti ikut menyebar informasi yang kebenarannya masih dipertanyakan aka kebanyakan hoaxnya. setidaknya bisa ngecek di bberapa sumber lain. klo berita itu dianggap penting dan sebaiknya disebar.

    ReplyDelete
  2. Maksud mira, gak apa-apa tetep baca informasi. Tapi jangan ikut sebar informasi itu kecuali memang benar fakta. Gitu loh, bang.

    -nyanya, juru bicara kakak mira-

    ReplyDelete