Tulisan berikut semata-mata bertujuan sebagai introspeksi diri bagi penulis, dan jika bermanfaat disilakan untuk menjadikannya bahan renungan bagi pembaca dan atau membagikannya kepada khalayak.
Selamat menikmati ...
^_^
Wah, lama sudah tidak menulis pemirsa. Sudah hampir 3 x 24 jam tidak menulis baik di blog maupun dalam coretan-coretan di kertas. Satu-satunya tulisan adalah status saya dua malam yang lalu seperti berikut:
Blogger tidak boleh ikut-ikutan mogok.
Nyatanya sudah hampir 3 x 24 jam saya melalaikan kebiasaan menulis harian saya. Selama 3 x 24 jam tersebut tentunya ada banyak hal yang bisa dibagi. Saya pun ingin membaginya karena saya rasa dan saya harap bisa bermanfaat bagi pembacanya. Bagi saya tetap menulis adalah sebuah pembelajaran, meskipun seperti tulis seorang teman di Kompasiana, suatu hari tulisan kita tiada dianggap bernilai lagi. Ya, wajar sajalah, Pemirsa. Namanya juga buatan manusia ya, kan?
Hari ini saya ingin menulis kembali. Apa saja. Mesti kepala ini belum bisa diajak kompromi dengan semangat hati untuk menulis.
Merindukan istirahat.
Sementara di luar sana ternyata ada mereka yang oleh karena tuntutan profesinya tidak beristirahat. Dokter, misalnya. Juga paramedis.
Beberapa waktu yang lalu aku menghidupkan televisi dan terdengar lantunan satu 'ain atau bagian terakhir dari Surat Ali 'Imran ayat 190-200. Dua ayat pertama dari ayat-ayat tersebut sering diulang dalam pelatihan ESQ. Tentang kehadiran ayat-ayat tanda kebesaran Allah Swt dalam penciptaan langit dan bumi, adalah sebagai pelajaran bahwa tiada kesia-siaan dalam ciptaan-Nya.
Di sini saya turut menyampaikan duka cita atas meninggalnya ayahanda dari Bapak Ari Ginanjar, pendiri ESQ yang saya peroleh dari status penulis, enterpreneur dan motivator Ippho Santosa.
Motivasi ...
Tiba-tiba saya teringat akan kata tersebut. Motivasi adalah hal terpenting dalam hidup, menurut saya. Segala perbuatan pasti ada motif yang melandasinya. Agar motif dan tindakan tersebut bisa membuahkan hasil yang manis kita dituntut untuk fokus, berlatih, meningkatkan fokus dan meningkatkan latihan, begitu seterusnya. Untuk menjadi bahan bakar upaya peningkatan kualitas diri dan team tiada henti tersebut tentunya dibutuhkan semangat dan motivasi yang terus menerus dinyalakan.
Semngat adalah target bergerak, saya memperoleh kata-kata mutiara tersebut dari Om Mario Teguh pada awal-awal penyiaran acara motivasi tersebut di Metro TV beberapa tahun silam.
Benar, semangat adalah target bergerak !
Bidiklah selalu dengan: bergaul dengan lingkungan yang tepat. Yang bisa memotivasi dirimu. Bisa menampilkan kekurangan-kekuranganmu sebagai hadiah demi perbaikan dan keberhasilan masa depanmu. Lingkungan yang selalu mensahabatimu untuk segala aktifitas yang bernilai mulia.
Bidiklah juga semangat tersebut dengan membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an, mencerap maknanya, mendukung pembelajaran tersebut dengan menyelami semesta ayat-ayat tanda kekuasaan-Nya pada semesta langit, bumi dan seisinya.
Bidiklah pula ia dengan munajat di tengah malam, memperbanyak berpuasa dan memperpanjang dzikir setiap malam sebelum tidur.
(Nah, sebenarnya saya hanya merangkai pesan-pesan dari lagu spesial favorit saya, Tombo Ati yang dipopulerkan kembali oleh penyanyi Opick)
Sewaktu kecil saya sering mendengar kisah seorang bijak yang disebutkan sebagai penghuni surga oleh Baginda Nabi Muhammad Saw. Penasaran, para sahabat Nabi pun menemui dan menanyakan padanya. Ternyata setiap malam sebelum tidur ia berdo'a: Ya Allah, ampunilah dosa orang-orang yang aku sakiti dan orang-orang yang menyakitiku.
Selamat beristirahat.
victoryisfinishing.blogspot.com
Banda Aceh, 28 November 2013
Belum ada tanggapan untuk "Semangat adalah Target Bergerak"
Post a Comment