Beranda · Wisata · My Extraordinary Life · Menu 2

Senyumlah

Sungguh tiada yang dapat menentramkan hati melebihi dari senyuman. Saat masalah sedang mendera, jalan keluar seolah tak kunjung menyapa, senyuman dari orang terkasih menjadi pelipur lara. Dengan senyuman yang tulus, ibarat embun di tengah padang yang tandus, membasuh hati yang melihatnya. Maka tidak heran senyuman bagi seorang saudara dihitung kebaikan yang bernilai mewah.

Cobalah tengok ke dalam sebuah rumah yang besar nan megah, ikan-ikan hias berlenggak-lenggok menghibur hati dari kolam nan jernih atau akuarium yang mengkilap. Keramik dan porselen mahal yang indah menancap serta lukisan-lukisan dengan citarasa seni yang tinggi terpajang rapi. Tapi jika pemilik rumah berwajah dingin tanpa senyuman, hilanglah rasanya semua keindahan itu.

Seorang gadis dengan wajah nan jelita, membuat siapapun menjadi terpukau dan menyebut-nyebut namanya. Namun cukup seulas kata menusuk jiwa, maka hilanglah eloknya paras berganti dengan sekantong rasa mulas. Putih tapi seperti putihnya tulang, kata pujangga, menusuk ke dalam sukma.

Artikel keren lainnya:

Menghadapi Hambatan Penulis

Salam pemirsa. Kali ini kita akan berbagi mengenai hambatan penulis atau dikenal juga dengan writing's block. Masalah bagi penulis sepertinya tidak jauh-jauh dari kata writing's block. Ketika hambatan menulis itu datang, semua ide yang terkumpulkan tidak tertuang dalam tulisan. Akibatnya ide demi ide itu dapat menguap begitu saja. Masalah writing's block ini seyogianya dapat dikelola dengan baik oleh setiap penulis agar tidak menghambat produktivitas berkarya.

Bagi penulis lepas yang sekedar menyalurkan hobi menulis seperti saya, dalam kuantitas tulisan yang tidak begitu banyak dari jumlah kata, barangkali hambatan menulis itu belum begitu terasa. Menulis sekedar sebuah ajang untuk menyalurkan hobi. Meski jumlah pengunjung tulisan saya barangkali tidak bisa sebanyak jika saya membagikannya di facebook. Wah, menuliskan ini saya jadi kembali rindu menulis notes di facebook.

Bagi penulis yang sudah memiliki jam terbang tinggi barangkali juga punya cara untuk mengantisipasinya. Saya membaca tulisan tips-tips menulis dari beberapa sumber, di antara hal yang dapat kita lakukan untuk mengantisipasi writing block, adalah:

Artikel keren lainnya:

Terjebak Permainan Angry Birds di Chrome

Jum'at ceria ini diawali dengan guyuran lebat hujan sejak dinihari yang membuatku terlelap hingga pagi. Dan hei, aku masih belum menyelesaikan kelengkapan berkas untuk mendaftar pada program pascasarjana di Universitas Syiah Kuala. Maka pagi hari ini meski di tengah hujan badai dan petir yang bersahutan aku segera mengetik kelengkapan berkas.

Di tengah-tengah usaha, listrik mati. Tak lain tak bukan sebab biasanya kondisi hujan dan petir yang bersahutan semacam itu listrik sering dipadamkan. Barangkali untuk berjaga-jaga dari sesuatu yang tidak diinginkan. Siapa lagi yang bertanggung jawab kalau bukan aku, bukannya dari kemarin-kemarin aku persiapkan berkas-berkas itu malah menunggui hingga di hari terakhir.

Sejenak kemudian Yak, sebuah insiden kecil di trotoar, aku nyaris terjatuh oleh licinnya trotoar porselen mewah itu. Air hujan menggenanginya. Aku bergegas melanjutkan perjalanan walau kurasa sedikit sakit juga adanya. Ah, masih sanggup berjalan, pikirku.

Artikel keren lainnya:

Mereka Mencintai Sepakbola

Tadi pagi baru saja membaca sebuah status yang maknanya kira-kira begini: Jika kita bisa mengawinkan antara pekerjaan dengan kecintaan maka hasilnya adalah kita bukannya sedang bekerja tapi malah melakukan suatu hobi yang mengasyikkan. Demikian pula halnya dengan kisah para pemain sepakbola berikut. Meski telah memutuskan untuk gantung sepatu, tidak sedikit dari mereka yang melanjutkan kariernya tidak jauh dari bidang kecintaannya yang telah menghabiskan hampir separuh hidup mereka; sepakbola.

Berbekal segudang pengalaman menjadi pemain dan dipimpin oleh seorang atau banyak pelatih, sang mantan pemain memantapkan diri untuk memasuki level yang baru di dunia yang sama sebagai seorang pelatih sepakbola. Sembari masa-masa liburan jeda pertandingan, mereka memanfaatkan waktu luangnya untuk mengikuti sejumlah kursus kepelatihan. Berikut kita tampilkan tiga orang mantan pesepakbola yang kini baru saja memasuki jenjang karier yang baru, baik sebagai staf kepelatihan maupun jajaran ofisial klub.

Artikel keren lainnya:

Resep Jus Ubi Ungu

Pemirsa, kenal dengan ubijalar ungu? Penganan alternatif yang satu ini ternyata punya banyak khasiat untuk kesehatan. Khasiat tersebut antara lain bagi pencernaan yaitu buang air besar menjadi lebih lancar dan perut tidak kembung. Di samping itu ubijalar ungu kaya antioksidan dan dapat menjadikan kulit menjadi lebih halus serta awet muda.

Menurut Prof. Dr. dr. Nurpudji Astuti Daud MPH SpGK, dokter spesialis gizi klinis alumnus Universitas Hasanuddin, ubijalar ungu memiliki banyak manfaat. Antosianin pada ubi ungu merupakan salahsatu antioksidan terbaik. Di samping menangkap radikal bebas, antosianin juga berperan dalam mencegah penggumpalan darah yang menjadi sumber berbagai penyakit. Antosianin juga berperan sebagai antikanker.



intisari-online.com

Artikel keren lainnya:

Tak Pernah Kembali

Kulalui status demi status
Kata demi kata yang terangkai
Album demi album yang mengharu biru
Pigura lama yang bangkitkan sejuta rasa

Adalah indah ceria mungkin juga duka
Datang menghampiri kita perlahan
Mengetuk-ngetuk irama kenangan
Memori yang pernah tergores dalam jiwa

Sahabat selalu ada di antara ruang dan waktu
Karena jiwa selalu mengundang mereka
Senyum dan canda mengundang asmara
Ambisi dan keangkuhan dan tinggalkan luka

Di ruang itulah semua berkumpul
Di jejaring dunia maya
Masa lalu, kini dan angan masa depan
Tersaji di satu halaman

Artikel keren lainnya:

Memimpin Diri Sendiri

Menuliskan artikel, saya teringat pesan seorang guru yang hingga kini pertemuan dengan beliau masih selalu berkesan. Semoga Allah Swt merahmati beliau dengan segala kebaikannya. Atas izin Allah Swt, musibah tsunami adalah kisah terakhir yang digoreskannya di muka bumi.

Bapak Erman, S.Ag, begitu nama beliau dituliskan di kantor guru di MTsN 1 Banda Aceh. Muda, berperawakan necis, rapi jali. Dengan kumis tipis dan rambut agak ikal, begitu mudah mengenali beliau. Mengendarai motor keren, selalu disiplin dan pandai juga dalam urusan keagamaan. Beliau dipercaya juga sebagai Bagian Pengajaran. Di kelas 3 itu aku menjadi ketua kelas dan sering berdiskusi dengan beliau yang menjadi Wali Kelas kami.

Nah, pesan apakah gerangan yang disampaikan oleh beliau terkait tentang kepemimpinan tersebut? Adalah sebuah pesan singkat namun begitu bermakna. Pesan yang sering terngiang hingga saat ini. Setiap kali mengingat pesan itu, maka terbayang kembali sosok beliau yang mencerminkan akan kesesuaian kata dan perbuatan. Pesan itu ialah: "jika kamu ingin melihat bagaimana teraturnya seseorang, perhatikan kondisi kamar (tidur)nya."

Artikel keren lainnya:

Advertorial - Songket Aceh Nyak Mu: Tenun Songket Berkualitas Prima

Songket Aceh Nyak Mu merupakan produk kain tenun khas tradisional Aceh dengan kualitas terbaik. Kain tenun Songket Aceh Nyak Mu dikerjakan oleh para pengrajin yang sangat terampil dari Desa Siem, Aceh Besar yang telah mewarisi keahlian membuat songket tersebut secara turun temurun.

Songket Aceh Nyak Mu menawarkan beragam warna dan motif yang sangat khas dan menarik (kurang lebih 52 motif). Songket Aceh Nyak Mu sangat diminati banyak kalangan oleh karena keindahan hasil tenunannya. 

Untuk pemesanan bisa menghubungi: 
Mobile: 085260329541 (Bapak Ansari)
Facebook: https://www.facebook.com/pages/Songket-Aceh-Nyak-Mu/292525567583678
Twitter: https://twitter.com/songketnyakmu
Email: songketnyakmu@gmail.com





Artikel keren lainnya:

Bulu Tangkis dan Ruang Terbuka Hijau di Kotaku

Di antara kisah-kisah nostalgia yang masih dikenang hingga saat ini adalah kisah tentang dua raket bulu tangkis seharga masing-masing Rp 7.500 (waktu itu masih tergolong mahal) yang dibelikan Bapak pada suatu hari. Dengan kedua raket itu, kami sekeluarga bisa saling bergantian bermain bulu tangkis. Biasanya di ruang tamu atau ruang tengah, meskipun sebenarnya lebih nyaman bermain di luar rumah karena shuttlecock alias bola pada permainan bulu tangkis itu lebih bebas melayang di udara.

Ini adalah kisah yang terjadi sekitar tahun 1993-1994, ketika aku masih duduk di kelas 3 atau 4 Madrasah Ibtidaiyah. Waktu permainannya pun bisa beragam, bisa sore atau malam hari. Bisa menjadi alternatif permainan menarik di samping bermain sepakbola dengan bola kecil dan gawang kecil yang agak beresiko terhadap barang-barang yang ada di rumah.

Barangkali semua sama tahu jika di Indonesia olahraga yang paling populer di samping sepakbola adalah bulu tangkis. Sejak kecil atau lebih tepatnya ketika kami bersama-sama menyaksikan kepahlawanan Alan Budi Kusuma dan Susi Susanti yang meraih masing-masing sebuah medali emas Olympiade Barcelona tahun 1992, dan berikutnya pasangan Ganda Putra Ricky Subagdja dan Rexy Mainaky membawa pulang emas di Olympiade Atlanta 1996, kesukaan pada olahraga yang relatif lebih aman dari resiko cedera ini semakin bertambah.

Artikel keren lainnya:

Pejuang Bukan? Hadapi!

"Tidak ada karya yang tiba-tiba muncul. Karya kreatif selalu berawal dari karya yang pernah ada sebelumnya."
(Sir Joshua Reynolds, dikutip dari buku Kreatif Sampai Mati, Wahyu Aditya, halaman 222.)

Kita bisa mewujudkan kreativitas dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita bisa merancang jadwal harian kita sendiri. Kita bisa merancang cara kerja kita sendiri. Kita bisa memanfaatkan jadwal harian untuk mengatur ritme kerja kita sendiri. Misalkan kita terikat untuk bekerja pada orang lain, kita masih bisa mencoba untuk mendiskusikan pada atasan kita mengenai cara kerja yang tetap dapat memenuhi target dari perusahaan.

Banyak cara untuk mencapai kreativitas selama kita mau membuka mata, hati dan pikiran kita. Seorang teman menceritakan bahwa di London ada sebuah program kreatif yaitu asuransi sampah. Orang yang kurang mampu mengumpulkan sampah yang nantinya akan didaur ulang untuk membayar asuransi kesehatan mereka sendiri.

Baru-baru ini saya bergabung dengan gerakan Turun Tangan. Gerakan ini merupakan wujud dari kesadaran bahwa dalam menghadapi problematika yang melanda bangsa ini, tidak bisa hanya dengan mengeluh, menyalahkan dan saling tuding. Kita mesti bersikap kritis namun tetap optimis untuk bersama-sama turun tangan memberikan yang kita bisa bagi kemajuan bangsa ini.


Artikel keren lainnya:

Bila Tuhan Tak Ditakuti - Nasyid

Lagu ini sangat sering diputar di stasiun TV lokal Aceh TV beberapa tahun silam, menjelang adzan maghrib ataupun di sela-sela pembukaan acara di siang hari. Durasi lagu ini agak lama, tapi mendengarnya sarat akan pesan moral yang bisa kita ambil dalam mengharungi kehidupan.

Berbagai tingkah polah yang kita mainkan di panggung sandiwara bernama dunia ini suatu saat kelak akan mendapat ganjaran dari Allah Swt. Tak ada manusia yang sempurna, namun hendaklah kita menjadi dalam golongan orang-orang yang senantiasa berada dalam kebaikan dan perbaikan (baca: memperbaiki diri, bertaubat)

Nasyid berikut dibawakan oleh grup nasyid akhwat Mawaddah.



Artikel keren lainnya:

100 Mimpi Azhar Ilyas

Mimpi-mimpi itu adalah ...

1. Naik haji.
2. Umrah.
3. Nonton Evan Dimas dkk. saat main di timnas dewasa langsung di stadion.
4. Berwisata ke Papua.
5. Menikah.
6. Menulis buku dari tulisan-tulisan dari blog pribadi dan jejaring sosial.
7. Bisa mengendarai mobil.
8. Bisa berenang.
9. Membangun dan mengelola sebuah taman kota/ruang terbuka hijau di Banda Aceh/Aceh Besar.
10. Menulis sebuah autobiografi seorang tokoh publik.
11. Mendirikan rumah singgah lengkap dengan taman bacaan untuk anak-anak.
12. Menulis dalam sebuah buku antologi puisi.
13. Menulis dalam sebuah buku antologi cerpen.
14. Berkunjung ke Danau Toba, Sumatera Utara.
15. Berkunjung ke Danau Maninjau, Sumatera Barat.
16. Berkunjung ke Sungai Siak, Riau.
17. Berkunjung ke Sungai Musi, Sumatera Selatan.
18. Berkunjung ke Jembatan Ampera, Palembang.
19. Berkunjung ke Taman Jomblo, Bandung.
20. Berkunjung ke Teater Imax Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
21. Berkunjung ke Sea World, Jakarta.
22. Berkunjung ke Daarut Tauhid, Bandung.
23. Berkunjung ke Istana Bogor.
24. Berkunjung ke Candi Borobudur, Yogyakarta.
25. Berkunjung ke Taman Sari, Yogyakarta.
26. Berkunjung ke Malioboro, Yogyakarta.
27. Berkunjung ke Kebun Binatang Surabaya.
28. Berkunjung ke Kampung Aceh di Pulau Penang, Malaysia.
29. Mendapat beasiswa studi ke luar negeri.
30. Menyisihkan beasiswa ke luar negeri untuk membantu pendidikan anak-anak yang kurang mampu.

Artikel keren lainnya:

Azhar Juga Manusia

Nama lengkap saya Azhar Ilyas. Lahir pada tanggal 6 April 1985 di Banda Aceh. Sepengetahuan saya, nama tersebut diberikan ketika Nek Pak (Ayahanda dari Mamak) menanyakan nama untuk saya. Paman menyebutkan nama temannya yaitu Azhar. Sedangkan Ilyas merupakan nama Bapak saya.

Di antara pengalaman menulis masa kecil yang berkesan adalah saat di Madrasah 'Aliyah pernah mengalami musibah tenggelam di sekitar Pantai Lampuuk dalam sebuah acara rihlah (tamasya). Saat dirawat selama 5 hari di rumah sakit saya memenuhkan sebuah buku tulis tipis dengan menceritakan kisah tersebut.

Saya melanjutkan studi di jurusan Manajemen di Universitas Syiah Kuala hingga meraih gelar sarjana. Sempat menjadi saksi sejarah musibah gempa bumi dan tsunami pada 26 Desember 2004 saat mengungsi di rumah tetangga dan berlanjut sebulan di kampung halaman orang tua.

Belakangan, saya seakan dipertemukan dengan "pacar yang hilang" yaitu kegemaran saya pada hobi menulis. Bagi saya pribadi dengan sering berlatih menulis dapat mempermudah kita untuk merangkai kata, meski bukan pujangga (seperti syair lagu, yaa, hehehe). Menulis juga dapat mengantar kita pada komunitas hobi ataupun organisasi bervisi dan misi yang sama.

Sebagai pelengkap saya tampilkan juga sekelumit riwayat hidup saya:


Riwayat Pendidikan:

1. TK Yayasan Kesejahteraan Anak (1989 - 1991)
2. Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Banda Aceh (1991 - 1997)
3. Madrasah Tsanawaiyah Negeri (MTsN) 1 Banda Aceh (1997 - 2000)
4. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Banda Aceh (2000 - 2003)
5. Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala, Jurusan Manajemen (2003 - 2010)
6. Program Magister Manajemen Universitas Syiah Kuala, (2014 - ... )


Riwayat organisasi:

1. Anggota OSIS MTsN 1 Banda Aceh (1998 - 2000)
2. Anggota Ikatan Siswa Kader Dakwah (ISKADA) Nanggroe Aceh Darussalam (sejak 1998)
3. Anggota Remaja Mesjid Agung Al-Makmur Banda Aceh (sejak 1998)
4. Anggota OSIS MAN 1 Banda Aceh (2000 - 2001)
5. Wakil Ketua Rohis Remaja Dakwah MAN 1 Banda Aceh (2000 - 2001)
6. Sekretaris Umum Rohis Remaja Dakwah MAN 1 Banda Aceh (2001 - 2002)
7. Anggota DPP Kesatuan Aksi Pemuda Muslim Indonesia (KAPMI) Nanggroe Aceh Darussalam (2001 - 2003)
8. Anggota LDK Al-Mizan Fakultas Ekonomi Unsyiah (2003 - 2005)
9. Ketua Seksi Lembaga Semi Otonom (LSO) Pustaka Ibnu Taimiyah, LDK Al-Mizan Fakultas Ekonomi Unsyiah (2005 - 2006)
10. Ketua Biro Kerohanian Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM) Fakultas Ekonomi Unsyiah (2005 - 2006)
11. Ketua Panitia Islamic Fair LDK Al-Mizan Fakultas Ekonomi Unsyiah (2005)
12. Ketua Panitia Forum Ilmiah Kerohanian Ramadhan (Farhan) Himpunan Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Unsyiah (2005)
13. Mentor di program UP3AI Fakultas Ekonomi Unsyiah (2004 - 2008)
14. Anggota di Komunitas Gaminong Blogger (GIB) (sejak 2013)
15. Anggota Forum Lingkar Pena (FLP) Aceh (sejak 2014)
16. Anggota Polyglot Indonesia Chapter Aceh (sejak 2014)
17. Co Founder komunitas I Love Songket Aceh (ILSA) (sejak 2015)


Sertifikat/Penghargaan:

1. Juara III Lomba Cerdas Cermat Filateli (Grup) HUT Departemen Perhubungan, mewakili MAN 1 Banda Aceh (2003)
2. Beasiswa Tugas Akhir dari DAAD (2008)
3. Juara I Lomba Karya Bareng Piyoh 2013, kategori Blog/Tulisan (2013)




Banda Aceh, 03 Mei 2014 s.d. 25 Desember 2015

Artikel keren lainnya:

Jasamu Guru

Kita bisa pandai menulis dan membaca --
karena siapa,
Kita jadi tau beraneka bidang ilmu --
dari siapa.

Kita bisa pintar dibimbing Pak Guru
Kita bisa pandai dibimbing Bu Guru
Guru bak pelita
Penerang dalam gulita
Jasamu tiada tara

(Jasamu Guru - NN)


Alunan lagu tersebut sering diputar di televisi nasional belasan tahun silam, saat saya masih duduk di kelas 5 Ibtidaiyah. Lagu ini mengingatkan pendidikan adalah komoditas terpenting dalam kehidupan. Seorang bijak pernah berkata, belajar adalah tanda kehidupan, dan orang yang berhenti belajar maka sejatiya ia telah mati.

Artikel keren lainnya: