Beranda · Wisata · My Extraordinary Life · Menu 2

Milad 80 Tahun Sastrawan Taufiq Ismail

Tiga anak kecil 
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba 
Sore itu

Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi

(Tirani - Taufiq Ismail)

Ada sebuah pepatah mengatakan, ajarkan anakmu sastra maka ia akan menjadi seorang pemberani. Sastra bukan matematika tapi ia punya ukuran-ukuran logika. Sastra berbicara tentang keindahan. Sastra melantunkan cinta. Sastra mengagungkan kepahlawanan. Sastra mengajak bersujud dan bersyukur atas kemahaagungan Tuhan.

Artikel keren lainnya:

Jak Ta Pula Bak Kayee

Saleum wahee rakan kamoe
Nibak kota nibak duson
Saleum rahmat wahee syedara
Uroe Rabu ka troek teuka

Tajak-jak lawet nyoe wahee rakan
Leupah crit uroe bak rata sagoe
Bak-bak kayee hana lom rayeuk
Bak tanyoe jak leupah su'uem lagoina

Sebab jinoe bumoe ka tuha
Asoe uteun mandum lee dicok
Na nyang peurelee dum nyang tamak
Peuturot nafsu beubagah kaya

Artikel keren lainnya:

Lilin di Tengah Kegelapan

"Jangan tanyakan apa yang negara ini berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan untuk negaramu."
(John Fitzgerald Kennedy, Presiden Amerika Serikat)


Bencana demi bencana yang pada hari ini melanda negeri kita sudah semestinya tidak membuat kita terlena dalam keterpurukan. Sebaliknya, kondisi ini dapat menjadi kesempatan bagi kita untuk memperbaiki diri. Meningkatkan ilmu dan keterampilan, adalah salah satu kiat yang tak boleh diabaikan.

Kapasitas diri dapat diperoleh melalui proses belajar: membaca, mendengar, berdiskusi dan berlatih. Moment krisis adalah sarana pembelajaran terbaik, kesempatan bagi siapa saja baik bagi yang baru memulai ataupun yang sudah lama berkarya. Baik yang sedang dalam posisi tenggelam dalam jurang kekalahan ataupun di puncak kesuksesan. Sebagai manusia, kita harus senantiasa menumbuhkan sikap optimis dalam mengarungi kehidupan.

Artikel keren lainnya:

Saya Tidak Berbakat Menulis! (Tribute for Sarinah Yamin)

Ada kalanya kamu merasa butuh berhenti sejenak mengambil jarak dari tulisanmu sendiri, dari apa yang kamu anggap penting selama ini. Berkontemplasi. Berkarya lagi. Berjalan-jalan lagi. Merenung lagi, tapi tak perlu lama, karena hidup terus berjalan.

Begitupun yang selama ini -- kadang, atau bahkan sering, entahlah -- membenak di pikiran saya bahwa saya tidak berbakat untuk menulis. Perasaan itu bisa hadir kapan saja. Saat ide tak datang. Atau merasa kegiatan menulis tidak memberi manfaat bagi kehidupan pribadi. Kadang, saat terlalu serius menulis sampai lupa waktu.

Artikel keren lainnya:

#BelajarSabang dari #BalonKata Piyoh

Saleum, rakan. Masih di hari #RabuBahasaAceh. Hari ini adalah ulang tahun ke-50 Kota Sabang. Momen ultah Kota Sabang juga bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Jadi mari kita ucapkan selamat bagi kota terbarat Indonesia ini. Semoga yang baik-baik lah yaa untuk Sabang. #syukuran

Nah, kali ini kita akan coba Belajar Sabang dari Bang Hijrah, owner Piyoh. #BelajarSabang adalah salah satu karya Piyoh melalui kreativitas desain grafis dan kata. Ingat tidak di tulisan saya mengenai Perjalanan Berkreasi dan Berbagi Ala Piyoh yang bisa kamu baca di sini, saya pernah menguraikan tentang kreativitas Piyoh dalam memperkenalkan kata-kata, frasa atau peribahasa dalam bahasa Aceh.

Cara mengaksesnya, follow instagram nya Duta Sabang yang udah melanglang buana hingga ke istana presiden ini dengan The Leader-nya di sini. Atau kamu bisa ketik hashtag #belajarsabang. Nanti ketemu deh kalimat-kalimat seru seperti di bawah ini. Kali ini saya pilihkan empat saja:

Artikel keren lainnya:

Kesimpulan

Sore itu, presentasi demi presentasi disajikan dalam rangka membahas sebuah tema yang sedang hangat. Dalam presentasi tersebut hadir berbagai tokoh akademisi dari berbagai disiplin ilmu. Dengan penampilan yang bersahaja, Bapak-bapak dan Ibu-ibu peneliti yang menjadi panelis pada hari itu satu per satu diberi giliran menyampaikan materi.

Saat hendak masuk ke ruang diskusi, saya berpapasan dengan seorang teman facebookers. Dia penulis yang sangat gila baca dan baru saat itu saya bertemu langsung. Saya duduk di sebuah sudut dan menyimak paparan panelis pertama. Acara diskusi hari itu terbuka untuk umum dan berhubung kuliah sedang libur pra-ramadhan saya antusias untuk hadir.

Panelis demi panelis menyampaikan materi. Sesi pemaparan pendapat pun diberikan, di mana beberapa akademisi yang sering saya ikuti argumen-argumen cerdas dan lugasnya di media lokal mencurahkan gagasannya. Saya duduk, diam, mendengarkan. Sesekali mencatat sambil menikmati diskusi berbobot dari para cerdik cendikia itu.

Artikel keren lainnya:

Memori-memori Ramadhan

Di saat kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah, saya mengikuti kelas tambahan pengajian bertajuk "Hidayah Ramadhan". Saat itu Bersama Ust. Syauqi, yang mengajarkan kami membaca Al-Qur'an dengan irama. Di hari pertemuan terakhir kami belajar syair I'tiraf yang dipopulerkan seorang ulama bernama Abu Nawas.

Belum lama setelah kelas ekstra kurikuler tersebut selesai, tepatnya menjelang lebaran, saya demam tinggi. Terpaksa absen puasa empat hari. Saya sampai mengigau dan tidak bisa menikmati lebaran. Oleh tetangga, Mamak disarankan untuk membaluri bagian punggung saya dengan larutan cuka yang diaduk dengan irisan bawang merah. Resep tradisional. Tapi jangan tanya apakah itu baik or tidak. Yang kelas alhamdulillah setelah itu sembuh.

Sejak kelas 3 MIN, saya suka tarawih ke Masjid Al-Makmur. Dihitung-hitung, berjalan kaki ke sana ada 1 kilometer lebih juga. Belum lagi pulangnya. Tapi itulah ya yang namanya masa kanak-kanak, senantiasa senang, nggak pernah keluh kesah apalagi galau. (Nah, lho curhat).

Artikel keren lainnya:

Peulalee Puasa di Toko Buku

Sabtu pagi ini, saya menyusuri trotoar Jalan T. Daud Beureueh dengan maksud hendak membayarkan rekening telepon. Saya mampir sejenak di sebuah toko buku untuk berkeliling. Cuci mata alias ngabuburit kata anak zaman sekarang. Suara alunan ayat suci Al-Qur'an pada sebuah perlombaan Musabaqah mengalun dari radio pada sebuah event perlombaan Musabaqah. Saya mengisi waktu melihat-lihat tampilan rak yang rapih tersusun di sana.

Saya menemukan sebuah buku menarik yang selama ini saya cari-cari. Teman-teman penulis merekomendasikannya dari status-status facebook mereka. Juga teman yang bukan penulis. Setidaknya aku tidak tahu apakah mereka menulis, atau mereka masih malu-malu menampilkan karya tulisnya. Aku bersyukur mengenalimu dunia blog. Setidaknya, aku punya tempat untuk mencurahkan tulisan, menampilkannya dan orang-orang kemudian mengira aku penulis.

Kok jadi rada-rada filosofis gitu ya, hehe. Tapi buku ini beneran bagus, kok. Beneran. Kamu harus baca deh. Asyik menelusuri kisah-kisah di dalamnya. Setiap 7-8 halaman, saya dibuat terpesona oleh kalimat-kalimat yang menurut saya adalah kalimat kutipan berkelas. Sangat filosofis!

Artikel keren lainnya:

Tips Kreatif Ala Putu Wijaya

Berbicara semangatnya dalam berkarya, Putu Wijaya memang seolah tak ada habisnya. Saya ingat sebuah serial komedi situasi yang berjudul Perlu Ada Sandiwara yang juga merupakan karya Putu Wijaya. Ini adalah kisah seorang pasangan suami dan istri dari desa yang berangkat ke ibukota setelah memenangkan sayembara dengan total hadiah Rp 500 Juta.

Dalam sebuah sesi wawancara dengan Majalah Intisari, Putu Wijaya berbagi mengenai pengalamannya dalam dunia menulis kreatif. Saat itu sebagai pewawancara antara lain Yoris Sebastian yang mengasuh rubrik Creative Junkies Meet The Maestro. Ada beberapa poin penting yang saya catat dari artikel wawancara tersebut:

Artikel keren lainnya:

My Ramadhan 1436 H Resolution

Alhamdulillah, today is Ramadhan 1st, 1436 Hijriyah. Ramadhan is a moment for moslem to fasting. It also a chance for moslem to make self evaluation that called muhasabah. Ramadhan is the 9th month on Hijriyah calendar. On ramadhan all moslems have a task for fasting and do ibadah more. So that I make a few of plan on Ramadhan. The plan is how to maximize the time while you fasting on afternoon and get more ibadah on night.

I couldn't agree more for what a friend said that it is better to make step a step for make your ibadah activity. It is need training or get habit so that when you practice something on Ramadhan you can't feel difficult anymore because it has become your habit.

There are my plan to fill Ramadhan this year. I hope you can share any idea too in the comment space so that many people will be inspired by you. I hope my fasting month this year is better than last years.

Artikel keren lainnya:

Putu Wijaya Sastrawan Yang Terus Berkarya

Putu Wijaya, atau yang bernama lengkap I Gusti Ngurah Putu Wijaya adalah seoang sastrawan terkemuka Indonesia. Lahir di Tabanan, Bali, pada 11 April 1944, Putu Wijaya telah menelurkan lebih dari 30 novel, 40 naskah drama, seratusan cerita pendek, dan ribuan essay, artikel, skenario dan drama televisi. Prestasi Putu Wijaya sangat diakui dengan berbagai raihan penghargaan di bidang sastra.

Pada tahun 1971, Putu Wijaya mendirikan Teater Mandiri, yang secara luas dianggap sebagai teater kolektif terpenting di Indonesia. Filosofi yang dikembangkan oleh Teater Mandiri adalah menciptakan sebuah tontonan yang dapat menolong untuk membangun sebuah dialog antara pengarang dan penonton. Pertunjukan pertama yang dipentaskan oleh Teater Mandiri berjudul "Aduh" yang pertama kali ditampilkan di Pusat Kesenian Taman Ismail Marzuki Jakarta pada tahun 1973.


goodreads.com

Ditulis oleh Putu Wijaya pada tahun 1972, drama tersebut menceritakan kisah bagaimana sekelompok orang bereaksi terhadap gangguan atau campur tangan orang asing ke dalam kehidupan mereka. Orang asing tersebut sedang sekarat tetapi bukannya membantunya mereka malah menanyainya dan berdebat sengit sampai, akhirnya, ia meninggal.

Artikel keren lainnya:

Mimpi-mimpi Penuh Misteri


Salam pemirsa, kali ini saya akan berbagi tentang kisah Mimpi. Bukan Mimpi dalam arti kiasan tapi mimpi sebenarnya yang sering juga diistilahkan dengan bunga tidur. Beberapa di antara mimpi tersebut pernah saya selipkan dalam kisah terdahulu.

Satu: Mimpi-mimpi berkaitan tsunami

Saya mengikuti lomba lari. Di suatu pagi yang cerah. Saya berlari dan berlari. Hingga tiba di garis finish dan menerima pengalungan medali dari seorang Bapak. Lalu saat menoleh ke belakang, sudah tidak ada siapa-siapa lagi. Terasa hampa. Lalu terjaga.

Artikel keren lainnya:

Aceh Tersenyum Tanpa Narkoba

Dulu aku suka padamu dulu aku memang suka.
Dulu aku gila padamu dulu aku memang gila.
Sebelum aku tahu kau dapat merusakkan jiwaku.
Sebelum aku tahu kau dapat menghancurkan hidupku.

(Mirasantika, dipopulerkan oleh H. Rhoma Irama)

Lagu tersebut yang mulai dipopulerkan pada tahun 1990-an ini seakan mengingatkan kita pada masalah pemberantasan narkoba yang dewasa ini kian marak diperbincangkan. Adalah kenyataan bahwa generasi muda dihadapkan pada tantangan globalisasi yang mau tidak mau sudah hadir di depan mata. Kehadiran globalisasi turut membawa dampak positif dan negatif ibarat dua sisi mata uang yang mesti ada. Salah satu dari dampak negatif yang dikhawatirkan adalah penyebaran narkoba yang dapat merusak moral generasi penerus bangsa.

Banyak hal yang dapat mendorong seseorang tergerak atau terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif lainnya. Nah, berikut ini ada tiga faktor yang dapat membuat seseorang tergerak mengunakan narkoba yang disebutkan oleh situs jauhinarkoba.com. Dengan mengetahui faktor-faktor ini diharapkan dapat mencegah kita menggunakan narkoba, yaitu:

Artikel keren lainnya:

Kopdar GIB: Bersama Songket Aceh Nyakmu

Setelah membuat janji sebelumnya, saya bersama teman-teman dari Gaminong Blogger (GIB): Bang Hijrah, Citra dan Mira berkunjung ke Desa Siem, Kec. Darussalam, Aceh Besar, untuk melihat dari dekat sentra kerajinan usaha tenun tradisional Aceh Songket Nyakmu. Songket Nyakmu adalah usaha kerajinan tenun tradisional yang telah dikembangkan secara turun temurun. Adalah Almh. Hj. Maryamu, atau yang dikenal dengan Nyakmu yang bekerja keras mempopulerkan dan mewariskan tradisi ini pada warga Desa Siem, Kec. Darussalam, Kab. Aceh Besar. Kami disambut hangat oleh Pak Anshari, menantu dari mendiang Nyakmu di rumah beliau.


Sesampainya di rumah beliau, kami dipersilakan duduk di ruang tamu di mana dipajang foto-foto penanda sejarah tenun "Ija Sungket" yang pernah meraih gelar Upakarti oleh Presiden Soeharto pada Desember 1991. Saya, Bang Hijrah, Citra dan Mira serta Hanum yang belakangan hadir menyimak dengan antusias penjelasan dari Pak Anshari dan Ibu Dahlia. Ibu Dahlia adalah putri dari Almh. Hj. Maryamu yang meneruskan tradisi menenun "Ija Sungket" ini.

Artikel keren lainnya:

Hanya 2 Menit

Kebahagiaan sejatinya hanya memerlukan sebuah hati yang jernih yang dapat diisi oleh kebahagiaan itu sendiri. Seorang filosof Leo Tolstoy menyebutkan bahwa kita sejatinya adalah makhluk spiritual yang harus beradaptasi dengan hal-hal keduniawian. Kebutuhan-kebutuhan kita akan pemenuhan aspek duniawi seperti kecukupan materi, kesehatan fisik dan kemudahan mobilitas adalah contoh nyata yang membuktikan hal tersebut. Namun seringkali pola pikir yang keliru menghalangi kita untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

Saya ingat salah satu pesan seorang motivator ulung Tung Desem Waringin yang menyebutkan salah satu langkah awal dan penting dalam belajar adalah bagaimana memperbaiki pola pikir yang salah. Dalam buku ini, seperti halnya status-statusnya di media sosial Facebook dan Twitter, Ippho senantiasa melabrak pola pikir yang selama ini kaku yang sebenarnya tidak pernah dipergunakan oleh sosok-sosok teladan umat Islam. Pola pikir yang cenderung mengekang umat untuk terus terpuruk dalam ketidakberdayaan alih-alih bangkit meraih masa depan yang gemilang.

Artikel keren lainnya:

God Knows More

When you ask something.
There are two things.
Between possibilities and impossibilities.
But you know that God knows more.

When you walking a plan.
To create a successful project.
To reach many benefits.
But you know that God knows more.

There are many reason to --
cherish every moment that you have.
Accept your circumtance and --
follow the life.
Without happiness so that you --
will think anything helpless.
Never make yourself become worst.

Bring back your smile.
There are full moon that very beautiful.
Sometimes just the star attend with.
But you know that God knows more.


Banda Aceh, 4 Juni 2015.

Artikel keren lainnya:

Panton Aceh (1)

Peu turot angen putoh taloe
Peu turot putroe malei raja
Peu turot nafsu malei hana le
Peu turot ate gadoh nyawa

Artinya kira-kira begini:
Terlalu memperturutkan angin, putus tali sambungan (layang-layang). 
Terlalu memperturutkan keinginan permaisuri, mendatangkan malu bagi Sang Raja.
Terlalu memperturutkan nafsu, sehingga menjadi tiada rasa malu.
Terlalu memperturutkan rasa was-was dalam hati, menjadi hilang nyawa (di jalan).

Jadi kira-kira maksud yang ingin disampaikan oleh pantun ini adalah segala yang berlebihan itu tidak baik. Berikanlah sekedar perhatian, atau kerja, atau kesempatan pada sesuatu yang kita cintai.

Terlalu bernafsu atau serius malah akan menambah masalah. Terlalu memanjakan keinginan orang lain juga bisa membawa petaka. Jangan sampai pula lantaran terlalu waspada sehingga menjadikan nyawa dalam bahaya. Sebaik-baik urusan adalah yang di tengah-tengah, begitulah petuah seorang ulama.

Banda Aceh, 3 Juni 2015.



Artikel keren lainnya:

Radio Rimba Raya Sang Pengawal Diplomasi Kemerdekaan RI

"Republik  masih ada. Dan di sini Aceh". 

Kata-kata itu mengudara dari sebuah stasiun radio. Kata-kata tersebut bukanlah sekedar kata-kata. Kata-kata yang bermakna dalam menyebarluaskan informasi bahwa propaganda yang dilakukan oleh pihak lawan -- Belanda -- yang menyebutkan bahwa terjadi kevakuman dalam pemerintahan Republik Indonesia adalah keliru dan sesat.

"Republik Indonesia masih ada, karena pemimpin republik masih ada, tentara republik masih ada, pemerintah republik masih ada, wilayah republik masih ada dan di sini adalah Aceh."

Kalimat demi kalimat itu disebarluaskan melalui stasiun Radio Rimba Raya yang dapat diterima ke berbagai negara tetangga. Radio Rimba Raya, yang kemudian diresmikan monumen untuk mengenang keberadaannya pada 27 Oktober 1987 ini memiliki arti penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Monumen yang terletak di Desa Rimba Raya, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah ini diresmikan oleh Menteri Koperasi/Kepala Bulog Bustanul Arifin.


seputaraceh.com

Artikel keren lainnya:

Insan dan Jurnalis Sepakbola Indonesia, Bersatulah!

Akhirnya FIFA memenuhi janjinya untuk menjatuhkan sanksi kepada PSSI, setelah Menpora bersikeras tidak membatalkan surat keputusan-nya yang membekukan PSSI -- yang dianggap sebagai bentuk intervensi pemerintah oleh induk sepakbola internasional tersebut. Angin surga yang sempat bertiup menjelang deadline FIFA pada 29 Mei bahwa SK pembekuan tersebut akan dicabut -- seperti yang sempat disampaikan oleh beberapa pejabat negara -- akhirnya menguap begitu saja.

Sebagai dampak dari sanksi tersebut, PSSI tidak dapat berpartisipasi dalam segala even internasional di bawah naungan FIFA. Di samping sanksi tersebut, FIFA memberi empat syarat bagi pemulihan status PSSI tersebut. Keempat syarat tersebut mengindikasikan bahwa pemerintah diminta segera mengembalikan mandat pada PSSI sebagaimana yang telah berjalan sebelumnya.

Pelatih Persija Jakarta, Rahmad Darmawan, yang pernah melatih tim nasional Indonesia, sangat menyayangkan keberlarutan konflik antara Menpora dan PSSI. Dalam diskusi yang mempertemukan banyak insan sepakbola di sebuah talkshow TV swasta pada 21 Mei 2015, ia memperingatkan dampak pembekuan kegiatan persepakbolaan profesional terhadap level kebugaran pemain dan sebagai hasil akhirnya penurunan kualitas pemain. Alih-alih membahas statistik dan peringkat, Coach RD -- demikian ia biasanya dipanggil -- lebih tertarik membahas nasib dan penurunan performa pemain sebagai bencana sebenarnya di balik konflik yang berlarut tersebut.


dailymail.co.uk

Artikel keren lainnya: