Bekerja lembur tentunya bukanlah sebuah kebiasaan yang "normal". Ada kalanya tuntutan pekerjaan yang mendorong kita lembur. Tak jarang pula orang lembur sebagai kebiasaan buruk yang dapat merusak kesehatan. Kalau sudah sakit, tentu saja jadi kontraproduktif. Mencegah memang selalu lebih baik daripada mengobati.
Ada juga yang memakai suplemen yang "nyunnah" seperti sari kurma, madu atau jintan hitam yang biasa disebut "habbatusssauda". Pilihannya ada pada kamu, tapi ya harus dipelajari efek sampingnya. Kondisi setiap orang bisa saja berbeda.
Iklan minuman penambah energi membanjiri televisi, tapi perlu dicatat kasus yang sempat menghebohkan. Ketika Mita Diran, sang copy-writer muda yang meninggal setelah 30 jam bekerja. Ia dikabarkan " bergantung" penuh pada minuman berenergi saat ia lembur.
Berdasarkan pengalaman dan bacaan, suplemen seperti madu, sari kurma atau jus buah bit yang kaya antioksidan serta air putih hangat yang banyak bisa diandalkan untuk teman lembur. Terkadang air hangat diaduk dengan gula merah atau beberapa buah kurma cukup memberi tenaga.
Untuk mengganjal rasa lapar, beberapa buah pisang ayam (di Aceh disebutnya begitu, di daerah kamu apa ya?) jika di malam hari masih lapar cukup membantu. Tentu saja makan pisang tidak saya gabungkan dengan minum madu, konon bisa jadi racun katanya hehehe.
Berikut ini tips lembur kerja yang sehat yang disampaikan Dr. Popy Irawati untuk mengurangi berbagai resiko lembur. Resiko tersebut meliputi antara lain lebih mudah lelah, menurunnya konsentrasi, nyeri pada pinggang dan anggota tubuh lainnya, dan sebagainya (banyak, dong hehe).
Tips 1: Perhatikan jumlah asupan makanan dan minuman.
Ternyata, pada saat lelah tubuh cenderung kehilangan nafsu makan. Sementara kondisi tubuh yang bekerja lembur membutuhkan asupan energi yang cukup. Pastikan juga asupan makanan tidak berlebihan yang dapat memperberat proses oksidasi makanan. Asupan air yang cukup juga harus diperhatikan agar terhindar dari dehidrasi.
Tips 2: Memilih makanan dan camilan yang tepat
Hindari makanan yang manis (gula pasir/pemanis buatan lainnya). Sebagai alternatif pilihlah makanan seperti telur dan biji-bijian. Prioritaskan konsumsi protein dan serat yang dapat memberi tenaga lebih cepat alih-alih Anda memilih untuk mengkonsumsi karbohidrat.
Dr. Popy Irawati menyarankan beberapa jenis camilan seperti buah-buahan segar, sereal, biskuit dan saripati ayam. Sebuah hasil penelitian menyebutkan responden yang rutin mengkonsumsi saripati ayam memberikan pengaruh potensial terhadap metabolisme pengatur stress dan nyeri dalam tubuh.
Tips 3: Sempatkan berolahraga pada jam kerja.
Saya pernah mendengar sebuah petuah bijak, bahwa di antara kunci kebahagiaan adalah berolahraga walau Anda dalam kondisi sangat sibuk. Berolahraga sejenak membantu peredaran darah serta agar tubuh tetap waspada saat Anda merasa lelah.
Lakukan senam ringan atau push up sesuai kondisi tubuh Anda. Di luar jam kerja Anda bisa berolahraga seperti jogging, jalan cepat, bersepeda, jalan santai, berenang) dengan durasi 20-30 menit minimal 2-3 kali seminggu. Sesuaikan dengan kemampuan fisik tubuh sehingga tidak berpotensi menambah cedera dan dapat menjaga kebugaran tubuh.
Tips 4: Rencanakan waktu tidur siang.
Menurut Dr. Popy Irawati, tidur siang selama 20 menit keesokan harinya sudah cukup untuk membuat tubuh kembali prima dan berenergi. Waktu ideal untuk tidur siang adalah antara pukul 1 siang hingga 3 sore. Sedikit menambahkan, Dr. Masaru Emoto menyisihkan waktu 5 menit untuk tiap individu yang bekerja di kliniknya untuk mengambil waktu istirahat siang. Manfaatnya sangat positif untuk mengembalikan vitalitas tubuh.
Sekian dan semoga bermanfaat.
health.kompas.com
Banda Aceh, 28-29 Agustus 2015.
Referensi:
Jurnal Keluarga Informasi dan Kependudukan KB Edisi Keempat 2015, Dampak di Balik Kerja Lembur (Bagian 2), Dr. Popy Irawati, hal. 38-39.
Belum ada tanggapan untuk "Tips Lembur Kerja yang Sehat"
Post a Comment