Kami adalah para blogger. Belajar menulis setiap hari. Mewarnai hari-hari di depan laptop atau gadget dengan beragam artikel. Ada yang suka buat diari, menulis puisi, curhat kisah sehari. Boleh suka jalan-jalan, masak-memasak atau bahkan teknologi. Dari tulisan yang ringan seperti humor jenaka sampai yang rumit seperti cinta juga ada. (Nah lho!)
Mungkin banyak di antara kami di masa pemula copycat the master tapi perlahan kami belajar mengungkapkan suatu perasaan, pikiran, kehendak, kepentingan lewat bahasa kami sendiri. Semoga tidak curhat masalah pribadi sering-sering sekali.
upupwithpeople.com
Kami tidak setuju menulisi gosip, kabar yang tidak jelas, kisah-kisah tak memiliki nilai pendidikan, menulisi suatu karya ilmiah tanpa spesialisasi atau sertifikasi atau sekurangnya kesungguhan menekuni secara otodidak bidang tertentu. Ini lebih kepada tanggung jawab kami dalam menyebar informasi.
Kami juga tidak pernah bermaksud menyebar kebencian meski ada di antara kami suka memainkan peran sebagai " media penyanggah" atau "media sebagai anjing penjaga". Harapannya sih " media untuk mencerdaskan bangsa " saja. Itu!
Kadang-kadang terpikir juga berita-berita semacam itu cepat menaikkan rating atau semacam humor politik. Lalu saat ingin menuliskan khawatir dituduh memihak pada kepentingan penguasaha dan bukannya kepentingan agama, bangsa dan negara (keluarga??).
Kami boleh saja menjadi juru pengiklan suatu produk tapi tetap menyampaikan spesifikasi produk sebagai pedagang yang terpercaya. Bisa saja blog membawa pada popularitas baik semu (sesemu dunia maya) atau nyata (senyata dunia fana) itu sendiri.
|
weblogcartoons.com |
Sekedar mengingatkan, jangan pernah menilai blog dari kulit luarnya. Hati-hati, meskipun sebuah blog bernama kebenaran dot com bukan berarti isinya nggak bisa dikritisi. (Memangnya kitab suci, hehe).
Kami para blogger dapat menjadi tentara-tentara perdamaian, promotor program sosial atau bahkan duta-duta wisata tanpa gaji. Kami menyebarkan virus-virus kewirausahaan agar orang tak melulu bermimpi menjadi abdi negeri. Kami bisa berada di antara komunitas-komunitas penebar inspirasi.
Sesiap-siapnya juga menjadi penyebar informasi layaknya relawan RAPI atau duta kemanusiaan seperti PMI. Siaga terhadap bencana atau berbagi tips menghadapi kecanggihan penipu dan pencuri masa kini. Yang penting bisa berbagi sesama anak negeri.
|
www.shutterstock.com |
Kami bisa mengulas tuntas tentang suatu klub sepakbola dari sudut pandang komentator yang berdiri bebas atau jurnalis yang kritis. Lebih seringnya sih mendukung klub yang kami sukai.
Kami adalah para blogger. Menulis saja sekemampuan diri. Meski tidak digaji semoga suatu hari nanti ada redaktur yang baik hati yang melamar kami jadi jurnalis sejati. (Hihihi, Aamiin)
|
frankifoni.blogspot.com |
Banda Aceh, 21 November 2015
Diedit pada 22-28 November 2015
Artikel keren lainnya:
Wah... Point-point di atas tuh bisa kita jadikan sebagai kode etik para bloger dan bisa kita ucapkan sebagai janji bersama pas ada kopdar kapan2.. hehe :D
ReplyDeleteTerima kasih Rahmat, ini hasil observasi dua tahun mengakrabi dunia nge-blog. Semoga bermanfaat. :-)
Deletetulisannya bagus Azhar Ilyas. Like it.
ReplyDeleteJadi blogger itu pilihannya ada dua;
Blogger yang menulis demi popularitas, demi rank segala rank, demi kata-kata kunci, demi mendapatkan viral, demi mencari sensasi.
Atau,
Blogger yang menulis dari hati, menulis dengan banyak pertimbangan baru akan publis, menulis karena idealisme dunia menulis.
Pilihan pertama, yang didapat --> popularitas, heboh, tapi cuma sesaat.
Pilihan kedua, yang didapat --> achievement
Hmm, barangkali dalam prakteknya bisa jadi ada tiga jenis blogger. Yang satu lagi adalah yang berusaha mencari segi positif dari keduanya. Tetapi untuk saya pribadi hal itu memang akan sangat melelahkan. Meskipun kadang hasilnya sebanding... Saya lebih setuju pada ungkapan "tugas penulis hanya menulis" sedangkan hal-hal tehnis seperti mengedit adalah urusannya editor. Juga, bagaimana tulisan muncul di mesin pencarian adalah tugasnya para keyword-ers. Hehe ... Terima kasih telah berbagi.
ReplyDelete