Hari ini 25 November 2015 adalah diperingati sebagai Hari PGRI. Hari Guru Nasional yang juga menjadi upacara resmi di seluruh negeri ini merupakan moment terbaik juga untuk berbagi dengan para guru dan mengucapkan terima kasih.
Sebagian orang juga membudayakan berbagi hadiah. Semuanya dimaksudkan untuk berterima kasih atas jasa dan pengabdian guru; dari tidak tau menjadi tau, dari tidak bisa menjadi bisa. Begitulah guru membagikan ilmu pada kita semua.
google.co.id
Ada di antara para guru tersebut masih diberi rezeki bertemu. Sekali dua kali saat berbelanja ke pasar, atau berpapasan di angkutan umum. Kadang masih saling mengenali, kadang tersibak ragu untuk sekedar menyapa. Senyuman kecil tanda takzim, mungkin bisa mewakili.
Ada perpisahan yang terjadi saat mendengar kabar musibah kematian, telah sampai janji Ilahi. Ada yang pergi dalam musibah sakit. Ada pula dalam bencana dahsyat tsunami. Bermacam-macam kejadian. Sejuta memori kini jadi kenangan.
Guru, di manapun dirimu. Selalu memberi pelajaran dan pengajaran. Agar kian berbudi, kian berpengetahuan. Bagi peserta didikmu kaulah penebar pelita, karena ilmu adalah secercah cahaya Ilahi.
ilmyirfan.wordpress. com
Hari ini profesi guru menjadi mulai bergairah dengan adanya perhatian demi perhatian bagi nasib guru. Meski tak ada data statistik yang saya angkat di sini, bolehlah mewakili bila saya sebutkan beberapa di antara fasilitas tunjangan seperti tunjangan sertifikasi guru dan sebagainya.
Meskipun untuk hal itu juga masih diperlukan sejumlah kewajiban untuk meraihnya dan berbagai penyempurnaan dan pengawasan agar ia benar-benar sampai pada yang pantas menerimanya. Nasib guru memang harus terus diperhatikan. Tapi nilai pengabdiannya tetaplah tak terkira dalam kemajuan suatu bangsa.
Kesempatan menjadi guru adalah kesempatan yang sangat mulia. Menjadi guru adalah berbagi. Menjadi guru; mengabdi pada tugas konstitusi mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak hanya mencerdaskan sebenarnya tapi juga mengantarkannya berbudi sesuai nilai dasar negara.
Menjadi guru adalah tugas tanpa henti memperbaiki diri. Secara terus meneruskan, melalui tahap demi tahap untuk meningkatkan kapasitas diri baik keilmuan maupun akhlak mulia. Guru menjadi teladan yang mengayomi.
Guru, teruslah berbagi. Dengan semangatmu negeri ini akan bangkit kembali. Merajut benang asa. Memuliakan semangat berprestasi mengukir kebanggaan sebagai anak negeri. Selamat Hari Guru, terus berkarya!
Banda Aceh, 25 November 2015.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Selamat Hari Guru, Terus Berkarya!"
Post a Comment