Setelah di Bulan Januari yang lalu belum berhasil memenuhi target sepuluh puisi, dengan tajuk tantangan "Januari Berpuisi", kali ini saya kembali merumuskan sebuah tantangan menulis lainnya. Di bulan Februari, kali ini saya mengambil sub topik opini.
Topik ini tentu saja berbeda dengan tantangan sebelumnya yang mengambil tema fiksi. Sejak usia sekolah dasar, saya suka sekali membaca surat kabar Republika. Saat itu tulisan-tulisan khas wartawan Republika seperti Zaim Uchrowi, Parni Hadi, Amien Rais dan sejumlah tokoh lainnya kerap menghiasi surat kabar binaan pengurus ICMI ini.
Saya pun tergerak mengisi buku tulis AA debgan tema-tema opini. Saat itu tema reintegrasi Timor Leste dan Perda Miras sedang hangat-hangatnya dibicarakan. Hanya beberapa saat sebelum orde reformasi bergelora sebagai sebuah euforia demokrasi.
Saat itu usia saya masih kelas 5 Ibtidaiyah. Namun saya sering menemani abang saya berdiskusi soal-soal sosial dan politik yang menjadi kegemarannya. Saat kelas 6 Ibtidaiyah saya mewakili sekolah untuk mengikuti lomba bidang studi dan saya kebagian bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial.
Jadi, mestinya saya boleh sedikit optimis kalau target Februari Beropini akan tercapai. Terlebih, beberapa teman sudah berbagi info lomba yang antara lain juga meminta jenis artikel opini.
Apalagi bila ditambah kendaraan bahwa bulan ini insya Allah sudah akan memulai proses penyusunan thesis. Saya harap dengan menulis opini bisa menjadi refreshing yang bagus buat saya.
Sekali lagi, mengutip dan sedikit mengadaptasi petuah dari reality show Benteng Takeshi: "Ternyata sulit juga ya, tapi saya senang sekali sudah mencoba. Mudah-mudahan, kali ini dan seterusnya akan berhasil. Doakan saya, ya?"
Banda Aceh, 5 Februari 2016.
Artikel keren lainnya:
oke semoga sukses
ReplyDeletegood luck dan go ahead..
Terima kasih support nya Mas, sukses buat blog 21inchs. :)
Delete