Ini judul sebuah buku yang berdiri manis di rak bukuku. Di dalamnya terdapat banyak kisah sukses dan petuah mulai dari nusantara sampai ke mancanegara seputar manfaat merantau.
Di grup komunitas blogger 'Gam Inong Blogger' terdapat banyak sekali teman-teman yang sudah melanglang buana ke mancanegara baik untuk melanjutkan studi ataupun sekedar liburan. Ada yang hobinya dibarengi dengan kegemaran lainnya misalnya bersepeda atau menyelam ke bawah laut. Bersepeda adalah hobi yang lama tidak aku geluti sementara untuk menyelam aku punya pengalaman traumatik yang mungkin sementara tidak aku bagi di sini.
Apapun itu, aku sangat mengagumi cerita-cerita perjalanan tersebut. Sejatinya kita memang berdarah penjelajah. Belum lama aku mendengar hal ini-- entah dimana -- bahwa kita adalah bangsa penjelajah oleh karena nenek moyang kita Adam dan Hawa pernah terpisah begitu jauhnya sejak diturunkan dari surga ke dunia.
Di samping itu, kita perlu bertukar suasana dengan melakukan perjalanan-perjalanan karena laksana air sungai ia akan keruh jika tergenang dan mengendap dalam waktu yang lama. Sebaliknya, ia akan tetap jernih jika mengalir ke tempat-tempat lainnya.
Aku juga mengingat ada sebuah firman Allah Swt yang menjelaskan perintahnya agar kita melakukan perjalanan di muka bumi, untuk memperhatikan sejarah umat-umat terdahulu. Ayat tersebut sering diulang-ulang dalam program Jejak Rasul produksi TV3 Malaysia yang mengajak kita melakukan napak tilas sejarah para Nabi terdahulu melalui berbagai situs peninggalan sejarah.
Bagiku, sebagai mantan siswa yang mengambil jurusan IPS, sejarah itu menarik. Tidak tahu mengapa, sejak kecil aku menyukai sejarah. Padahal hingga Tsanawiyah aku menyukai Matematika, dan setahuku sangat jarang anak-anak Exact menyukai sejarah. Di waktu Ibtidaiyah aku sudah terpilih mewakili sekolahku mengikuti lomba bidang studi untuk bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial. Jadilah sejarah suatu hal yang akrab bagiku. Setidaknya, aku menyukainya.
Merangkai peristiwa, mengamati hubungan dan keterkaitan satu peristiwa dan peristiwa lainnya, atau sekadar menghafalkan nama-nama negara, ibukota dan warna bendera.
Aku jadi mengingat lagi pesan Almarhum Bang Is minggu lalu, hanya sehari menjelang beliau meninggal dunia. Merantau ke luar negeri. Bagi mereka yang sudah pernah menyaksikan dunia luar barangkali pasti menyarankan hal yang sama.
Banyak pula alumnus luar negeri yang enggan pulang lantaran belum tentu dapat mengamalkan ilmunya di sini. Sehingga ada pula di antara mereka yang menyarankan agar melanjutkan studi hanya dan hanya jika sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil dan memperoleh izin dari instansi untuk kepentingan studi tersebut.
Hidup yang hanya sementara ini pastilah kita sangat ingin untuk melakukan hal yang terbaik. Bagiku, barangkali bijak untuk tidak terlalu neko-neko terhadap impian. Namun bermimpi juga tetap perlu. Aku baru saja menyadari pentingnya membuat to do list dari melihat-lihat foto seorang teman facebook-ku. Kata temanku setidaknya ada impian yang membuat kita selalu terjaga bahwa hidup ini ada tujuannya.
Aku pernah membuat target pencapaian 10 tahun medatang. Kurasa tak ada salahnya melengkapinya dengan
to do list.
Semoga mimpi melanjutkan studi dapat segera terealisasi, meski tidak di luar negeri.
Aamiin.
Banda Aceh, 01 Desember 2013
Artikel keren lainnya:
Aku termasuk siswa Exact yang suka Sejarah loh :D Selalu menarik mempelajari kisah-kisah orang terdahulu... seperti membaca novel.
ReplyDeleteYok kita bikin to do list....
Ayo, in sha Allah segera di-publish dalam Desember ini :)
ReplyDeleteKehidupan setiap orang menarik untuk dipelajari, sesekali ikutan kelas River of Life zhar :D
ReplyDeleteYaa, ini juga bisa masuk dalam to do list saya :)
Deletemari merantau biar bisa jadi orang sukses
ReplyDeleteCita-cita yang menarik Bang, semoga terlaksana. Amiin... :D
ReplyDeleteTazaemjayy dan Ade Oktiviyari : Trims, semoga senantiasa dimudahkan dalam mencapai cita-cita :)
ReplyDelete