Merangkai puisi untukmu
Aku ragu
Meski semua pena telah kuisi dengan tintanya
Mengapa tak satu kata pun yang terangkai untukmu
Boleh aku bertanya
Tentang makanan kesukaanmu
Atau mungkin bait-bait penawar rindu favoritmu
Sekadar untuk menebak apakah yang kau suka dari --
diriku
Apakah kamu terhadir untukku
Apakah aku ada untukmu
Nada-nada ini tak akan pernah tahu
Aku, kamu, kita, dan semua cerita
Apakah kamu akan memesan untukku
Sebuah lagu dari pramunada yang duduk di sudut lampu biru
Lagu kesukaanku
Yang selalu dinyanyikan Sang Mahaguru
Apa yang tersirat dalam hatimu
Jika suatu malam datang membawakan sebuah nampan perak
Berisikan hidangan penutup
Penanda kita akan segera tak lagi bertemu
Katakan saja
Aku bisa menunggu
Meski itu berarti
Janji makan malam terakhir kita
destination360.com
Banda Aceh, 21 Januari 2014
Artikel keren lainnya:
isi hati nih mas ?
ReplyDeleteimajinasi :-)
ReplyDelete