Beberapa bulan yang lalu saya berbincang dengan seorang teman yang telah lama bergabung dengan Gerakan Turun Tangan. Teman saya ini bercerita bahwa Anies Baswedan banyak mencetuskan ide-ide cemerlang dalam menawarkan solusi. Misalnya saja dalam lingkup universitas di mana ia terpilih sebagai rektor termuda di Indonesia. Hal yang mungkin sederhana tapi bisa menjadi solusi tersebut adalah mencantumkan nama beasiswa di belakang nama mahasiswa penerima beasiswa tersebut, sejak ia menerima beasiswa sampai dengan sebelum kelulusan. Dengan demikian, dipastikan tidak ada mahasiswa yang menerima beasiswa lebih dari sekali sehingga terjadi keadilan dan pemerataan dalam penerimaan beasiswa.
Ada lagi contoh lainnya. Ketika ditanyakan solusi apa untuk menghentikan tayangan yang tidak mendidik bahkan cenderung merusak bagi moral anak, Anies lagi-lagi menawarkan solusi yang cemerlang. Ia menyarankan agar masyarakat menemui dulu para pemasang iklan untuk tayangan program tersebut dan meminta agar pemasang iklan tersebut menghentikan pemasangan iklannya untuk program tersebut. Dengan sendirinya acara tersebut akan kehilangan sumber pendapatan terbesarnya dan program tersebut tidak akan lagi ditayangkan di televisi.
Hal yang paling membuat saya salut adalah saat menyaksikan acara "Siapa Berani ke Potlot" di SCTV yang dipandu oleh Slank saat Anies Baswedan hendak menandatangani 13 poin Manifesto--Manifesto ini adalah intisari dari filosofi lagu-lagu Slank selama ini. Saat itu Anies menawarkan pada poin pertama dari manifesto tersebut, yaitu "Kita Harus Kritis" menjadi "Kita Harus Kritis dan Tetap Optimis."
Menurut Anies, seringkali ketika kita bersikap kritis yang muncul justru sikap pesimis. Di sisi lain orang juga masih banyak yang menyalahartikan sikap optimis dengan kesan pro pada pemerintah atau status quo. "Republik ini harus kritis terus, tapi jangan hilang optimisnya," ujar Anies ketika itu. Hal yang membuat kagum adalah cara Pak Anies mengutarakan pendapat dan menjelaskan ide-idenya dengan sangat santun dan cerdas.
Ikut Turun Tangan berarti mendukung orang baik lebih banyak; lebih banyak orang baik untuk bersama-sama terlibat dalam pemerintahan. Seperti yang diungkapkan oleh teman-teman yang telah lebih dulu bergabung, bahwa tadinya rasa skeptis membayangi dalam benak mereka saat diajak membahas masalah politik.
Selama ini banyak orang baik namun memilih menghindar dari politik, sehingga begitu banyak permasalahan bangsa yang tidak tertangani dengan baik. Semoga gerakan Turun Tangan ini memberikan sejuta harapan bagi bangsa Indonesia untuk lebih berjaya di masa mendatang. Bagi saya pribadi, inspirasi untuk berjuang sepenuh pengabdian itulah yang sejatinya menghidupkan kebanggaan kita sebagai sebuah bangsa hingga detik ini.
Bagi Anies yang juga cucu pejuang A.R. Baswedan, mengikuti konvensi pencalonan Presiden sebuah partai politik pada saat ini adalah sebuah bukti dari upayanya untuk turun tangan melunasi janji kemerdekaan. Anies memilih untuk menerima tantangan untuk ikut turun tangan dan bukan sekedar berlipat tangan mengkritik kondisi bangsa yang sedang terpuruk pada saat ini.
Anies Baswedan hadir ketika kita sangat merindukan kehadiran sosok seorang pemimpin yang dapat menjadi inspirator bangsa. Menjadi lilin di tengah kegelapan adalah jauh lebih terhormat daripada sekedar mengutuk kegelapan. Konon lagi membiarkan kegelapan itu semakin menjadi.
Dalam video berikut kamu bisa menyimak perjalanan Anies Baswedan, sosok yang banyak menginspirasi banyak generasi penerus bangsa. Video ini adalah hadiah ulang tahun dari seorang relawan, namun bagi seorang Anies Baswedan, hadiah yang sesungguhnya adalah pertemanan yang terus menjadi inspirasi di perjalanan bersejarah ini.
VIDEO
Bagi kamu yang ingin bergabung dengan relawan Turun Tangan bisa bergabung di sini:
http://aniesbaswedan.com/ikut-turun-tangan
Bagi kamu yang ingin tahu lebih jauh tentang Anies Baswedan bisa melihat di sini:
http://aniesbaswedan.com/biografi-anies-baswedan
Pejuang bukan? Hadapi!
Banda Aceh, 16 Mei 2014
Pukul 00.21
Walaupun Konvensi memutuskan Dahlan Iskan, tapi Relawan Turun Tangan tetap optimis bahwa kita, negara kita, akan bisa mendapatkan pemimpin yang tepat :)
ReplyDeleteSemoga. Karena sesungguhnya tidak ada yang sia-sia ... :-)
Deletesuka dengan sosok satu ini
ReplyDeleteSemoge lewat gerakan Turun Tangan ini bersama-sama bangsa Indonesia bisa menuju kepada arah perubahan... Tidak lagi berlipat tangan atas kondisi yang melanda, memberi sumbangsih sesuai kapasitas dan kapabilitas kita masing-masing ...
DeleteHadapi!
ReplyDelete... and Let God do the rest ... :-)
Delete