Salam pemirsa. Kali ini kita akan berbagi mengenai hambatan penulis atau dikenal juga dengan writing's block. Masalah bagi penulis sepertinya tidak jauh-jauh dari kata writing's block. Ketika hambatan menulis itu datang, semua ide yang terkumpulkan tidak tertuang dalam tulisan. Akibatnya ide demi ide itu dapat menguap begitu saja. Masalah writing's block ini seyogianya dapat dikelola dengan baik oleh setiap penulis agar tidak menghambat produktivitas berkarya.
Bagi penulis lepas yang sekedar menyalurkan hobi menulis seperti saya, dalam kuantitas tulisan yang tidak begitu banyak dari jumlah kata, barangkali hambatan menulis itu belum begitu terasa. Menulis sekedar sebuah ajang untuk menyalurkan hobi. Meski jumlah pengunjung tulisan saya barangkali tidak bisa sebanyak jika saya membagikannya di facebook. Wah, menuliskan ini saya jadi kembali rindu menulis notes di facebook.
Bagi penulis yang sudah memiliki jam terbang tinggi barangkali juga punya cara untuk mengantisipasinya. Saya membaca tulisan tips-tips menulis dari beberapa sumber, di antara hal yang dapat kita lakukan untuk mengantisipasi writing block, adalah:
1. Membaca Al-Qur'an, sebagai penyegaran ruhiyah. Membaca Al-Qur'an dapat memberikan efek berupa ketenangan hati. Banyak kisah menceritakan ulama yang melakukan kebiasaan seperti shalat sunat dan ibadah lainnya sebelum menulis. Dengan membaca Al-Qur'an, maka dapat menjadi sumber inspirasi juga dalam melahirkan tulisan-tulisan yang penuh manfaat.
2. Beristirahat sejenak dari aktivitas menulis. Kita bisa duduk-duduk menikmati pemandangan di taman, melakukan kegemaran, atau menyantap makanan kesukaan.
3. Menulis pada jadwal waktu yang berbeda dari kebiasaan sehari-hari. Langgar rutinitas Anda, begitulah pesan yang saya dapatkan dari buklet kecil Buku Sakti Menulis Fiksi dari Annida.
4. Melakukan perjalanan atau silaturahim. Intinya kita berkumpul bersama teman dan berbincang-bincang dengan orang di sekitar, bisa tetangga atau sanak saudara. Berbagi cerita bersama.
5. Meminta saran dari teman mengenai tulisan kita terdahulu, atau ide-ide tulisan yang belum kita rampungkan. Tulisan kita sejatinya selalu berproses, dan percayalah tak ada karya yang sempurna buatan manusia. Maka saling berbagi saran juga dapat menjadi sarana untuk me-recharge kembali semangat menulis kita.
6. Membuat mind map. Mind map dicetuskan oleh Tony Buzan yang menulis tentang bagaimana pengaruh Mind Map dalam mengumpulkan ide yang jauh lebih baik daripada menulis outline secara linear. Menulis dengan membuat kerangka melalui mind map dapat mengumpulkan lebih banyak ide dan dapat ditambahkan gambar dan warna yang membuat kerja otak lebih kreatif.
7. Menulis dalam kepala (MDK). Jika lelah cobalah untuk beristirahat. Sambil tidur-tiduran, memandangi pemandangan di taman ataupun berzikir, kita bisa merancang kerangka karangan kita di pikiran. Menulis dalam kepala adalah istilah yang saya temukan dari membaca kiat menulis dari Naning Pranoto.
Demikianlah tulisan di penghujung bulan Mei ini. Semoga bermanfaat dalam menghadapi masalah
writing's block. Salam.
^__^
Banda Aceh, 31 Mei 2014
Artikel keren lainnya:
Wah. Ini saran yang bagus sekali untuk menghadapi hambatan menulis. Terutama yang poin pertama :)
ReplyDeletenice post, abang :D
Terima kasih, ya, Haekal, moga bermanfaat buat saya dan para pemirsa / readers :-)
Delete