Tadi pagi baru saja membaca sebuah status yang maknanya kira-kira begini: Jika kita bisa mengawinkan antara pekerjaan dengan kecintaan maka hasilnya adalah kita bukannya sedang bekerja tapi malah melakukan suatu hobi yang mengasyikkan. Demikian pula halnya dengan kisah para pemain sepakbola berikut. Meski telah memutuskan untuk gantung sepatu, tidak sedikit dari mereka yang melanjutkan kariernya tidak jauh dari bidang kecintaannya yang telah menghabiskan hampir separuh hidup mereka; sepakbola.
Berbekal segudang pengalaman menjadi pemain dan dipimpin oleh seorang atau banyak pelatih, sang mantan pemain memantapkan diri untuk memasuki level yang baru di dunia yang sama sebagai seorang pelatih sepakbola. Sembari masa-masa liburan jeda pertandingan, mereka memanfaatkan waktu luangnya untuk mengikuti sejumlah kursus kepelatihan. Berikut kita tampilkan tiga orang mantan pesepakbola yang kini baru saja memasuki jenjang karier yang baru, baik sebagai staf kepelatihan maupun jajaran ofisial klub.
1. Ryan Giggs
guardianlv.com
Ryan Giggs adalah satu dari banyak bintang Manchester United yang tergabung dalam Angkatan '92 atau Clash of '92. Bersama-sama Paul Sholes, David Beckham, Gary dan Phil Neville, Nicky Butt dan lainnya, Giggs menjadi legenda United dengan raihan sejumlah gelar bersama pelatih mereka, Sir Alex Ferguson. Giggs bahkan menjadi bintang terakhir yang sempat bermain kala Ferguson tidak lagi memegang jabatan sebagai pelatih setelah mengundurkan diri dan posisinya diisi oleh David Moyes. Merosotnya prestasi MU membuat Ryan Giggs diangkat sebagai pelatih merangkap pemain untuk empat pertandingan terakhir liga yang mereka lakoni.
Selama 23 tahun bermain untuk sebuah klub bukan pencapaian biasa. Giggs yang melakoni posisi gelandang sayap kiri terbaik di masa-masa keemasannya menjadi pelaku sejarah atas rekor penampilan pada 963 laga semenjak debutnya pada Maret 1991. Giggs selalu mencetak gol di setiap musim Liga Primer sejak format Liga Primer diberlakukan pada tahun 1992. Total Giggs membawa MU meraih 13 kali gelar Liga Premier Inggris, 4 kali Piala FA, 4 kali Piala Liga dan dua kali Piala Champions serta Piala Dunia Antar Klub.
Di akhir kariernya pada musim 2013/2014 ini, Giggs telah sempat menjadi pelatih-pemain dalam empat pertandingan terakhir liga premier dengan rekor 2 menang, 1 seri dan 1 kalah. Pelatih baru Manchester United telah mengangkat Ryan Giggs dalam jajaran staf kepelatihannya untuk musim kompetisi mendatang. Kemampuan Giggs dalam membaca permainan dan pengenalannya terhadap sejumlah talenta muda berbakat MU membuat van Gaal memilih pemain legendaris kelahiran Wales, 29 November 1973 ini sebagai asisten pelatih.
2. Javier Adelmar Zanetti
sempreinter.com
Pemain yang menghabiskan hampir seluruh kariernya di klub Italia, Inter Milan, adalah sosok rendah hati yang dapat menjadi teladan dalam segi kesetiaan kepada klub. Pemain yang lahir pada 10 Agustus 1973 ini memutuskan untuk gantung sepatu pada akhir musim 2013/2014 ini setelah sejumlah cedera menghalanginya untuk dapat tampil reguler. Pemain berkebangsaan Argentina ini bermain untuk Inter Milan dari tahun 1995-2014 (selama 19 tahun) dan terpilih menjadi kapten Inter Milan sejak tahun 1999.
Memenangkan sejumlah penghargaan bersama Inter Milan, termasuk lima gelar Liga Italia, empat gelar Piala Coppa Italia. Penampilan ke-700 nya bersama Inter Milan ditandai dengan sebuah gelar UEFA Champions League atau Piala Champions UEFA pada tahun 2010 ketika bersama pelatih Inter Milan saat itu, Jose Mourinho meraih gelar treble winners. Total Zanetti telah bermain di sebanyak 858 pertandingan bersama Inter Milan.
Zanetti terkenal dengan sikap kerendahhatian serta loyalitasnya. Saat berangkat menuju ke tempat latihan misalnya, ia hanya mengendarai jenis mobil paling sederhana dibanding rekan-rekannya. Ia juga berkali-kali mengabaikan tawaran selangit untuk pindah klub dari klub-klub besar seperti Real Madrid. Atas jasa-jasa dan kesetiaannya pada klub, Presiden baru Inter Milan, Erick Thohir yang berlatar belakang bisnis keluarga TNT Group dan bos surat kabar harian Republika memberikan tawaran posisi sebagai Direktur Olahraga kepada Zanetti.
3. Filippo Inzaghi
en.wikipedia.org
Jika ada striker idola saya yang paling sering terperangkap dalam jebakan offside, Anda boleh menyebut nama ini: Filippo Inzaghi. Pemain yang bersama trisula mautnya saat masih bermain di Juventus, Alessandro Del Piero dan Zinedine Zidane, pernah mejadi duet paling ditakuti di Serie A Liga Italia ini memang sudah lama pensiun sebagai pemain. Lahir pada 9 Agustus 1973 (hanya lebih tua sehari dibanding Zanetti), ia kemudian membantu Italia meraih gelar Piala Dunia 2006.
Kakak kandung dari Simone Inzaghi ini mengawali karier sepakbolanya di klub Piacenza dan Verona. Pada tahun 1995 ia memulai debutnya di Serie A bersama Parma. Musim berikutnya ia pindah ke Atalanta dan menjadi top scorer musim itu. Ia kemudian membantu Juventus meraih juara liga dan menjadi finalis Piala Champions. Total 89 gol dihasilkannya dalam 165 pertandingan bersama Juventus sebelum pindah ke AC Milan pada tahun 2001. Di AC Milan, Inzaghi meraih dua kali juara liga Italia, satu kali Piala Coppa Italia, dua kali Piala Champions dan satu kali Piala Dunia Antar Klub.
Inzaghi memutuskan pensiun dari AC Milan pada tahun 2012 dan menjadi pelatih tim primavera selama dua tahun. Pada Januari lalu, Inzaghi juga sempat digadang-gadang bakal menggantikan pelatih Massimiliano Allegri namun saat itu manajemen lebih memilih sang rekan Clarence Seedorf. Pemilihan nama Inzaghi ini mendapat dukungan penuh dari mantan pelatihnya Carlo Ancelotti. Menurut Ancelotti yang telah meraih dua gelar Liga Champions bersama Inzaghi di AC Milan dan kini baru saja memenangkan gelar Champions ketiganya bersama Real Madrid, Inzaghi memiliki semua persyaratan untuk menjadi pelatih.
4. Carles Puyol
Lahir pada 13 April 1978, pada tahun 1995, Puyol bergabung dengan La Masia--pusat pengembangan talenta-talenta muda berbakat milik Barcelona. Dua tahun kemudian ia ditarik ke skuad Barcelona B dengan posisi sebagai bek kanan. Pada tahun 1998, Barcelona sempat menyepakati transfer Puyol ke Malaga oleh karena banyaknya stock pemain di posisi tersebut, namun Puyol menolak kesepakatan tersebut setelah melihat rekannya Xavi Hernandez memulai debut perdananya di tim senior Barca,
Pada 2 Oktober 1999, Puyol memulai debutnya di bawah asuhan pelatih Louis van Gaal. Pada akhir musim 2003/2004, Puyol mulai dipercaya sebagai kapten menyusul mundurnya Luis Enrique. Sepanjang kariernya ia memenangkan 21 penghargaan bersama Barcelona di antaranya 6 gelar La Liga, dua gelar Copa del Rey, tiga gelar Liga Champions, dua gelar Piala Dunia Antar Klub. Pada musim 2008/2009 menjadi masa puncaknya setelah memborong 6 gelar bersama pelatih Josep Guardiola.
Pria yang menjadi kapten saat Spanyol menjuarai Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010 ini kemudian memutuskan untuk mundur dari tim nasional dan menyusul pengunduran dirinya pada akhir musim 2013/2014 dari Barcelona setelah rangkaian cedera yang menderanya. Barcelona kemudian memberikannya kepercayaan sebagai asisten Direktur Olahraga mereka, Andoni Zubizaretta mulai musim mendatang, sebagai penghargaan atas prestasi dan pengabdiannya kepada klub.
Banda Aceh, 29-31 Mei 2014
Sumber-sumber:
http://bola.kompas.com/read/2014/05/27/2307583/Ancelotti.Dukung.Inzaghi.Latih.AC.Milan
http://bola.metrotvnews.com/read/2014/05/20/243537/ryan-giggs-resmi-pensiun
http://en.wikipedia.org/wiki/Carles_Puyol
http://en.wikipedia.org/wiki/Filippo_Inzaghi
http://en.wikipedia.org/wiki/Javier_Zanetti
http://www.goal.com/id-ID/news/1360/sepakbola-jerman/2014/05/30/4850372/carles-puyol-ditunjuk-sebagai-asisten-direktur-olahraga
http://www.republika.co.id/berita/sepakbola/liga-italia/14/05/29/n6brt5-inzaghi-jadi-pelatih-baru-milan
Belum ada tanggapan untuk "Mereka Mencintai Sepakbola"
Post a Comment