Akhirnya FIFA memenuhi janjinya untuk menjatuhkan sanksi kepada PSSI, setelah Menpora bersikeras tidak membatalkan surat keputusan-nya yang membekukan PSSI -- yang dianggap sebagai bentuk intervensi pemerintah oleh induk sepakbola internasional tersebut. Angin surga yang sempat bertiup menjelang deadline FIFA pada 29 Mei bahwa SK pembekuan tersebut akan dicabut -- seperti yang sempat disampaikan oleh beberapa pejabat negara -- akhirnya menguap begitu saja.
Sebagai dampak dari sanksi tersebut, PSSI tidak dapat berpartisipasi dalam segala even internasional di bawah naungan FIFA. Di samping sanksi tersebut, FIFA memberi empat syarat bagi pemulihan status PSSI tersebut. Keempat syarat tersebut mengindikasikan bahwa pemerintah diminta segera mengembalikan mandat pada PSSI sebagaimana yang telah berjalan sebelumnya.
Pelatih Persija Jakarta, Rahmad Darmawan, yang pernah melatih tim nasional Indonesia, sangat menyayangkan keberlarutan konflik antara Menpora dan PSSI. Dalam diskusi yang mempertemukan banyak insan sepakbola di sebuah talkshow TV swasta pada 21 Mei 2015, ia memperingatkan dampak pembekuan kegiatan persepakbolaan profesional terhadap level kebugaran pemain dan sebagai hasil akhirnya penurunan kualitas pemain. Alih-alih membahas statistik dan peringkat, Coach RD -- demikian ia biasanya dipanggil -- lebih tertarik membahas nasib dan penurunan performa pemain sebagai bencana sebenarnya di balik konflik yang berlarut tersebut.
dailymail.co.uk
Ada hal menarik yang jarang terungkap ke permukaan dalam sesi "curhat" insan sepakbola yang disiarkan secara nasional tersebut. Adalah keresahan Rahmad Darmawan sang pelatih yang dikenal ramah dan gemar mengenakan topi ini. Coach RD yang mantan dokter angkatan laut tersebut mengeluhkan sikap "belakang-membelakangi" yang terus dipelihara oleh para insan sepakbola nasional sejak era konflik dualisme liga. Bahkan, sikap sebelah menyebelah tersebut juga melingkupi hingga kalangan jurnalis. Para wartawan media olahraga disebutnya, "kalau bertemu pun sudah tidak mau bersalam-salaman lagi."
Saya dan kiranya masyarakat penggemar sepakbola sangat berharap semua pihak dapat berjiwa besar untuk bekerja dengan ikhlas memperbaiki kondisi persepakbolaan nasional. Sepakbola saat ini telah tumbuh layaknya hiburan bagi masyarakat, di mana seharusnya nilai-nilai sportivitas dijunjung tinggi. Alih-alih menampilkan suasana yang senantiasa keruh dan terus bersengketa, semestinya sepakbola menjadi perlambang persahabatan dan kebersamaan. Hal inilah yang harus segera dikembalikan oleh semua pihak, sehingga persepakbolaan nasional dapat kembali merangkai prestasi.
bolaindo.com
Seorang teman pernah berujar, "setidaknya, dalam sepakbola kita dapat melihat tatanan dunia yang lebih fair, apabila diperbandingkan dengan persaingan ekonomi dan perpolitikan yang seringkali menawarkan adegan sikut sana-sini yang membuat rakyat hanya bisa menghela nafas panjang." Selain sebagai hiburan, pengelolaan sepakbola juga dapat membantu untuk mendorong perekonomian rakyat apabila dapat dikelola secara profesional dan jauh dari segala praktek kolusi dan perjudian seperti yang tak jarang didesas-desuskan selama ini.
Hanya menyampaikan keluh kesah, semoga semua pihak yang terkait dengan nasib pesepakbola nasional dapat saling berinstrospeksi diri. Saling berangkulan sebagaimana
ending talkshow malam itu yang diakhiri dengan jabat tangan dan peluk erat Bapak La Nyiala yang mewakili PSSI dan Bapak Gatot Dewa Broto yang mewakili Kemenpora RI. Saling bergandeng tangan untuk mengutamakan sportivitas serta menghindari perpecahan dan permusuhan, sebagaimana yang diungkapkan oleh Coach RD.
Semoga bendera merah putih segera berkibar kembali di pentas internasional! Aamiin.
bolaindo.com
Banda Aceh, 2 Juni 2016.
Referensi:
Indonesia Lawyers Club 12 Mei 2015, Video Youtube,
https://www.youtube.com/watch?v=1PKITkACiQ0
Indonesia Disanksi FIFA, RD: Inikah Revolusi Mental Itu,
http://bola.liputan6.com/read/2242743/indonesia-disanksi-fifa-rd-inikah-revolusi-mental
Artikel keren lainnya:
Semoga badai sepakbola nasional ini segera berlalu
ReplyDeleteAamiin. Bagaimanapun sanksi tersebut udah membuat suasana ketidakpastian akan masa depan pemain. Semoga badai pasti berlalu ....
Delete