Salam pemirsa, kali ini saya akan berbagi tentang kisah Mimpi. Bukan Mimpi dalam arti kiasan tapi mimpi sebenarnya yang sering juga diistilahkan dengan bunga tidur. Beberapa di antara mimpi tersebut pernah saya selipkan dalam kisah terdahulu.
Satu: Mimpi-mimpi berkaitan tsunami
Saya mengikuti lomba lari. Di suatu pagi yang cerah. Saya berlari dan berlari. Hingga tiba di garis finish dan menerima pengalungan medali dari seorang Bapak. Lalu saat menoleh ke belakang, sudah tidak ada siapa-siapa lagi. Terasa hampa. Lalu terjaga.
Saat setelah tsunami saya teringat mimpi itu saat malam hari setelah tsunami. Baru tersadar mimpi itu bermakna saya selamat dari kejaran tsunami dengan seizin Allah Swt.
Mimpi lainnya, tidak begitu ingat setelah atau sebelum tsunami, saya melihat pertandingan (seperti pertandingan sepakbola) yang terlibat di dalamnya kedua teman saya. Seakan-akan menyaksikan pertarungan antar para raksasa, di sebuah gurun tandus yang penuh dengan batu karang ala film-film zaman dinosaurus. Tidak begitu jelas maknanya.
Namun saat ini, sepuluh tahun setelah tsunami, sahabat yg satu resmi menjalani hidup baru dengan menikah. Satunya lagi sudah lebih dulu menikah dan mempunyai anak. Barangkali maknanya kedua sahabat saya sukses lebih dulu. Atau dua sahabat yang jadi raksasa itu semakna dengan dua lempeng besar yang saling bergesekan saat tsunami silam.
Di samping itu, saat gempa Desember 2002 dan Desember 2004, beberapa hari sebelum gempa, perut saya terasa kembung sehingga celana yang saya pakai terasa menjadi sempit. Entah ada hubungannya dengan tenggelamnya saya di Lampuuk Agustus 2001, saat di mana saya banyak menelan air. Sehingga jadi punya "kontak batin" dengan laut. Sekedar informasi, gempa simeulue Desember 2002 belakangan disimpulkan sebagai pemicu gempa 2004.
Dua: Mimpi terkait asap.
Mungkin teman-teman facebook saya sering membaca status keluhan saya terkait asap limbah insenarator di sebuah pusat layanan medis di lingkungan tempat saya tinggal. Sebenarnya sudah hampir setiap hari "penyiksaan" itu terjadi.
Tapi tak separah di malam itu, ketika asap diduga hasil residu limbah medis itu memenuhi rumah kami seperti fogging demam berdarah. Bayangkan bila rumah kamu di-fogging, tanpa pemberitahuan lagi. Biasanya fogging "cuma 10-15 menit". Sedangkan asap residu limbah medis yang pekat dan berbau pengit ini kami hirup lebih dari tiga jam!
Dan adegan pertama yang bermula ketika seorang khadimat (pembantu) muncul dari pintu dan bertanya kaget pada kami yang sedang duduk di ruang tengah " asap apa ini bau sekali" Nah, adegan pembantu sedang bertanya ini persis dengan mimpi saya beberapa hari sebelumnya.
Mimpi terakhir, terjadi menjelang siang hari saat saya kelelahan lalu ketiduran di depan TV. Hari itu libur lalu diputarkan film The Flash di mana sang musuh bisa menjelma menjadi asap beracun untuk melumpuhkan target incarannya. Saya tertidur dan bermimpi dari paku tempat bergantung hiasan dinding keluar asap hitam pekat dengan jumlah sedikit yang lama kelamaan meningkat. Tapi tidak lebih di sekitar hiasan dinding itu saja.
Beberapa hari kemudian di siang yang terik, saya mampir ke sebuah toko kue. Tiba-tiba di sekeliling saya dipenuhi asap. Orang-orang di luar berteriak disusul dengan pelayan toko kue. Mencium bau tak biasa, saya pun panik dan berlari keluar.
Ternyata di toko dealer honda di sebelahnya terjadi kebakaran kecil dari terbakarnya listrik. Mereka berhasil memadamkan asap tersebut setelah sebelumnya mematikan sekring. Asap yang terlanjur menyebar membuatku tak nyaman dan segera mengambil jarak. Seorang kakak saya minta bantu untuk menghubungi nomor kontak pemadam kebakaran, tapi susah dihubungi. Orang-orang di jalan raya pun sempat berhenti untuk "menonton" peristiwa tersebut.
Tiga: Mimpi terkait cahaya putih.
Dalam lelah saat mengurus saudara berobat rawat jalan di pusat layanan medis dekat kami tinggal, saya lelap siang itu. Lupa mematikan AC di kamar saudara. Tanpa saya sadari fisik saya melemah akibat suhu dingin dan mencoba bangkit untuk mampu bangun dari tempat tidur. Pandangan saya pelan-pelan seperti ditutupi warna putih, terus-terus hingga memenuhi pandangan mata kepala. Hingga akhirnya saya berhasil terjaga.
Tak lama kemudian datang saudara dari kampung. Ia ingin mengembalikan bibit pohon yang telah dijanjikannya untuk seorang saudara lainnya. Keesokan harinya kami mendapat telepon bahwa saudara kami tersebut meninggal dunia oleh sebuah kecelakaan. Bila teringat mimpi tersebut, barangkali ada kaitan cahaya putih yang menutup pandangan dengan pwristiwa nahas keesokan harinya.
Beberapa hari yang lalu, dalam antara sadar dan tidak, saya bermimpi cahaya putih lagi. Kali ini tidak menutupi seluruh namun hanya lingkaran luarnya saja (laksana sebuah bingkai berwarna putih susu). Saya mencoba membuka mata, bisa tapi rasanya ingin memejam mata lagi dengan rasa kantuk sangat. Tapi pandangan bingkai putih itu seakan tidak mau pergi dari pandangan hingga beberapa saat. Belum mengerti maksudnya. Tapi semoga bukan berarti hal buruk. Aamiin.
(Beberapa jam berselang setelah saya menyelesaikan paragraf di atas ....)
Mamak memberi kabar perlahan. Ada sebuah SMS masuk. Memberi kabar dari anak teman Bapak. Teman Bapak itu sudah lama sakit. Kini telah berpulang ke rahmatullah. Beliau sangat dekat dengan keluarga kami. Sering menyupiri kami waktu masih sekantor dengan Bapak. Inna lillahi wa inna ilaihi raaji'uun.
Barangkali, ini pula maksud mimpi itu. Cahaya putih tapi di luar (bingkai), penanda orang yang meninggal namun bukan saudara dekat.
Wallahu a'lam bish shawab.
Banda Aceh, 27 Mei 2015.
Diedit pada 16 Juni 2015.
Belum ada tanggapan untuk "Mimpi-mimpi Penuh Misteri"
Post a Comment