Peu turot angen putoh taloe
Peu turot putroe malei raja
Peu turot nafsu malei hana le
Peu turot ate gadoh nyawa
Artinya kira-kira begini:
Terlalu memperturutkan angin, putus tali sambungan (layang-layang).
Terlalu memperturutkan keinginan permaisuri, mendatangkan malu bagi Sang Raja.
Terlalu memperturutkan nafsu, sehingga menjadi tiada rasa malu.
Terlalu memperturutkan rasa was-was dalam hati, menjadi hilang nyawa (di jalan).
Jadi kira-kira maksud yang ingin disampaikan oleh pantun ini adalah segala yang berlebihan itu tidak baik. Berikanlah sekedar perhatian, atau kerja, atau kesempatan pada sesuatu yang kita cintai.
Terlalu bernafsu atau serius malah akan menambah masalah. Terlalu memanjakan keinginan orang lain juga bisa membawa petaka. Jangan sampai pula lantaran terlalu waspada sehingga menjadikan nyawa dalam bahaya. Sebaik-baik urusan adalah yang di tengah-tengah, begitulah petuah seorang ulama.
Banda Aceh, 3 Juni 2015.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Panton Aceh (1)"
Post a Comment