Peluit panjang dibunyikan. Brendan Rodgers hanya menunggu Roberto Martinez sang pelatih lawan berjalan ke arahnya dan bersalaman sejenak. Tak ada perayaan karena hasil imbang yang diperoleh keduanya dalam derby merseyside edisi ke 225 dalam ajang liga Inggris.
Semestinya musim masih berjalan panjang bagi Brendan Rodgers, pelatih yang dikenal dengan kemampuannya merangkai jawaban kepada pers Inggris yang dikenal sangat galak. Di Musim kompetisi 2012/2013, nyaris saja Liverpool merengkuh gelar juara Liga Inggris yang telah lama dinantikan.
Apa mau dikata, di musim berikutnya oleh karena tidak masuk zona Champions, bintang-bintang andalan Liverpool pun mulai mencari pelabuhan baru. Sebut saja Luis Suarez, Steven Gerrard dan Raheem Sterling yang akhirnya memilih hengkang dalam kurun waktu 15 bulan terakhir.
Alih-alih memberi kesempatan memberi kesempatan pemain yang telah ada, pemilik serta manajemen Liverpool memilih turut campur dalam kebijakan transfer mereka di musim ini dengan membentuk tim khusus yang mendampingi pria berkebangsaan Irlandia Utara ini dalam bursa transfer yang lalu. Tujuh pemain baru didatangkan untuk memberi darah baru bagi Liverpool dalam misinya meraih zona Liga Champions.
Musim lalu, Liverpool telah keluar dari persaingan Liga Champions sejak babak penyisihan awal Musim lalu, Liverpool telah keluar dari Persaingan Liga Champions dan merupakan musim terakhir legenda The Kop, Steven Gerrard. Gerrard memutuskan hengkang setelah 17 tahun pengabdiannya bagi Liverpool. Ia melanjutkan kariernya di LA Galaxy tempat ia berharap dapat meraih trofi liga domestik pertamanya.
Pemain sayap berbakat, Raheem Sterling sudah mulai goyah dengan rencana kepergian Gerrard dan Luis Suarez di musim sebelumnya. Tawaran perpanjangan kontrak dengan gaji senilai 100.000 tak kunjung ditandatanganinya. Akhirnya, sebuah transfer saga senilai 49 juta poundsterling dari Manchester City mengakhiri pengabdian winger lincah timnas Inggris yang masih berdarah Jamaika ini.
Dan apa yang telah lama digaungkan oleh sebagian fans The Kop berlaku. Tagar #BRout yang kerap menghiasi sosial media telah menjadi perhatian pihak manajemen Liverpool melalui Fenway Sports Group. Masa tiga setengah tahun hubungan mesra Rodgers dengan Liverpool berakhir. Fenway Sports berharap Brendan, yang diakui memiliki banyak kenangan indah bersama Liverpool, segera dapat melanjutkan kembali kariernya di tempat lain.
Sejumlah kandidat segera bermunculan di media massa, antara lain Jurgen Klopp dan Carlo Ancelotti. Brendan berharap kesuksesan bagi penggantinya dalam melanjutkan sejumlah pembenahan di tubuh The Reds yang pada awal musim ini terseok-seok di papan tengah klasemen sementara Liga Premier Inggris.
Era Brendan Rodgers telah berakhir. Sangat sulit dipahami bagaimana pihak manajemen memutuskan kontrak di awal musim saat paruh pertama bahkan belum selesai. Apalagi mengingat jumlah dana yang tidak sedikit yang dikucurkan untuk mendatangkan pemain baru.
Sepakbola tampaknya telah memasuki era seperti yang diungkapkan Zvonimir Boban, mantan pemain AC Milan. Bahwa sepakbola kini terlalu mengagungkan uang dan kehilangan sisi sportivitasnya. Banyak orang dengan dana yang besar yang tidak memahami sepakbola yang kemudian menghancurkan semangat sportivitas tersebut.
Apapun itu, selamat jalan Brendan Rodgers. Rodgers merupakan sosok pelatih yang tak pernah berhenti belajar. Mantan pembesut Swansea City ini telah menjadikan Liverpool kembali disegani dan diwaspadai lawan-lawannya.
Good Bye, Brendan Rodgers, wish you all the best. Just like your dedication and persistence for The Reds!
Banda Aceh, 6 Oktober 2015.
Artikel keren lainnya:
sudah hukum alam dalam industri sepakbola. kalo jajaran board gak puas yah kudu siap-siap di depak
ReplyDeletebenar, para pelatih utamanya seperti di liga inggris memiliki tekanan yang lebih berat untuk berprestasi. para penonton pun yang telah rela merogoh kocek dalam-dalam untuk harga tiket yang mahal pun tidak lagi bersabar untuk meraih kesuksesan.
Deletetapi brendan memang masih belum beruntung di liga inggris dan masih kurang pas utk tim besar seperti liverpool, brendan cukup jago melatih talenta muda di swansea sehingga menjadi team yg cukup disegani, tapi di liverpool tuntutan tidak hanya seperti itu, tuntutannya adalah gelar liga inggris yg sdh sangat lama tdk direngkuh liverpool, dan memang sekarang sudah tidak adalagi yg namanya loyalitas kepada klub, apalagi kalau dilihat dari sisi owner klub yg kurang paham tentang filosofi sepakbola. karena sekarang ini sepakbola adalah sudah menjadi industri yg berdasarkan hukum ekonomi. gerrard adalah contoh klasik ttg kesetiaan yg akhirnya terbuang. tapi sekarang liverpool punya klopp bisa menjadi tim yg bahaya.
ReplyDeleteSemoga saja, saya ingin melihat bagaimana Klopp meramu tim yang sebenarnya diwariskan oleh pendahulunya. di konferensi pers, Klopp mengaku bukan sosok yang mampu menghadirkan keajaiban. semoga Liverpool lebih berprestasi di bawah asuhan manajer barunya.
Delete