Menulis setiap hari adalah slogan yang berupaya saya kerjakan selama beberapa bulan atau setahun terakhir, atau setidaknya selama sejak berdirinya blog ini. Tidak mudah juga pada mulanya, meski kemudian ada beberapa hal yang menyebabkan kebiasaan itu tak lagi membiasa.
Mari saya coba evaluasi penyebabnya satu per satu:
Pertama, kebiasaan membaca yang banyak berkurang. Membaca buku khususnya. Berganti dengan membaca status atau kutipan artikel di media berita online. Berbeda buku dengan berita, menurut saya, buku -- sekurang-kurangnya -- berisi kumpulan "kolom surat kabar" sedangkan berita hanyalah "lintasan peristiwa". Tidak jarang pula yang temui adalah bacaan politik yang dangkal dan dingin ataupun sekedar "jualan kecap" tanpa memberi pendidikan politik yang memadai. Memang, menulis tanpa membaca maka tulisan menjadi kering.
Kedua, saya membiasakan menulis, tapi di sisi lain jadwal menulis saya mengganggu kebiasaan baik lainnya yaitu tidur malam lebih awal. Meskipun, setidaknya, saya bisa mengisi waktu telat tidur dengan hal bermanfaat. Tapi kesehatan tetap merupakan hal utama yang harus dijaga. Kesehatan bisa mempengaruhi vitalitas dan mood kita dalam menulis.
Ketiga, saya kurang menjaga komunikasi dengan teman-teman di dunia yang sama dengan saya. Misalnya dengan komunitas yang saya jalani. Mungkin untuk komunitas blogger idealnya ada pertemuan semacam kopi darat untuk saling berbagi. Dengan berbagi kita bisa saling mengelaborasi tulisan-tulisan kita. Bahkan kebiasaan blog walking telah sangat jarang saya lakoni.
Nah, sekian dulu evaluasi pribadi saya, mudah-mudahan dapat menjadi evaluasi yang bermanfaat guna memperbaiki kebiasaan menulis saya di masa mendatang, Ayo mulai membiasakan menulis lagi, seperti sebuah kutipan, jika kita membiasakan satu jam saja menulis setiap hari maka kita adalah seorang penulis.
Banda Aceh, 12 April 2015
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "(Masih Mencoba) Menulis Setiap Hari"
Post a Comment