Detik demi detik berganti
Aku duduk terpaku di stasiun ini
Tengadah menatap riuh dan sunyi --
silih berganti
Berharap menyambut dirimu pulang
Datang, datanglah kemari
Apakah segenggam yakinmu
Bisa membawamu kemari
Kepada rindu yang siap menyambutmu laksana--
mentari
Datang, datanglah kemari
Gurat senyum yang buat bimbangku pergi
Sinar mata yang mengangkat khayalku ke angkasa
Untuk menjemput fajar kembali
Banda Aceh, 31 Januari 2014
Artikel keren lainnya:
postingan yang ini berasa galau banget gitu.. hehehe
ReplyDeletetapi puisi nya keren kok.. :)
aku juga suka nulis puisi.. salam kenal yaaa...