Ponakanku yang pertama bernama Naila. Ia lahir di Pekanbaru waktu ayahnya--abangku--tugas di sana. Ketika pindah tugas ke Banda Aceh, umurnya baru sembilan bulanan. Dia baru belajar berjalan seingatku. Lantaran selepas kuliah aku belum juga mendapat kerja, dan ibunya diterima sebagai seorang pengajar di salah satu perguruan tinggi swasta, jadilah aku sebagai
baby sitter menemaninya bersama Mamak dan Adikku.
Naila bangun pagi pada pukul. 7.00. Dia juga bangun malam sekitar pukul 4.00, lalu tidur lagi. Setelah bermain-main sejenak lalu pukul 10.00 kadang-kadang juga sampai pukul 11.00 ia kembali tidur. Setelah meminum susu formula. Repotnya, Naila hanya mau jika dibuatkan oleh Neneknya. Jadilah Mamak --Nenek Naila -- harus membuatkan susu untuk Naila sebelum pergi belanja ke pasar. Setelah itu Naila minum susu dalam botol dot-nya sampai ia tertidur.
Lagu favoritnya saat kami meninabobokan Naila adalah
Twinkle-twinkle Little Star. Aku mengenal lagu ini saat belajar bahasa Inggris di Tsanawiyah dulu. Dengan sebuah piano mini yang aku pinjam dari rumah sepupu, di mana lagu ini juga merupakan salah satu melodi yang tersimpan di memori piano mini tersebut, Naila mulai akrab dengan melodi lagu tersebut. Naila sangat senang jika lagu ini diputar lewat piano itu. Aku menyanyikannya meski teks-nya tidak sesuai aslinya. Soalnya ada beberapa baris yang aku lupa.
Lagu favorit lainnya adalah Bintang Kecil. Naila bisa tertidur pulas jika sudah menghabiskan sebotol susu formula dan kunyanyikan lagu ini dengan nada yang kian lama kian melambat. Kadang juga sambil ditemani boneka-bonekanya. Mini Mouse dan Pooh adalah kawan dekatnya.
Sering juga ia mencoba menirukan gaya kami menyanyi, meski karena masih belajar berbicara kami sendiri tidak memahami apa yang diucapkannya.
Sekarang Naila sudah besar dan tidak lagi tinggal bersama-sama dengan kami. Naila juga sudh sering dititipkan ke Playgroup. Awal-awalnya dia senang sekali. Dia suka sekali menyanyi. Tapi lagu-lagunya rata-rata sudah dimodifikasi. Hanya beberapa saja yang ia kuasai benar lantaran sudah dipelajari sebelumnya bersama kami, seperti Balonku, Potong Bebek dan Naik-naik ke Puncak Gunung. Jika Naila menyanyi, maka aku akan menghindar. Soalnya dia suka menyanyi dengan suara sekeras-kerasnya. Hehehe.
Ponakanku yang terakhir lain lagi. Mulanya jika ditinggal
ngantor oleh ibunya, ia masih mau kutemani sampai tertidur. Dibacakan shalawat dia mau tertidur. Dinyanyikan lagu pun dia bisa tertidur. Tapi belakangan sepertinya dia tertidur hanya jika sudah kekenyangan. Lantaran masih kecil, kadang kami harus menunggui ibunya pulang sehingga dia mau tertidur.
Lagu-lagu anak-anak yang suka kunyanyikan untuk Maher, nama ponakanku yang ketiga ini, sama seperti Naila. Hanya kubatasi juga. Lagu favorit Maher adalah Di Sini Senang Di Sana Senang. Aku harap dengan menyanyikan lagu ini Maher bisa menyukainya. Soalnya orang tuanya-- abang ipar dan kakakku-- punya hobi yang sama yaitu jalan-jalan alias travel. Ternyata ia menyukainya. Buktinya pada saat ia sedang menangis aku bisa mengalihkan tangisannya saat aku bernyanyi.
Saat ini Maher baru berusia sama dengan Naila ketika baru tinggal bersama kami di Banda Aceh, yaitu sembilan bulanan. Jam tidurnya pun mulai teratur. Kami juga tak terlalu kerepotan lagi ketika ia lapar. Meski ibunya tak memberinya susu formula, kini ia telah mulai bisa memakan nasi tim sebagai menu hariannya.
Tidak tahu apakah suaraku begitu merdu. Jika mereka dapat jadi juri yang baik mungkin aku mempertimbangkan ikut Indonesia Idol tahun ini (duile).
Demikianlah selayang pandang pengalamanku menjagai ponakan. Masih menemani Mamak-ku memang. Mana tau ada ilmu yang bisa dipakai buat masa mendatang.
#selamatmalam
Banda Aceh, 13 Oktober 2013
Pukul 23.12
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Lagu-lagu Pengantar Tidur Kesukaan Ponakanku"
Post a Comment