Aceh Thanks to The World 2015 digelar di Politeknik Aceh di Desa Pango Raya pada tanggal 26 Desember 2015. Event ini turut dihadiri sejumlah insan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), unsur pemerintah, akademisi dan praktisi di bidang TIK. Sejumlah perwakilan dari sejumlah negara donatur yang telah membantu rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh turut menghadiri event yang bertepatan dengan 11 Tahun peringatan peristiwa tsunami.
|
Event Aceh Thanks to The World 2015 diselenggarakan atas kerjasama Aceh Smart Community, Relawan TIK Aceh, IDEA Aceh dan segenap komunitas di Aceh - foto dari twitter Aceh Smart Community @Aceh_ASC
|
Selama ini bila kita melihat di mesin pencari kebanyakan yang menulis tentang Aceh bukanlah orang Aceh sendiri. Hal pertama yang muncul justru di halaman ketiga itupun mengenai Sabang dengan keindahan panoramanya. Padahal banyak tema positif lainnya tentang Aceh yang bisa di-blow up ke dunia maya.
Atas fenomena tersebut, Aceh Smart Community dan Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Aceh sebagai penggerak Aceh Thanks to The World serta segenap komunitas lainnya di Aceh sepakat mencanangkan
Tahun Konten Aceh 2016. Misi utamanya mengajak generasi muda Aceh sebanyak-banyaknya menuliskan hal positif tentang Aceh.
Selain itu, perkembangan infrastruktur TIK yang luar biasa di Aceh -- yang bahkan di daerah lain belum dapat dicapai -- belum dimanfaatkan secara maksimal bagi pengembangan start up. Bisnis start up diharapkan dapat membuka lapangan kerja dari sektor ekonomi kreatif.
|
Seminar Gampong Membangun dengan Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) dihadiri oleh para insan TIK baik dari pemerintah (Kemenkominfo Pusat dan Aceh) akademisi (Universitas Syiah Kuala dan Politeknik Aceh Chevron) dan praktisi usaha bisnis startup serta Relawan TIK Aceh - foto koleksi pribadi. |
|
Penampilan situs lambhuk.gampong.id. Gampong.id merupakan pengembangan dari desa.id yang disesuaikan dengan keunikan lokal di Aceh, di mana kata "gampong" digunakan untuk menyebut "desa". Di Aceh juga terdapat Mukim yang terdiri dari beberapa gampong.- Foto koleksi pribadi.
|
Di Aceh, peluang ini bisa dimanfaatkan dengan membangun
start up berbasis pembangunan gampong/desa, terlebih dengan penerapan UU Desa. Dalam UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa, pada pasal 82 dan 86, disebutkan sejumlah kelengkapan implementasi perundangan tersebut, mencakup:
1) infrastruktur internet jaringan desa,
2) situs web desa,
3) sistem informasi desa,
4) kantor elektronik (e-office) dan
5) sosial media
(uraian lengkapnya bisa dilihat
di sini)
|
Aplikasi toko online BuyNAD kreasi Gampong Lamteh, Kec. Ulee Kareng, Kota Banda Aceh. - Foto koleksi pribadi. |
|
Kang Donny B.U. dan Mas Fajar Eri Dianto menyimak paparan Relawan TIK dari Gampong Keuramat, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh. - Foto koleksi pribadi.
|
Kunci utama sukses di bisnis start up ini adalah jujur; bersikaplah sebagai produsen sekaligus konsumen yang jujur menilai apakah konsep bisnis start up yang kita tawarkan bermanfaat atau tidak bagi masyarakat/konsumen. Apakah konsep tersebut benar-benar dibutuhkan atau tidak.
Pada tahun 2016 Departmen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) menargetkan ada 1.000 bisnis
start up baru yang diharapkan dapat muncul dan berkembang. Siapa
tau, kamu ada di antara para owner-nya. :-)
|
Keripik Pedas hasil UMKM dari Gampong Lamteh, Kec. Ulee Kareng, Kota Banda Aceh. - Foto koleksi pribadi.
|
Hasil kreatif lainnya dari Gampong Lamteh Kec. Ulee Kareng Kota Banda Aceh - Foto koleksi pribadi.
|
|
Dalam event Aceh Thanks to The World juga diisi dengan penampilan pitching para Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Aceh dari sejumlah gampong. Di sini para relawan mempresentasikan implementasi sistem informasi gampong, aplikasi UMKM gampong dan aplikasi pendukung pembangunan gampong lainnya.
|
Walikota Bandung Ridwan Kamil dan Walikota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal berada di antara para pemenang sesi Pitching implementasi sistem informasi gampong, UMKM Gampong dan aplikasi pendukung pembangunan gampong dalam rangkaian event Aceh Thanks to The World 2015.
|
Rangkaian acara Aceh Thanks to The World berlanjut dengan acara penyerahan hadiah oleh Walikota Bandung, M. Ridwan Kamil serta Walikota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal. Kehadiran Kang Emil -- sapaan akrab Walikota Bandung yang juga arsitek Aceh Tsunami Museum ini -- dalam rangka peringatan 11 Tahun Tsunami.
Boleh dibaca:
Pesan Ridwan Kamil di Creative Camp Banda Aceh
Terpilih sebagai Juara I Gampong Cot Baroh Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie yang menerapkan sistem informasi gampong terpadu melalui situs http://gampongcotbaroh.desa.id/. Juara kedua diraih Gampong Lamteh, Kec. Ulee Kareng, Kota Banda Aceh dengan aplikasi toko online BuyNAD dan sejumlah produk UMKM gampong. Juara ketiga diraih Gampong Ateuk Lueng Ie, Kec. Ingin Jaya, Kab. Aceh Besar yang merancang aplikasi yang berfungsi dalam penanggulangan bencana dan kriminalitas.
Selamat kepada para pemenang. Semoga dapat memotivasi para Relawan TIK Aceh untuk terus berkarya mewujudkan 6.764 Gampong melek IT pada tahun 2016 mendatang sebagaimana rekomendasi yang dituangkan dalam event Aceh Thanks to The World 2015.
Banda Aceh, 28 Desember 2015
Tambahan:
Berikut ulasan lengkap rundown acara Aceh Thanks to The World yang disarikan dari status Mas Fajar Eri Dianto:
Alhamdulilaaah #AcehThanks2TheWorld terselenggara dgn sangat sukses, acara yg tunjukkan semangat #AcehBergerak paska tsunami dgn :
- Nonton Bareng Asadessa
- Pitching Gampong
- Pameran Gampong.id
- Pameran Gampong dgn UMKM online
- Demo Aplikasi Terapan buatan warga
- Diskusi Gampong Berteknologi
- Pengukuhan RelawanTIK Aceh
- Deklarasi Komunitas Aceh Bersatu
- Pembentukan StartUp Aceh
- Rintisan SAKATELEMATIKA Aceh
- Deklarasi tahun konten & aceh apps
Inilah gerakan murni pegiat aceh bersatu, mari dukung, tunjukkajnpada dunia.. inilah Aceh kita....
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Bunga Rampai #acehthanks2theworld Aceh Thanks To The World 2015"
Post a Comment