Event Talkshow Creative Camp dengan tema "Pengembangan Kota Kreatif bersama Komunitas" bersama Walikota Bandung digelar di Politeknik Aceh pada Sabtu sore, 26 Desember 2015. Acara dibuka dengan sandiwara apik oleh Teater Rongsokan UIN Ar-Raniry yang menampilkan kondisi Aceh yang didera oleh musibah tsunami dan konflik namun kini telah bangkit untuk menatap masa depan yang gemilang.
|
Para pemenang sesi Pitching Festival Gampong Membangun dengan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) menyalami Walikota Bandung Ridwan Kamil -/Foto Mas Fajar Eri Dianto |
Walikota Bandung Ridwan Kamil dan Walikota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal berkenan menyerahkan penghargaan kepada pemenang sesi Pitching implementasi sistem informasi Gampong, UMKM Gampong dan aplikasi pendukung lainnya. Sesi Pitching tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Aceh Thanks to The World yang digelar atas kerjasama Aceh Smart Community, Relawan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) Aceh dan segenap komunitas di Aceh.
Kang Emil -- sapaan akrab Ridwan Kamil yang juga Arsitek Museum Tsunami ini -- mengajak generasi muda Aceh untuk bersyukur dan dapat menerima bahwa tidak semua harapan dapat terwujud sebagaimana kehendak kita. Perasaan baik sangka atau
positive thinking serta pergaulan dengan lingkungan yang positif dapat menularkan semangat dan kreativitas dalam meraih sukses.
|
Walikota Bandung Ridwan Kamil dan Walikota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin dalam launching buku Civilization of Light karya Bedu Saini di Aceh Tsunami Museum, Sabtu malam, 26 Desember 2015, atau sesaat setelah Talkshow Creative Camp usai. - Foto: habadaily.com |
Sebagai kota dengan pengguna Twitter terbanyak, Kang Emil tidak sungkan berdialog langsung dengan warganya. Hal ini mempermudah warga Bandung dalam menyampaikan permasalahan dan solusi yang diharapkan bagi kemajuan Kota Bandung yang kini telah menjadi finalis smart city di tingkat dunia.
Boleh dibaca:
Bunga Rampai #acehthanks2theworld Aceh Thanks to The World 2015
Selain itu, segenap insan komunitas di Bandung mengadakan pertemuan mingguan bersama Kang Emil dengan tajuk "Reboan". Semangat yang dibangun penulis buku " Tetot: Aku, Kamu dan Sosial Media" serta "Mengubah Dunia Bareng-bareng" dalam pertemuan "Reboan" adalah berkolaborasi dalam mengupayakan solusi.
|
Bandung Command Center, didesain sangat kreatif oleh Ridwan Kamil seperti kabin pesawat Star Trek - id.techniasia.com |
Terkait kreativitas, Kang Emil mengambil kisah sukses Keripik Maicih yang dikembangkan wirausahawan muda Bandung Reza Nurhilman. Keripik Maicih bukan hanya sekedar produk tapi diberi kreativitas dan inovasi antara lain dengan level kepedasannya.
Menurut Kang Emil a dua jenis golongan orang-orang yang kreatif. Golongan pertama adalah orang yang bisa menciptakan ide atau produk yang kreatif. Tingkatan kedua yaitu selain kreatif juga inovatif (memunculkan sesuatu yang baru --
penulis) sehingga dapat
survive dan karya serta kehadirannya selalu dinantikan.
|
Bersama dengan 7 kota dunia lainnya, Kota Bandung mendirikan Global Smart City dan Community Coalition di Museum Nasional, Washington DC, Amerika Setikat, 1 Juni 2015 - Foto galamedianews.com |
Dalam sesi tanya jawab, Kang Emil berpesan agar generasi muda dapat tampil ikut turun tangan dan memberi solusi bagi permasalahan di lingkungannya. Jadilah pemuda pemberi solusi, bukan pemuda pencaci maki. Bagi Kang Emil, perubahan itu haruslah dijemput bukan sekedar ditunggu.
|
Para peserta Talkshow Creative Camp dari ratusan komunitas di Banda Aceh/Aceh - Foto Mas Fajar Eri Dianto |
Kang Emil menyarankan agar dilakukan duduk sharing bersama-sama untuk memetakan masalah yang ada di Kota Banda Aceh. Kang Emil yang mengaku lahir dari komunitas (Kang Emil pernah menjadi Ketua Umum Bandung Creative Community Forum --
penulis) menyarankan agar komunitas yang ada di Banda Aceh untuk saling berbagi peran.
|
Ridwan Kamil di hadapan rakan komunitas Banda Aceh/Aceh: Anak Muda Harus Aktif dan Berkolaborasi - Foto Mas Fajar Eri Dianto |
Misalkan ada 100 masalah, katakanlah, ada masalah transportasi, kesehatan, pendidikan, birokrasi dan sebagainya. Anak-anak muda Banda Aceh kemudian memilih membantu di bidang apa; masing-masing komunitas mengambil perannya masing-masing. Kang Emil juga berpesan agar generasi muda berusaha untuk menjadi
specialist dan bukannya
generalist sehingga akan lebih dapat nyata dirasakan kontribusinya bagi masyarakat.
Boleh dibaca juga:
Menjadi Lebih Berguna: Inspirasi Ridwan Kamil
Walikota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal dalam kesempatan yang sama menyampaikan kabar gembira rampungnya pembangunan gedung Creative Camp sebagai wadah berkumpul bagi segenap komunitas di Banda Aceh. Walikota yang akrab disapa Bunda Illiza ini berpesan agar gedung tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kaum muda di Kota Banda Aceh untuk menyalurkan kreativitasnya secara positif.
Hadir pula sebagai pembicara Bapak Irwansyah mewakili DPR Kota Banda Aceh dan Bapak Iskandarsyah Madjid selaku dosen dan Pembina UKM Center FEB Unsyiah. Bang Jurnalis JH, Program Manager IDEA Aceh dan penanggungjawab program talkshow menjelaskan kegiatan ini dihadiri sekitar 500-an peserta dari ratusan komunitas yang ada di Banda Aceh/Aceh yang merupakan awal mula dari terbentuknya "Banda Aceh Creative Camp".
|
Moderator dan para narasumber: dari kiri ke kanan: Bang Jurnalis JH (moderator, Program Manager IDEA Aceh) Bapak Iskandarsyah Madjid (Pembina UKM Center FEB Unsyiah), Ibu Illiza Sa'aduddin Djamal (Walikota Banda Aceh), Bapak Ridwan Kamil (Walikota Bandung), Bapak Irwansyah (DPR Kota Banda Aceh). - Foto: Jurnalis JH
|
Terima kasih Kang Emil atas kehadiran dan pesan-pesannya bagi komunitas di Banda Aceh/Aceh semoga dapat kami wujudkan bareng-bareng demi wajah Kota Banda Aceh yang semakin menyenangkan di masa mendatang. Insya Allah. ^_^
Banda Aceh, 28-30 Desember 2015.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Pesan Ridwan Kamil di Banda Aceh Creative Camp"
Post a Comment