Dari minggu ke minggu menyaksikan pertandingan Liverpool dengan kemenangan demi kemenangan yang terus diraih. Permainan anak-anak asuh Brendan Rodgers kian matang. Meminimalisir kesalahan yang kerap terjadi di lini belakang dan mulai fleksibel dengan beberapa pola baru. Liverpool bangkit dan saat ini mampu memuncaki klasemen Liga Premier Inggris, meski masih dapat disusul oleh tim lain dan perjalanan Liga juga masih tersaji hingga beberapa minggu ke depan.
Praktis kini Liverpool telah mampu memainkan permainan menyerang yang atraktif dan luar biasa menarik untuk disaksikan. Mendominasi, lini penyerang Liverpool yang diisi oleh Luis Suarez dan Daniel Sturridge membombardir pertahanan lawan dengan gol demi gol mereka. Total 48 gol telah dihasilkan oleh duet tersubur di liga-liga Eropa ini. Merupakan lebih kurang 50 persen gol Liverpool di Liga Primer musim ini. Sturridge sendiri baru menjadi penyerang keempat yang mampu mencetak 20 gol bagi Liverpool di era Liga Premier (sejak tahun 1992) menyusul Robbie Fowler, Fernando Torres dan Luis Suarez.
Penjaga gawang Simon Mignolet juga lebih mampu mengamankan gawangnya dengan lini belakang yang kian disiplin menjaga pergerakan penyerang lawan. Dengan lebih banyak menguasai bola, ancaman ke gawang Liverpool juga lebih berkurang. Jon Flanagan juga kian padu menutup celah yang ditinggalkan saat bek lain ikut menyerang, begitu pun Flanagan dapat ditutupi oleh pemain lain saat ikut naik menyerang. Pergerakan antar pemain semakin padu dan lebih mampu memainkan variasi pola permainan yang diberikan pelatih Brendan Rodgers.
Pad awal musim Brendan sempat mencoba memainkan 3 pemain bertahan, namun berubah menjadi 4 pemain belakang dengan formasi 4-3-3 yang kemudian menjadi 4-4-2. Namun kini Brendan menerapkan pola 4-2-3-1 saat menjamu Tottenham Hotspur. Hasilnya, empat gol bersarang telak di gawang Hugo Lloris. Pada babak pertama Tottenham dikejutkan dengan gol bunuh diri di menit-menit awal oleh Younes Kabul. Kemudian berturut-turut gol Luis Suarez, Philippe Coutinho dan Jorda Henderson.
Padunya pemain-pemain muda macam Jordan Henderson, Raheem Sterling dan Jon Flanagan menjadikan Liverpool sebagai tim yang disegani lawan-lawannya. Keberadaan mereka mampu saling menggantikan satu sama lain, dengan mendukung pergerakan Philippe Coutinho dalam menyuplai bola kepada duet penyerang Suarez dan Strurridge (SAS).
Meski demikian jalan Liverpool masih harus diuji dengan menjamu dua rival beratnya, Chelsea dan Manchester City. Pastinya kedua tim tersebut juga sudah meyiapkan formasi terbaik untuk pertandingan tersebut. Jika Liverpool bisa memenangkan semua pertandingan sisa termasuk mengalahkan City, maka Liverpool dapat menjadi juara.
Peatih Brendan Rodgers mengaku akan lmembawa timnya untuk fokus menghadapi tiap-tiap pertandingan. Ia mengaku lebih fokus pada pertandingan berikutnya dibanding membicarakan kemungkinan juara. Hal tersebut juga diakui oleh para punggawanya, seperti Jordan Henderson yang beberapa musim lalu diboyong dari Sunderland.
Terus berjuang Liverpool. You'll Never Walk Alone.
Banda Aceh, 01 April 2014
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Jalan Liverpool Masih Panjang"
Post a Comment