Beranda · Wisata · My Extraordinary Life · Menu 2

Mari Bangkit dengan Senyuman! (10 Tahun Tsunami Aceh)

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah lebih mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui."
(Al-Qur'an, Surat Al-Baqarah (2), ayat 216)

Kita semua rasanya tak pernah tidak terhenyak dengan peristiwa yang terjadi 10 tahun silam. Hari ini di seluruh dunia diberitakan mengenai perkembangan kota Banda Aceh, kota tua yang bersejarah. Hancur lebur disapu ombak setinggi puluhan meter dalam tsunami di hari Minggu, 26 Desember 2004 yang turut melanda hingga belasan negara, kota ini kembali bangkit dengan semangat dan kasih sayang yang dititipkan Sang Maha Pengasih dari seluruh dunia.

Rabu paginya, sebuah sudaco alias labi-labi, sejenis angkot, menjemput kami di Banda Aceh. "Ayo cepat ikut naik, mereka bilang wabah akan segera menyebar dari mayat korban tsunami, ada kabar akan disemprotkan obat (pembasmi hama) dari udara," kata seorang Makcik yang menjemput kami mengomandoi. Dua hari sebelumnya para saudara dan kerabat datang dari kampung membersihkan rumah dari lumpur-lumpur tsunami. Tapi hari itu kami sudah harus meninggalkan rumah untuk mengungsi. Pemandangan orang mengenakan masker bukan lagi suatu hal yang asing. Meski pada akhirnya wabah yang diprediksikan tak terjadi.


Artikel keren lainnya:

Sebuah Nasehat Untuk Sendiri

Di ruang itu kami bersama mengerjakan tugas kami masing-masing. Ada sebuah event yang tak lama kemudian segera digelar. Kami turut menjadi volunteer sejak awal mula kepanitiaan dibentuk.

Suasana kantor belum ramai, karena hari H masih beberapa minggu lagi. Kadang aku membawa tugas kuliahku untuk dikerjakan di kantor, untuk menemani sang teman. Sebagai relawan, kami saling bahu membahu di kepanitiaan. Di samping itu, kami juga sudah lama bersahabat.

Lantaran kantor relawan belum ditamaikan oleh panitia lainnya, tak jarang kami mrnghidupkan suasana dengan menghidupkan musik. Tak jarang aku ikut bernyanyi seperti kegemaranku saat di rumah. Sekedar membunuh kesunyian.

Artikel keren lainnya:

Menikmati Sate Gurita Bumbu Kacang (Goes to Sabang Part 6)

Akhirnya, Didit jadi juga bergabung bersamaku dan Iroel. Malam itu sepulang dari kedai kuliner rujak khas Sabang untuk bertemu dengan Pak Keuchik, aku mendapat blackberry messenger dari Didit bahwa ia sedang menunggu kami di warung kopi Desagoe. Malam itu juga Didit, aku dan Iroel membahas seputar rencana kami selama di Sabang.

Udara malam semakin dingin seperti halnya beberapa minggu ini. Di seberang Desagoe ada sebuah kedai yang menjual minuman penghangat badan bertuliskan "STMJ" yang berarti susu, telur, madu dan jahe. Kamu dapat memesan minuman tersebut dari Desagoe. Obrolan terus berlanjut di warung kopi tersebut. Dengan jaringan Wi-Fi yang tersedia kamu juga bisa dapat membuka email, media social atau berselancar ria sambil mengerjakan tugas atau pekerjaan. Makanya kami senang berkumpul di sini.

Ngopi sambil bersosialisasi sudah menjadi layaknya budaya di negeri seribu masjid ini. Suasana tersebut dapat kamu rasakan apabila kamu bekerja atau menetap di Aceh. Saya pernah memperhatikan kebiasaan tersebut secara langsung.

Artikel keren lainnya:

Merekam Sunset Pulau Klah Sabang (Goes to Sabang Part 5)

Pagi itu setelah merapikan beberapa berkas dan dokumen penelitian kami akan mengunjungi Kantor Geuchik Krueng Raya, Kota Sabang. Ada beberapa wawancara yang harus dilakukan untuk melengkapi berkas penelitian. Ini adalah kali pertama aku mengunjungi kantor Geuchik Krueng Raya, Kota Sabang. Saat kami sampai ke sana hari sudah siang dan hanya sempat berbincang sejenak.

Kami berpisah jam 3 sore untuk beristirahat siang sejenak. Aku dan Iroel kembali ke penginapan diantarkan oleh seorang teman dengan mobilnya. Sejenak kemudian kami mencari makan siang di Jalan Perdagangan lalukembali ke hotel untuk beristirahat. Aku sibuk mengedit dokumen penelitian sementara Iroel yang kelelahan tertidur hingga sore.

Saat Iroel terbangun kami segera bergegas untuk menemui Pak Keuchik. Sedianya memang sore itu kami harus bertemu beliau dan ternyata beliau sudah lama menunggui kami. Kami sampai di sebuah kedai kuliner rujak khas Sabang yang terletak di pinggir jalan di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang. Pak Geuchik yang ternyata saar itu berada di warung rujak lainnya kemudian menyusul kami ke kedai rujak tersebut.

Artikel keren lainnya:

Sang Kapten Masih Ada!

Beberapa pertandingan terakhir terus terpuruk, Liverpool seakan berada di jurang kekalahan demi kekalahan. Penjualan yang berhasil dari bintang mereka musim lalu, Luis el-phenomenon Suarez, berhasil pula menghilangkan semangat rantai kemenangan musim lalu.

Pertahanan di awal musim menjadi lini yang paling dibenahi meski relatif di sector bek tengah hanya Dejan Lovren dari Southampton yang masuk, di samping dua back sayap Alberto Moreno dan Javier Manquillo yang belum stabil. Lini tengah dan depan kedatangan sejumlah bintang: Adam Lallana, Zoran Markovic, Rickie Lambert dan Mario Balotelli namun masih belum mampu berpadu. Nama terakhir malah kembali jadi bulanan media massa.

Asa itu masih ada, Liverpool bangkit di dua pertandingan terakhir mereka. Meski yang dilawan hanya tim semenjana, dan dengan kemenangan susah payah pula, melalui gol menit ke-85 dari Glen Johnson atas Stoke City, Liverpool kembali berpesta. Lalu, skor 3-1 dibawa pulang dari kandang Leicester City dengan gol-gol meyakinkan Adam Lallana, Steven Gerrard dan Jordan Henderson.

Jika di beberapa pertandingan sebelumnya Stevie G, julukan Gerrard, seakan merana di bangku cadangan dan sekian lama menjadi pemberitaan di surat kabar akan statusnya di klub yang tak kunjung jelas, kini pemberitaan itu seakan menguap. Brendan Rodgers menyanjung sang Kapten yang diyakininya masih memiliki pengaruh yang kuat bagi pemain yang lain. Meski di pertandingan sebelumnya Gerrard masuk dari bangku cadangan, kali ini ia diberi kesempatan menjadi starting lineup dan membuktikan kapasitasnya.

Sebuah assist bola mati untuk Lallana dan sebuah goal hasil bola liar yang disambar dengan tendangan keras khasnya, menjadi bukti bahwa Gerrard belum habis. Dengan penuh percaya diri, Gerrard menyarangkan bola ke sudut gawang sementara penjaga gawang Kasper Schmeichel terlanjur mati langkah tak mampu menghalau bola yang meluncur deras ke gawangnya itu.

Persaingan ketat di sector gelandang tengah antara Gerrard - Leiva - Henderson - Markovic - Lallana - Coutinho - Sterling - Allen dan Suso akan terus bergulir hingga akhir musim. Usia Gerrard juga tidak lagi seperti sepuluh tahun yang lalu, saat meraih juara Liga Champions 2005 dalam sebuah pertarungan heroik melawan AC Milan. Namun sang kapten akan terus berjuang memberikan yang terbaik yang dimilikinya untuk kecintaannya bagi sepakbola.

Salute, Stevie G!



Banda Aceh, 4 Desember 2014.



Artikel keren lainnya:

Souvenir Cantik Mister Piyoh Pertamaku (Goes to Sabang Part 4)

Sedianya, perjalanan ke Sabang kali kedua ini menjadi alasan sempurna bagiku untuk menyelesaikan beberapa misi yang tertunda. Serangkaian pekerjaan membuat misi tersebut tidak dapat diwujudkan dalam perjalanan pertama ke Sabang sebulan yang lalu. Maka ketika perjalanan dengan kapal lambat kali ini bermula, sejumlah rencana pun kutabulasikan.

Aku duduk di sebelah Ihsan, setelah hampir saja tidak menemukan bangku kosong di tempat kelas yang kami pesan. Ihsan adalah seorang pengusaha di bidang travel, yang pekerjaannya sehari-hari memandu para turis. Ihsan juga memperkenalkan penumpang di sampingnya yang bernama Ihsan juga, yang ternyata adalah pemilik usaha Taman Wisata Kuliner di Pantai Paradiso, Sabang Fair.

Perjalanan dengan kapal lambat bermula. Kalau dalam tulisan-tulisan sebelumnya saya mengisahkan kecemasan saya saat duduk di dalam ayunan kapal cepat, maka di kapal lambat relatif lebih santai. Meskipun sebenarnya, seperti kata beberapa teman, semuanya soal kebiasaan saja.

Artikel keren lainnya:

Blog Managemania, Rumah Baru Tulisanku

Seiring diri ini yang mulai beraktivitas baru dengan melanjutkan studi ke jenjang S-2 di Program Magister Manajemen Universitas Syiah Kuala, perjalanan belajar menulis saya terutama untuk tema-tema seputar Manajemen, pemasaran dan juga mungkin sebagian tentang manajemen informasi dan kewirausahaan akan berlanjut di blog baru tersebut.

Demikian sekedar Informasi. Terima kasih atas segala perhatian Anda.


Banda Aceh, 17 November 2014.

Artikel keren lainnya:

Setelah Badai Berlalu

Dalam perjalanan mencari ide, kamu bisa memperoleh banyak cara apabila kamu terus berusaha untuk belajar, membuka pikiran dan mencoba hal-hal yang baru dalam artian positif. Berada di lingkungan yang baik juga membantu ide-ide yang baik muncul. Berkumpullah dengan orang-orang shaleh kata sebuah syair, adalah pelipur lara hati. Ide yang baik sering muncul karena mereka yang mampu mengelola hatinya maka pikirannya akan senantiasa berisi ide, solusi dan gagasan.

Tidak ada waktu untuk mengeluh. Berkeluh kesah hanya pada tempatnya. Dalam rangka menemukan solusi kita juga perlu mengadu pada yang berwenang. Namun menjadikan keluhan sebagai alas bantal yang empuk untuk berhenti berusaha bukanlah sifat seorang yang berjiwa besar. Seorang kesatria atau srikandi tidak berpangku tangan terhadap permasalahan yang datang dan berkata, Ya Allah, ini adalah masalah yang sangat besar dan rumit, aku takkan sanggup memikulnya. Ia akan berteriak lantang, masalah, Allah Maha Besar! Inilah kesempatanku untuk meningkatkan kapasitas diri dan keta'atan pada Ilahi.

Beberapa minggu yang lalu di banyak daerah di wilayah Aceh dilanda banjir yang parah yang menyebabkan longsor. Air di sungai mengalir dengan derasnya sampai-sampai beberapa pihak mengkhawatirkan kondisi tanah tempat pondasi jembatan-jembatan di kota berdiri. Longsor di mana-mana telah mengakibatkan banyak jalan terputus, sebagian daerah terisolasi dan membutuhkan bantuan dengan segera.

Artikel keren lainnya:

Yuk Kita Hidup Sehat (YKHS) Bagian 2

"Bagian terbaik dari kehidupan adalah engkau menginginkan suatu hal dan saat engkau ingin mewujudkannya engkau memperoleh hal lainnya."

Sebuah ungkapan dari buku psikologi tersebut kembali terngiang dalam pikiran. Ketika di pagi ini saya mengunjungi blog dan ingin memenuhkannya dengan tulisan berjudul "Alat Musik Idaman", malah setelahber-facebook hanya ingin berbagi sebuah foto yang saya pikir perlu dibagi.

Sekali lagi saya bukan dokter, paramedis atau mahasiswa di bidang kesehatan. Gambar atau foto ini dibagikan oleh seorang trainer yang menjadi teman facebookers saya. Nama facebook beliau adalah Buca Budi Cahaya. Gambar ini juga beliau dapat dari sebuah pelatihan. Bahwasanya ada di antara proses penyembuhan yang ternyata melibatkan aspek emosi, dan proses penyembuhannya ternyata bisa dikaitkan dengan aspek emotional dan spiritual.

Artikel keren lainnya:

Begitulah Cinta(-cinta) itu Diuji

Matahari kian meninggi. Tidak sehembus angin pun menghampiri. Tiga orang sahabat tergeletak tak berdaya dalam lemah kepayahan. Tak seorang pun datang untuk menolong.

Lalu satu di antara mereka memiliki kantung air yang masih berisi. Dalam kepayahan ia melihat sahabat lainnya tengah berada dalam kondisi yang sama. Tak diminumnya, ia serahkan pada sahabatnya. Sang sahabat, yang melihat seorang sahabat lainnya dalam kondisi lemah yang bertambah, maka ia serahkan kepadanya.

Diminumkah oleh sahabatnya yang terakhir itu? Tidak, kantung air itu kembali lagi kepada sahabat pertama. Begitu seterusnya, begitu seterusnya. Hingga akhirnya mereka semua mati syahid dalam kepayahan mereka di antara para korban suatu peperangan.

Cerita ini pasti telah sedemikian lama diulang-ulang sehingga membekas dalam memori kita. Atau katakanlah ini  baru kali pertama Anda membacanya. Adakah pesan yang tersirat dalam kisah tersebut sehingga ia diulang dan diulang ceritanya oleh para penceramah agama di mimbar-mimbar masjid?

Betapa rumit kita melukiskan cinta dengan kata, tapi dari cerita-cerita keteladanan semacam itu cinta diajarkan. Begitulah cinta-cinta itu diuji. Keikhlasan pada hakikatnya adalah cinta tertinggi, dalam beramal upaya menjadi bukti.

Kita sering terjebak menurunkan derajat cinta hanya pada cinta memiliki. Harus berharta, berpangkat, berkasta agar orang mau melihat. Harus bertabur sejuta topeng mulia, karena tanpanya hampa dirasa.

Hati ini dapat berbolak-balik dengan mudah-Nya, begitulah dalam penjelasan baginda Nabi. Berdo'alah agar didekatkan-Nya pada cinta yang mendekatkan kita kepada-Nya. Berdo'alah pada Sang Pemilik Cinta.


Banda Aceh, 03 November 2014

Artikel keren lainnya:

Bergerak Bersama Pemuda Indonesia: Refleksi Sumpah Pemuda

Salam pemirsa, hari ini peringatan Sumpah Pemuda. Seperti diketahui bahwa 28 Oktober 1928 merupakan hari di mana Kongres Pemuda II mendeklarasikan Sumpah Pemuda, yang kemudian dijadikan sebagai pilar dalam rangka mempersatukan kembali bangsa Indonesia dan mengidupkan kembali rasa nasionalisme yang telah lama pudar.

Pergerakan pemuda merupakan pilar dari pembangunan bangsa. Presiden Soekarno mengatakan "beri saya sepuluh pemuda, maka saya akan mengguncangkan dunia." Pernyataan tersebut bukanlah sekadar retorika. Apalagi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, peran pemuda dan pergerakannya merupakan awal dari upaya dalam mengusir penjajah. Berkat perjuangan dan pergerakan pemuda, pada akhirnya dengan izin Yang Maha Kuasa diproklamasikanlah kemerdekaan Indonesia.

Berbagai problema dan prahara pernah melanda bangsa Indonesia. Gejolak reformasi dan letupan-letupan disintegrasi pernah begitu mewarnai sejarah perjalanan negeri ini. Hadirnya sumpah pemuda merupakan sebuah anugerah bagi bangsa Indonesia dalam menyemangati perjuangan satu cita menjalankan amanah kemerdekaan.

.....

Artikel keren lainnya:

Ayo Menulis: Selamat Hari Blogger Nasional 2014

Entah harus memulainya dari mana. Satu tahun silam telah berlalu saat aku menuliskan artikel dengan judul serupa. Ada beragam cara untuk merayakan sebuah tanggal dalam almanak, tapi aku tahu terkadang kata saja tidak cukup untuk bisa mewakili semuanya.

Aku coba luangkan waktu meski aku tahu sebenarnya juga tidak mengerti harus merangkai apa. Saat tuts demi tuts keyboard ini kuketikkan setengah cepat karena sudah sangat ingin beristirahat sejenak. Tapi aku seakan tidak ingin beranjak. Telah banyak cerita yang ada bersama hobby nge-blog ini.

Sungguh bahagia bila apa yang kita bagikan itu ternyata bermakna. Saat keletihan di suatu kerja kepanitiaan seseorang yang belum kita kenal menghampiri lalu mengapresiasi tulisan kita, yang bahkan menuliskannya hanya sambil lalu atau sekedar curahan hati berbagi cerita. Di saat lainnya seseorang berterima kasih atas apa yang telah kita bagikan yang katanya telah membuka pikiran. Saat ia berkata saya sering mengikuti tulisan-tulisan kamu.

Apa saya harus tiba-tiba meleleh dan jadi berbunga-bunga. Hehehe ...

Bertemu teman yang memiliki hobby sama, mengikutkan karya dalam sebuah perlombaan, atau bisa mempublikasikan banyak cerita tentang orang-orang hebat yang luar biasa di sekeliling kita...

Lalu manalagi kegembiraan yang bisa dilukiskan ketika hobby nge-blog mengantarkan saya bisa bertemu dengan para blogger idola saya. Kebahagiaan yang tak terkira. Barangkali sebanding dengan memenangkan lomba, ya... (smile)

Semoga apa yang saya sampaikan bisa membuat kamu iri. Kamu, yang belum mulai menulis di blog. Agar mulai menulis dari hal yang kamu sukai.

Ayo Menulis!

^_^

"Jika kamu ingin melihat dunia orang lain, maka dengan membaca. Jika kamu orang ingin melihat duniamu, menulislah!"




"Dikutip dari buku "On", karangan Jamil Azzaini"


Banda Aceh, 27 Oktober 2014

Artikel keren lainnya:

Kamulah Satu-satunya

Artikel di tahun ini yang ke-165.

Fiuh, meskipun itu bukan angka sebenarnya karena belum lama saya memutuskan untuk menyimpan kembali beberapa artikel. Tapi juga bukan menyengaja jika hari ini angka favorit seorang penutur kebajikan favorit saya itu in sya Allah akan segera tertera sebagai jumlah artikel saya di tahun 2014 ini.

Ia menyukai angka tersebut karena merupakan angka pengingat salah satu kegiatan training favoritnya: ESQ 165. Angka itu juga bukan tanpa arti, angka tersebut berarti 1 rukun ihsan, 6 rukun iman dan 5 rukun Islam.

Saya tak pernah menceritakan tentangnya, meski ia adalah salah satu inspirasi terbesar untuk sekian banyak tulisan di blog ini. Perlahan, saya rasa saya akan dapat membuka kembali catatan demi catatan itu untuk kembali mengenang memori perjuangan ia menghadapi masa-masa sulitnya. Tak pernah mengeluh meski tahu ia bisa. Seakan tak pernah kecewa meski ia acapkali terlihat berbeda.

Ia punya semangat yang mungkin saya dan kalian takkan memilikinya. Karena semua orang berhak untuk sama bahagianya. Sama suksesnya.

Maka pinta saya pada ia, kamulah yang terbaik. Kamulah satu-satunya. Tetaplah bersemangat menyala.

Semoga badai ini segera berlalu.

Dia selalu punya rencana terbaik untuk kita. Di manapun berada, do'a selalu membersama.


Banda Aceh, 26 Oktober 2014

Artikel keren lainnya:

Menjaga Semangat Belajar Bahasa di Polyglot Indonesia Chapter Aceh

Berkat perkembangan teknologi dan informasi, saat ini semakin banyak bertebaran fasilitas untuk belajar bahasa asing yang dengan mudahnya bisa kamu peroleh. Metode-metode belajar yang atraktif seperti melalui permainan, properti mengajar, animasi, musik dan drama situasi sering ditampilkan dalam berbagai aplikasi di dunia maya dan internet.

Melalui youtube saja, misalnya, telah banyak beredar video belajar bahasa asing. Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional yang sangat populer sangat membantu proses belajar. Berbagai kemudahan tersebut akan lebih terasa manfaatnya jika kamu bergabung dalam sebuah komunitas yang memiliki hobi yang sama.

Salah satu komunitas di mana kamu dapat saling sharing pengalamanmu belajar bahasa asing adalah Polyglot Indonesia Chapter Aceh. Mulanya saya mendapat info mengenai kegiatan Meet Up dari Muhib, teman yang anggota Gam Inong Blogger juga. Dalam meet up edisi tersebut, Muhib memperkenalkan Polyglot kepada kami dan ternyata Polyglot Indonesia Chapter Aceh merupakan cabang keenam dari Polyglot Indonesia dan yang pertama dan satu-satunya di luar Pulau Jawa.

Artikel keren lainnya:

Kata-kata Mutiara Kepenulisan dari WordPress

The best time for planning a book is while you’re doing the dishes. Agatha Christie.

We are all apprentices in a craft where no one ever becomes a master. Ernest Hemingway.

The skill of writing is to create a context in which other people can think. Edwin Schlossberg.

A writer is somebody for whom writing is more difficult than it is for other people. Thomas Mann.

I'm not a very good writer, but I'm an excellent rewriter. James Michener.

Easy reading is darn hard writing. Nathaniel Hawthorne.

Don't try to figure out what other people want to hear from you; figure out what you have to say. It's the one and only thing you have to offer. Barbara Kingsolver.

Artikel keren lainnya:

Semua akan Sabang pada Waktunya! (Goes to Sabang Part 3)

Lelah rasanya seharian berburu foto menarik di Gampong Krueng Raya Sabang--meski kami melewatkan bagian terbesarnya yaitu sunset di Pulau Klah--kami pun sampai ke penginapan. Rasa lelah sangat, namun tidak dengan teman warga Sabang kami yang selama kami di Sabang setia menyupiri kami. Sang teman warga Sabang malah mengajak kami kembali ke perairan pantai dekat Pulau Klah untuk kegiatan mancing mania dengan menggunakan boat yang dipinjam pada temannya. 

Setelah berdiskusi panjang lebar maju mundur kiri kanan (tapi nggak seperti goyang cantiknya Syahrini, lho, ya?) akhirnya kami memutuskan untuk tidak ikut serta dalam program mancing mania. Kami minta diantarkan saja ke warung kopi Desagoe untuk mengisi ulang tenaga kami di sana. Suasana malam hari kota Sabang bisa tergambar jelas dari tempat ini. Lagi-lagi suasana Sabang yang santai banget membuat rasanya tidak ingin pulang lagi. Ademnya ...
 

Tugu Jam Kota Sabang

Artikel keren lainnya:

Cantiknya Panorama Krueng Raya Sabang (Goes to Sabang Part 2)

Sebuah gambar seribu cerita. Seringkali, gambar bisa bercerita lebih banyak daripada kata. Seperti untaian bait-bait puisi yang irit bisa lebih mampu menjelaskan rasa daripada berjuta kata dalam bab buku yang lama. Sepanjang hari kedua di Sabang, aku bersama temanku berusaha menyelami panorama Krueng Raya, sebuah gampong atau desa di Kota Sabang yang terkenal dengan pesona matahari terbenam Pulau Klah. Pesona yang bisa memanjakan mata siapa saja, layaknya bidadari yang belum tersentuh.

Aku menghirup udara nan segar di Pulau Weh, Sabang. Tak terkirakan rasa syukur akhirnya bisa sampai ke sebuah pulau yang disebut-sebut memiliki kekayaan bahari berupa jenis ikan terindah. Andai saja aku  memiliki kesempatan untuk menyelaminya. Tanjakan demi tanjakan kami tempuh, dalam tempo yang tak terlalu lama. Kecekatan sang supir, seorang teman warga Sabang, membawa kami menuju ke Gampong Krueng Raya Sabang. Hanya berjarak sekitar 5-10 menit dari pusat kota Sabang, sampailah kami pada salah satu tempat berburu foto sunset termenarik di Sabang.

Pulau Klah, begitulah namanya. Berada di seberang Pulau Weh tempat kami sedang berdiri memandanginya berdiri tegak menantang ombak. Pada beberapa sisinya terlihat pantai pasir putih. Di pulau tersebut telah banyak dilakukan pengambilan batu gunung, sehingga tidak sulit menemukan warga setempat yang bekerja sebagai buruh pemecah batu. Dengan peralatan seadanya, mereka bekerja demi mencari sesuap nasi. Padahal, dahulu di Gampong Krueng Raya ini merupakan salah satu desa nelayan terbesar dan memiliki peralatan melaut dengan teknologi tercanggih pada masanya, apabila dibandingkan dengan gampong-gampong lainnya di Kota Sabang.

Artikel keren lainnya:

Welcome to Sabang! (Goes to Sabang Part 1)

Rasa seru yang berdebur dalam hatiku saat untuk pertama kalinya naik kapal laut, tapi tidak demikian halnya temanku Didit yang terlelap pulas (teganya!). Perlahan suara alunan Al-Qur'an Surat Al-Mulk mengalun dari gadget seorang ibu yang duduk di belakang kami dan aku pun mulai bisa menikmati kondisi tersebut. Do'a naik kapal pun kulanjutkan dengan do'a sebelum tidur, hehee. Tak sampai sejam kemudian ayunan kapal mulai melambat saat tiba di Teluk Sabang. Seorang anak bersorak-sorak saat melihat rimbun hijau pepohonan Pulau Weh, Sabang yang terhampar cantik di hadapan. Dada ini pun rasa bergemuruh, bukan lagi oleh rasa cemas tapi terpukau oleh keindahan yang mempesona.

Disambut cuaca nan cerah yang menyapa Jum'at pagi 10 Oktober 2014, perjalanan saya dengan kapal cepat menuju Sabang bersama dengan seorang teman berlabuh. Rasa haru membuncah lantaran genap setahun silam saat saya berkesempatan meraih juara Lomba Blog Piyoh 2013, saya menyampaikan pada bang Hijrah--owner Piyoh Design dan salah satu pendiri Gam Inong Blogger--bahwa saya sama sekali belum pernah berkunjung ke Sabang dan berharap suatu saat cita-cita tersebut dapat terwujud.

This is Sabang, alhamdulillah
... :-)

"Jalan-jalan, men!"

Artikel keren lainnya:

Libur Lebaran sambil Testing CPNS di Medan

Salam pembaca setia blogger saya. Apa kabar? Mudah-mudahan dalam kondisi yang baik yaa.. Saat ini saya beristirahat setelah menghabiskan libur kuliah yang bertepatan dengan hari raya Idul Adha. Libur kali ini alhamdulillah berkesempatan jalan-jalan (sambil menyelam minum air kalau kata peribahasa).

Perjalanan pertama adalah ke provinsi tetangga, Sumatera Utara, tepatnya di kota Medan. Misi yang harus dilaksanakan adalah mengikuti test CPNS yang diselenggarakan di kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) Wilayah VI Medan. Sebenarnya saya melamar untuk sebuah formasi kementerian di Banda Aceh, namun karena kantor BKN Aceh masih belum aktif maka testing diselenggarakan di Medan.

Artikel keren lainnya:

30 Facts About Me

Akhirnya tantangan itu mampir juga. GamMin Hijrah Saputra Yunus, salah satu admin grup Gam Inong Blogger (GIB) mengajukan hashtag bersejarah tersebut--biasanya 20 fakta ya kan? Hmm, saya mulai dari mana ya ...

Baiklah, this is 30 facts about me:


Mie? Bukan mie, tapi, me! Me!

Artikel keren lainnya:

Barbakue 1: Buat Timphan, Yuk!

"Gunakan kedua tangan dan kakimu untuk berbuat baik dan nikmatilah. Karena ketika waktu telah mengambil keduanya, sejuta niat pun percuma." (kutipan)

Pagi kian terasa dingin. Tapi tak ingin seperti beberapa hari yang sudah, di mana aku terbaring lemah oleh gurauan pancaroba. Di dapur, adik Bapak, Cek Neh yang sedang menginap di rumah kami sudah menyediakan berlembar-lembar daun pisang dan parutan kelapa yang diaduk dengan gula merah beserta adonan tepung ketan. Pagi ini sebuah menu istimewa akan segera disajikan: timphan isi kelapa gula jawa atau timphan asoe u mirah.

Bagi kamu yang belum kenal, timphan adalah makanan khas Aceh yang biasa disajikan ketika menyambut tamu, dalam perayaan adat ataupun menu menyambut lebaran. Timphan bisa dipadukan dengan isi parutan kelapa yang dimasak dengan gula merah ataupun sari kaya.


Artikel keren lainnya:

Menulis itu Mengasyikkan

Menulis itu bersenang-senang. Saya membaca judul itu terangkai di halaman depan Serambi Indonesia. Ada rasa haru bercampur bangga menyaksikan foto dan nama yang terpampang di sana. Beby Haryanti, atau di facebooknya aku menemukan nama Beby Haryanti Dewi. Bayangan lama tentang seorang editor penerbitan nasional yang super serius mendadak cair ketika mengikuti pembekalan Inaugurasi FLP Aceh pertengahan 2014 silam. Supel, ramah dan senang berbagi ilmu. Kamu yang ingin tahu lebih jauh tentang Kak Beby bisa menyimak karya-karyanya yang sudah sering menghiasi rak-rak toko buku sedunia. Seperti kata bijak, seseorang dikenali dari karya-karyanya.

Menulis itu mengasyikkan. Benar nggak, sih? Bagi saya, menulis adalah menuangkan pikiran dalam bentuk tulisan. Pikiran, perasaan, curhat, aspirasi, impian, uneg-uneg, solusi, harapan, keluhan, kenangan, wacana, khayalan, peristiwa, penelitian, cerita, dengan nama apa pun mereka disebut. Pastinya menulis adalah salah satu media untuk mengabadikan "sesuatu" yang dirasa bernilai tersebut. Kapan saja, di mana saja, menuliskan dapat menjadi hobi yang mengasyikkan.

Saya ingat saat masa-masa pendidikan dasar, ketika tugas mengarang yang ada dalam pelajaran bahasa Indonesia mengantarkan saya pada sebuah prosesi upacara bernama 'hening cipta'. Bahkan bila merunut lebih ke belakang lagi, saya perlu mengikuti "kursus menulis" di rumah ketika guru bahasa Indonesia saya menyatakan "kekagumannya" pada tulisan saya. Saya pernah bercerita tentang hal tersebut di blog ini. Menulis bukanlah sesuatu yang saya gemari ketika itu.

Artikel keren lainnya:

Selamat Ulang Tahun, GIB !

8 September ini  menandai satu tahun genap sudah kebersamaan saya dengan komunitas blog Gam Inong Blogger. Saya tidak tahu dengan pasti hari lahirnya, yang jelas saat saya bergabung grup ini memang baru saja diluncurkan. Ada banyak kisah yang terangkai di sini. Boleh dikata, di sinilah tempat mula saya berkenalan secara serius dengan dunia blog, mulai dari bimbingan hal-hal teknis yang terkesan remeh-temeh hingga kiat-kiat dan semangba--semangat mengikuti berbagai lomba.

Dua sosok yang berperan sebagai orang tua, eh, admin grup dengan misi "positifkan Aceh lewat tulisan" ini adalah GamMin Bang Hijrah dan Nongmin Kak Fardelyn Hacky. Meski kesibukan mereka seabrek, kami disambut hangat dalam grup yang saling berinteraksi melalui grup Facebook ini. Setelah membaca cerita-cerita yang berseliweran dalam postingan-postingan di grup Facebook, dapatlah saya mencatat bahwa setidaknya ada enam blogger yang turut membidani lahirnya blog ini, meski tidak satupun dari mereka yang berprofesi sebagai bidan. Semoga tidak salah sebut ya. seingat saya keenam blogger memukau itu adalah Hijrah Saputra Yunus, Fardelyn Hacky, Liza Fathiariani, Ferhat Muchtar, Irma Hafni 'Ihan' Nurdin dan Ari Murdiyanto.

Hal yang dirasa menarik dari perkumpulan blogger adalah saat kesempatan bersua langsung dalam moment bertajuk "Kopi Darat Blogger". Dari beberapa kesempatan, ada dua kali setidaknya saya mengikuti kopdar. Kali pertama adalah saat beberapa blogger yang juga anggota GIB karyanya terpilih sebagai pemenang sebuah event di mana mereka berkesempatan mengikuti workshop jurnalistik di Banda Aceh. Berikutnya adalah ketika Kak Alaika Abdullah, anggota GIB yang pernah meraih gelar Srikandi Blogger 2013 bersama Komunitas Emak-emak Blogger (KEB). Kak Alaika yang sedang berkesempatan pulang ke Banda Aceh juga mengundang kami untuk kopdar blogger. Akhirnya bisa ketemu juga dengan blogger-blogger GIB idola saya. #ambilpulpenmintatandatangan

Artikel keren lainnya:

Hari Ini 13 Tahun yang Lalu

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam Dan siang menjadi tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang memiliki mata hati. (Yaitu) orang-orang yang berdzikir mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk dan berbaring serta mereka senantiasa memikirkan penciptaan langit dan bumi seraya berkata "Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan semua ini dalam keadaan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka lindungilah kami dari siksa api neraka."
(Q.S. Ali 'Imran: 190-191)

Hanya atas kasih-Nya.
Hanya atas kehendak-Nya.
Kita masih bertemu matahari.
(Ebiet G. Ade)

Alunan lagu dari salah satu penyanyi favoritku itu mengalun indah dalam gumamanku. Sebuah memori pada hari ini tepat 13 tahun yang lalu menjadi kenangan yang tersaji. Pada hari Ahad itu aku bersama teman-teman rohis Remaja Dakwah MAN 1 Banda Aceh bertafakkur alam ke Pantai Lampuuk, Aceh Besar. Seorang kakak leting memeluk erat sahabat akhwatnya menjelang bus kami berangkat. Aku tertawa kecil menyaksikan pemandangan itu yang menurutku tidak lazim itu. Sang Kakak seolah lama tidak bertemu. Tidak ada firasat buruk apapun pada hari itu.

Artikel keren lainnya:

Syukurku

Hijau
Pohon
Gunung
Berdesir
Angin
Berjalan
Kemilau
Bintang

Aku
Bertasbih
Memuji
Kekasih
Cinta
Tak hingga
Hembusan
Nafas

Pesona
Bunga
Harum
Semerbak
Syukurku
Pada-Mu
Menerima
Segala titah


Banda Aceh, 18 Juli 2014

Artikel keren lainnya:

Mari Berbahasa Sambil Berpuasa: Wir Sprechen Während des Fastens

Minggu 13 Juli 2014. Hari itu saya bersama sahabat saya Baiquni Hasbi diminta menjadi pembahas dalam acara Mari Berbahasa Sambil Berpuasa di Episentrum Ulee Kareng. Acara ini digelar oleh Polyglot Indonesia Chapter Aceh bekerjasama dengan Komunitas Tikar Pandan. Dalam kesempatan tersebut diadakan pemutaran film Turki-Jerman berjudul "Die Fremde" yang dilanjutkan dengan Meet Up Polyglot Indonesia Chapter Aceh yang dipandu oleh Kak Issana Burhan serta ditutup dengan buka puasa bersama.

Acara "Mari Berbahasa sambil Berpuasa ini diselenggarakan atas kerjasama Komunitas Tikar Pandan, Goethe-Institut, Jakarta, Polyglot Indonesia Chapter Aceh, Aneuk Mulieng Publishing, Episentrum Ulee Kareng, Sekolah Menulis Dokarim, Kedai Buku Dokarim, Metamorfosa Institute, Epicentrum Entertainment, LPM Perspektif Unsyiah, Aliansi Jurnalis Independen Kota Banda Aceh, Muharram Journalism College, ruangrupa, Iloveaceh, Banda Aceh Info, Suarakomunikasi.com dan AJNN.net.

Artikel keren lainnya:

Sebab Relawan Tak Sebatas Tsunami: Tasyakkur 3 Tahun TPM Tanyoe Desa Lambirah, Aceh Besar

Adalah Husnul Khatimah Adnan, teman-temannya memanggil Husnul, pencetus dan pendiri TPM Tanyoe bagi masyarakat di sekitar tempat tinggalnya di Desa Lambirah, Aceh Besar. Berbekal kegelisahan atas kondisi masyarakat di desanya yang masih tertinggal dalam hal kemudahan memperoleh akses pendidikan, ia pun bekerja keras untuk mewujudkan mimpi mulianya dalam membangkitkan pendidikan anak-anak di desanya. Tak bekerja sendirian, Husnul mengajak serta teman-temannya untuk ikut membaktikan diri di TPM Tanyoe.

Di sini terlihat upaya tidak kenal henti dari para relawan pendidikan tersebut. Tanpa upah, bahkan harus siap mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan juga dana--minimal ongkos transportasi untuk menempuh perjalanan ke TPM Tanyoe di Desa Lambirah. Tidak kurang teman-teman aktivis yang berkuliah di Banda Aceh turut serta menyumbangkan waktu mereka untuk menjadi relawan pengajar--padahal jarak Desa Lambirah, Aceh Besar dari pusat kota Banda Aceh bisa mencapai 20 kilometer! Sebuah jarak yang subhanallah jauhnya--meminjam istilah dari pengurus TPM Tanyoe.

Artikel keren lainnya:

Sekuntum Do'a untuk Saudara di Palestina

Kita bisa belajar
Dari nilai kehidupan
Ketika nyawa menjadi disiakan
Ketika darah tertumpah seakan dibiarkan

Kita bisa belajar
Dari semangat yang ditunjukkan
Ketika setiap jiwa tidak meratap
Malahan bertempur dengan segenap harap

Yang diperjuangkannya adalah kebebasan
Sesuatu yang selama ini kita seminarkan
Yang dilakoninya adalah hak asasi
Mengusir penjajah dari negeri

Akankah selamanya terus begini
Dunia mengutuk
Kebiadaban itu terus dilangsungkan
Dunia pun menyaksikan

Mereka berada di garis terdepan
Mempertahankan kota suci dari kezaliman
Wajah-wajah syuhada dan zikir tauhid yang mengiringi
Seperti menjadi syair yang dilagukan

Kita tidak akan menjadi lemah
Kita akan terus bersama walau hanya dalam sekuntum do'a
Yang mengalir ba'da shalat fardhu untukmu saudaraku
Bahwa kita berpijak di bumi yang sama--di bumi yang sama





Banda Aceh, 12 Juli 2014




1000 Tulisan untuk Palestina
#SavePalestine
#SaveGaza

Banner Save Palestine by: Hijrah Saputra Yunus @hijrahheiji 

Artikel keren lainnya:

Antara Piala Dunia, Pilpres dan Keseharian Berlalu Lintas Kita

Setelah lama tidak menulis secara rutin, rasanya malam.ini ingin kembali menyapa blog ini. Meski masih setia membaca komentar demi komentar dan mencoba untuk melihat kembali tulisan-tulisan lama, namun rasa rindu untuk menulis dengan tekun seperti masa-masa sebelumnya tidak memudar. Kali ini saya ingin mencoba untuk menuliskan fenomena belakangan ini mengenai Piala Dunia, Pilpres dan Kebiasaan Kita Berlalu Lintas.

Bulan Ramadhan kali ini terasa istimewa bagi bangsa Indonesia. Dalam bulan Ramadhan kali ini kita akan melalui sebuah pesta demokrasi bernama Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Di bulan ini pula, malam-malam Ramadhan kita akan ditemani suguhan siaran langsung pertandingan Piala Dunia Brasil 2014. Nah, saya akan menyampaikan opini saya terkait kedua hal tersebut sebelum kita mengkaitkannya dengan keseharian berlalun lintas kita.

Artikel keren lainnya:

Meski Gagal Lolos, Fans Jepang Punguti Sampah di Stadion

Salam pemirsa, apa kabar di malam Ramadhan ke-5 ini. Semoga selalu dalam kondisi sehat wal 'afiyat dan dalam lindungan Allah Swt. Malam ini saat saya menge-check twitter saya menemukan sebua tweet menarik dari pemilik akun Addie MS yang di-retweet oleh akun twitter penyiar Sandrina Malakiano. Bunyi tweet tersebut seperti tercantum dalam gambar berikut:



Wah, sangat simpatik ya? Di samping mendukung tim yang kita sayangi secara sportif, ada hal yang jauh lebih berharga daripada kemenangan timnya. Padahal jika melihat seberapa jauh perjuangan fans tim nasional Jepang ini tidaklah bisa dipandang sebelah mata. Tahukah pemirsa, jarak dari kota Tokyo ke Rio de Janeiro adalah 18.523 km (sumber bisa dilihat di sini) dan jarak tersebut merupakan jarak terjauh bagi fans yang mendukung tim nasional mereka dalam ajang Piala Dunia 2014 kali ini.

Artikel keren lainnya:

Ketika Demam Piala Dunia 2014 Melanda

Hari-hari di bulan Ramadhan ini agak berbeda dari biasanya. Meskipun Ramadhan telah hadir dengan nuansa khasnya di kota Banda Aceh tercinta ini di mana kelengangan mewarnai pagi hari dan masa-masa tarawih serta keramaian di jalan raya sesaat menjelang waktu berbuka--setidaknya untuk dua minggu pertama puasa-- namun ada suasana keceriaan lainnya yang merasuk ke dalam sukma (duile): Piala Dunia 2014 di Brasil.

Bercerita Piala Dunia seakan membagi lagi nostalgia cerita Piala Dunia 1994 dan 1998 saat aku menghabiskan liburan sekolah untuk begadang. Saat final Piala Dunia 1998 antara tuan rumah Prancis dan Brasil saya masih ingat suara penonton di kota Banda Aceh baik yang menyaksikan di rumah ataupun di warung-warung kopi bergema memecah keheningan malam. Belum lagi kenangan bermain sepakbola di lapangan bekas sawah yang tiba-tiba menjadi ramai oleh karena demam Piala Dunia tersebut. Saya pernah berbagi kisah nostalgia tersebut di sini:

Piala Dunia 2014 di Brasil diwarnai berbagai demo dan penolakan di negeri penyelenggaranya Brasil, namun pro dan kontra tersebut seakan tidak menghalangi hasrat warganya untuk tetap berbondong-bondong memenuhi stadion untuk menonton pertandingan sepakbola sejagad tersebut. Panasnya suhu udara di Brasil yang jauh berbeda dengan suhu udara di Eropa menyebabkan banyaknya peserta Piala Dunia yang berasal dari benua Eropa yang lazimnya merajai perhelatan akbar empat tahunan itu harus angkat kopor lebih awal.

Artikel keren lainnya:

Kampung Harapan

Namaku Syama’un. Aku tinggal di kampung Horribe, sebuah kampung yang penuh dengan tawa dan canda. Secara perawakan orang mudah mengenaliku oleh karena penampilanku yang agak kucel; rambut gondrong, cambang tidak terurus dan juga berpenampilan seadanya. Maksudku mereka bisa mengenaliku dari kaos oblong kuning cerah yang saban hari aku kenakan.

Jika kamu belum pernah mendengar tentang nama kampungku ini, kamu boleh bertanya jika kamu sempat mampir kemari. Tentu, kamu jangan menanyai warga dengan nama yang aku sebutkan tadi. Sebut saja Kampung Harapan. Aku lebih suka menyebutnya Horribe karena nama itu mirip dengan nama seorang pemain sepakbola idolaku asal Meksiko, Horribe Peralta. Hehehe 

Setiap pagi kamu bisa menemui aku duduk di warung Bang Mansur. Aku menikmati pagi sambil menyantap ubi goreng dan secangkir kopi manis hangat. Di hadapanku biasanya aku membentangkan surat kabar lokal untuk semakin memperhangat suasana pagi.  Sebenarnya hal itu tidak perlu aku lakukan. Mau tahu kenapa? Karena suhu udara di Kampung Harapan akhir-akhir ini begitu menghangat. Apalagi sebabnya kalau bukan pemilihan kepala kampung yang akan berlangsung minggu depan.

Artikel keren lainnya:

Piano

Kumainkan tuts demi tuts piano
Kulagukan dengan lirih suara hatiku
Pada kerlip bintang-bintang di langit
Sungguh indah menghibur jiwa

Apakah begini kehidupan di kota
Sikat-sikut sana-sini
Agar tergapai sebuah posisi
Bilangan tahun terasa ternikmati

Panorama yang tersaji seakan membenarkan saja
Hati yang lugu tak mampu menerima, katanya
Biar saja sepenuh sandiwara
Kita jalani suka demi duka

Artikel keren lainnya:

Kumpulan Banner Lomba 2014

Postingan ini khusus memuat banner lomba untuk keperluan saya dan rekan blogger yang terkendala dalam mengupload banner lomba.

1. Lomba Menulis Kebencanaan 2014

(Masih ujicoba & belum berhasil untuk gambar 1 yang masih format png dan baru berhasil untuk gambar jumbo dalam format jpeg)


Gambar 1
Sumber: http://www.tdmrc.org/id/lomba-menulis-kebencanaan

Artikel keren lainnya:

Tanah Perempuan

Nyoe keuh cerita nanggroe nyang cidah
meugah man saboh donya
teumpat lahe para pahlawan utama
nyang gigeh usee penjajah

Bak trok masa nanggroe cidah
dicabik senjata syedara
darah roe menghamboe
nyawong pih gadoh

Uroe pih jijak watee pih meuganto
bah mantong keneuk khem
Ie laot teuka jisampoh mandum
Abeh mandum nyang tinggai keunangan

:Udep pih lam luka

Inilah kisah tentang tanah yang indah
termasyhur di penjuru dunia
tempat lahir para pahalwan utama
yang gigih mengusir penjajah

Namun tiba masanya tanah indah
dicabik senjata saudara sendiri
darah pun tumpah meresap
jiwa merana pergi

Hari berlalu waktu berganti
baru saja sejenak ingin tersenyum
gelombang laut menghapus segala
tak ada yang tersisa hanya kenangan

: Sekujur hidupku luka


Artikel keren lainnya:

Ketika Huruf Setelah Huruf M Pergi

Gurat demi gurat ceria di wajahmu, Mamak. Aku tatap ia letih tapi terus bertasbih.
Tatap tegasmu Bapak, selalu ada. Meski pahamku selalu berusaha gapai ia.
Tulis, tulis, tulis.
Paham aku tak tahu, tapi aku harap ia sampai.

Empat masa berlalu, agar aku memahami.
Sebuah isyarat saja lalu aku terima.

* * *

Salam, pemirsa. Kita bersua kembali. Apa kabar semoga pemirsa sehat selalu. Saya mau curhat, pemirsa. Ada satu huruf telah terlepas dari keyboard laptop saya. Saya harap dapat segera memperoleh solusi. Beberapa hari berlalu, saya update status memakai bahasa Merkurius. Betapa oh betapa.

Ketika huruf setelah huruf m pergi, maka saya berusaha memadu kata secara berbeda. Saya berusaha walau dalam artikel berjudul "Ketika Huruf setelah Huruf M Pergi" saja, saya memadu kata meski tiada huruf setelah huruf m.

Saya sudah beberapa kali coba tulis kata tapi harus rela mula lagi dari pertama. Terus saja. Lama-lama saya seperti terbiasa berbahasa Melayu sahaja. Hehehe. Rasa juga seperti baru belajar tulis-baca.

Di Sabtu malam ramai suara musik dari kafetaria seperti seirama suara di hatiku. (Sedikit gombal, deh padahal tak tahu lagi meramu kalimat seperti apa). Sabtu malam syahdu diisi pula diskusi agama oleh para muballigh di televisi. Sabtu malam syahdu aku di muka laptopku kembali berusaha meramu kata demi kata, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf, meski tidak ada lagi huruf setelah huruf m.



Beurawe, Kutaraja, 21-06-2014

Artikel keren lainnya:

Kreasi Unik ala Twibbon yang Nge-Trend di Masa Kampanye Pilpres 2014

Di masa kampanye Pilpres ini sangat nge-trend seorang public figure memasang fotonya bersamaan dengan assesoris dari Twibbon untuk menunjukkan pilihan capres dan cawapres-nya untuk Pilpres 2014 ini. Efek sampingnya adalah seorang teman sangat ingin dibuatkan sebuah kreasi spesial untuk foto profile-nya. Padahal keahlian saya di bidang edit-mengedit sebatas menge-"cut" dan menge-"crop" gambar yang sebenarnya belajarnya itu juga karena kepepet yaitu sewaktu pendaftaran CPNS tahun lalu dalam rangka menge-crop pas photo saya.

Oke, ya, kanan dikit. E e ee, kiri lagi. Yak! (Serasa tukang parkir, hehehe). Akhirnya, jadilah sudah sebuah gambar manis pendamping foto profile temanku tersebut.


Gimana hasilnya, pemirsa?

Artikel keren lainnya:

Mau Nyoblos Tapi Namamu Belum Terdaftar?



Artikel keren lainnya:

Demam Piala Dunia di Masa Kecilku

Pemirsa, apa kabar? Semalam saya begadang menonton siaran sepakbola Piala Dunia 2014 di Brasil yang memainkan pertandingan Belanda vs Spanyol. Pertandingan ini teramat seru karena mempertemukan dua finalis Piala Dunia edisi sebelumnya yaitu tahun 2010 di mana Afrika Selatan menjadi tuan rumah. Meski hanya menyaksikan dari rumah namun riuh-rendah suara penonton acara nonton bareng sudah menggema di penjuru kota Banda Aceh, terutama setiap kali ada goal yang tercipta ataupun peluang berbahaya.

Piala Dunia yang sempat saya saksikan pertama kali adalah Piala Dunia 1994. Saat itu jumlah tim hanya 24 negara dan dibagi ke dalam enam grup. Saya menyaksikan pertandingan pembuka Grup D antara Argentina melawan Yunani sampai akhir babak pertama yang berkesudahan 2-0. Saya pergi tidur karena sudah larut dan menebak asal skor pertandingan yang ternyata benar, 4-0. Di tahun tersebut Diego Armando Maradona harus pulang lebih awal karena terlibat kasus doping, padahal Argentina merupakan salah satu favorit juara.

Penyelenggaraan Piala Dunia 1994 ditandai juga dengan pembuatan kliping foto-foto dari surat kabar oleh kakak saya. Foto-foto itu memenuhi setengah isi buku gambar. Pada tahun 1998 saya melanjutkan untuk mengisi kliping tersebut. Sayang beberapa tahun lalu karena tak tahan dengan debunya saya memutuskan untuk membuangnya ke tempat sampah.

Artikel keren lainnya:

The Cloud Shows (TFP Ronde 44)

Foto-foto berikut sekedar menangkap pemandangan langit di Banda AcehSekedar menampilkan foto-foto dari folder pribadi saja. Dalam foto pertama awan sepintas seperti membentuk orang, sedangkan pada foto selanjutnya awan membentuk gambaran seperti cendawan.  Gambar diambil dengan menggunakan kamera pada handphone Samsung Chat t-322.







Banda Aceh, 12 Juni 2014


Keterangan:
Foto-foto ini diikutkan pada Turnamen Foto Perjalanan Ronde ke-44 dengan tema "awan".Kamu bisa mengikutkan karya fotografimu dengan menyimak ketentuan-ketentuan di link berikut: http://gatedelhi.wordpress.com/2014/06/08/turnamen-foto-perjalanan-ronde-44-awan/ . Karya kamu ditunggu sampai dengan 15 Juni 2014 jam 23.59.

Artikel keren lainnya:

Tak Sempurna

Dalam perjalanan ini kita mencari akan harapan dan impian kita, atau bergerak menghindar dari ketakutan-ketakutan kita. Kita bertindak karena harapan, berarti melakukan motivasi dengan pamrih sebenarnya. Kita takut, juga begitu. Tidak ada yang salah dengan pamrih, selama berpamrih kepada Sang Maha Membalas Kebaikan.

Operet kehidupan yang kita jalani akan melalui adegan demi adegan, melalui scene demi scene, dengan dimensi waktu dan tempat yang telah diberikan dengan takaran yang telah ditetapkan lima ratus tahun sebelum kita dilahirkan ke dunia.

Selalu ada rahasia di balik penciptaan. Sering kita menemukan itu di sekeliling kita, tak jauh dari kita. Saat berjalan-jalan ke rumah sakit misalnya, kita diingatkan berulang-ulang akan nikmat sehat dan bisa beraktivitas dengan nyaman. Semua adalah anugerah meski sesuatu itu dianggap kelebihan ataupun kekurangan.

Artikel keren lainnya:

Do'a Ibu

Bersama
Ku mengerti bahwa arti perjalanan ini
Ada dalam sepanjang tasbihmu saat ku di kandungan
Namun tak ku mengerti kerap kali aku abai padamu

Bersama
Aku menyadari beban yang kau pikul
Saat melihat mereka bertambah usia
Namun acap kali kusakiti hatimu

Ibu
Bersama do'amu
Akan ku mulai kembali perjalanan ini
Setelah sekian lama menepi

Ibu
Bersama do'amu
Lepaskan kedua sayap pemberani kecilmu ini
Mengarungi angkasa raya perkasa

(Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia)


Banda Aceh, 7 Juni 2014

Artikel keren lainnya:

Seperti yang Kumau

Sungguh aku hanya mencoba 'tuk jalani
Tanpa bisa berpikir arah layar
Kau dan aku tidaklah sama
Kini sudah memadu kisah yang baru

Kadang aku berpikir
Bukankah bisa saja sang fajar
Tak pernah mempertemukan kita di sini
Di bawah arah matahari pukul sembilan

Lalu apalah gunanya sesal
Kita telah dipertemukan
Dan persahabatan telah menjadi hadiah dari Tuhan
Hiasilah hati dengan kemaafan


Banda Aceh, 7 Juni 2014
Menjelang adzan maghrib

Artikel keren lainnya:

I Liebster You, My Blogger Friends!

Pemirsa, pagi tadi di pagi yang sebenarnya tidak cerah--cuaca lumayan dingin setelah hujan mengguyur mesra kota Banda Aceh sejak semalaman--saya membaca postingan artikel dari Kak Fardelyn Hacky yang dibagikan di grup Gam Inong Blogger. Ternyata si Kakak sedang berbagi Award persahabatan para blogger yang tersohor itu yang bermana eh bernama Liebster.



Penampakan Liebster


Suasana meriah yang disampaikan oleh sosok Liebster itu benar-benar telah membuat hangat suasana pagi yang dingin tersebut. Saya membaca dengan penuh rasa ingin tahu. Meskipun setelah membaca semuanya saya tidak menemukan nama saya di sana. Percayalah, saya tidak kecewa. Hanya saja, saya merasa ini semua terlalu cepat.

(Mulai buyar, deh, pemirsa, hehehe)

Baiklah, kembali ke laptop. D siang harinya Kak Harie Khairiah datang dengan postingan yang sama untuk menyapa para pengunjung setia laman facebook Gaminong Blogger. Wow, ternyata. Saya masuk dalam 11 sobat blogger yang dibagikan Liebster Award, icon yang sudah dikenal luas sebagai tanda persahabatan di dunia per-blogger-an. Setidaknya, itulah hal yang saya ketahui kurang dari 1x24 jam ini.

Artikel keren lainnya:

Bermimpi Lebih Besar, Kisah Sukses Charles Bonar Sirait

Beberapa hari yang lalu saya menyaksikan sebuah acara talkshow, Sarah Sechan, di Net TV. Malam itu salah satu pembicara tamu yang dihadirkan adalah seorang artis yang telah lama menekuni bidang public speaking, Charles Bonar Sirait.

Charles yang sudah menelurkan buku di bidang Public Speaking ini berbagi sejumlah kiat yang diterapkannya untuk menjadi sosok pribadi yang mencapai kesuksesan dalam berbagai bidang. Dalam usia yang masih sangat muda, Charles Bonar Sirait dikenal sebagai seorang presenter. pembicara publik, politisi dan seniman (artis).

Hal tersebut diakuinya tidak diperoleh dengan mudah. Untuk karier di bidang politik di mana ia tergabung dengan sebuah partai politik nasional misalnya, ia telah melakoni profesi sebagai presenter atau pemandu acara dalam berbagai acara berkaitan dengan politik di sejumlah televisi seperti TVRI sejak belasan tahun silam. Jika hari ini Anda melihat Charles bisa dengan begitu lancar menguraikan analisa-analisa politiknya maka itu bukan karena semata kebetulan namun karena ia telah melalui proses belajar dan perjuangan keras.

Artikel keren lainnya:

Suatu Hari di Kedai Kopi

Suatu hari di kedai kopi. Ingatkah engkau hai sahabat. Ketika di masa lalu kita duduk bersama. Menanti waktu ke waktu. Masa kuliah tahun pertama di mana begitu banyak waktu luang. Kita duduk bersama. Meneliti harian lokal Serambi. Membaca kata demi kata mulai dari laman utama, surat pembaca hingga karikatur Gam Cantoi yang penuh canda.

Suatu hari di kedai kopi. Ingatkah engkai hai sahabat. Dalam jamuan seorang rekan. Menikmati bersama kebersamaan. Walau di masa sebelumnya tak pernah bersua. Menikmati panas dan hujan sebagai teman seperjalanan.

Suatu hari di kedai kopi. Ingatkah hai sahabat. Kita pernah memperbincangkan kondisi negeri. Kita juga membicarakan arah masa depan. Kita impikan sebuah menara cita-cita. Yang berdiri tegak di tengah padang rumput hijau. Sebuah cita-cita menjadi sarjana.

Suatu hari di kedai kopi. Ingatkah kawan. Di mana matahari dan bulan menjadi saksi. Kita pernah di sana. Pernah meniti asa. Merekam cita-cita. Menggapai harapan bersama semesta.


Banda Aceh, 4 Juni 2014
Pukul 07.18
Di rumah, di Beurawe. Dalam suasana Banda Aceh diguyur hujan deras.

Artikel keren lainnya:

Surat Cinta Untuk FLP

Aku tak tahu bagaimana bisa mengenalmu sekian lama, tapi tak pernah menyapamu. Tak pernah tergerak sedikit pun inginku untuk mengajakmu bersama ke dalam kehidupanku.

Aku tak tahu mengapa. Aku tak tahu alasannya.

Jika purnama yang ku tunggu, bukankah purnama selalu hadir setiap asa itu tiba. Setiap kali dari corong pengeras suara atau dari mading-mading kampus Engkau menyampaikan sayembara itu. Sayembara untuk datang dan memenangkan hatimu.

Aku tak jua tergerak.

Bahkan ketika dengan segenap dayamu kau hadirkan mereka yang selalu ada di mimpi-mimpiku. Penulis-penulis kenamaan itu. Di sekelilingku berseliweran brosur-brosur penunjuk arah untuk menujumu. Menyambut dekapan santunmu.

Aku masih membisu.

Tidak pernah ada cinta yang aku mengerti seperti ini. Bahkan jika aku bertanya padamu. Harus dengan aksara dan kosakata apa aku menjelaskannya.

Hujan, panas, malam dan siang. Lalu aku terjaga. Terjaga di bawah suara gemuruh itu. Gemuruh yang mengguncangkan siapa pun yang menyaksikannya.

Ku ambil buku dan pena. Kumasukkan d ransel saat berlari dari amuknya. Kutuangkan rasa demi rasa yang mewarnai hatiku.

Aku gembira. Aku berdaya.

Aku bahagia kini telah kutemukan kembali cintaku yang lama. Cinta yang membuncah saat aku menggoreskannya dengan sebilah pena.

Tahun demi tahun berlalu. Aku duduk manis seperti ini. Di depan layar monitor. Mengisi bait demi bait. Memenuhkannya dengan kata.

Sampai suatu ketika. Pengumuman itu tiba. Dari dunia maya aku ketahui. Sebuah buku merah marun menyapa. Hai pecinta, datanglah kepadaku. Sambut aku. Buktikan cintamu.

Tidak butuh waktu lama, seperti halnya saat berkompetisi merangkai kata. Aku tidak menunggu saat terakhir itu tiba. Belum lagi aku melihat betapa panjangnya formulir yang harus kuisi. Entah bagaimana, rasa malas itu sirna. Aku melengkapinya. Kata demi kata.

Saat pengumuman itu tiba, lalu saat di hari terakhir, aku masih dengan lelahku menyiapkan semua. Lalu tergopoh-gopoh aku hadir di Rumah Cahaya, berkumpul bersama sahabat baru di Inaugurasi FLP Aceh 2014.

Di sini aku menyaksikan kebersamaan itu terjalin bergitu mesra. Kami yang tak pernah saling kenal, lalu dipertemukan oleh satu kecintaan yang sama. Kecintaan pada gores-menggores pena.

Di bawah udara sejuk Lubuk Sukon mula bertemunya.

Lalu aku kembali bertanya-tanya. Apa sebabnya sekian lama aku menunggu dan baru kini kita dipertemukan.

Apa?
Apa?
dan Apa?

Mengapa?
Mengapa?
dan Mengapa?

Bagaimana?
Bagaimana?
dan Bagaimana?

Kini.
Kita sudah berada dalam sudut simetris jarak yang sama.
Berdansa, bernyanyi dan menarikan.
Mimpi-mimpi kita.

Tentang sebuah dunia yang penuh warna.
Tentang suka dan duka ukhuwah di seluruh penjuru dunia.
Tentang memahami dari dalam diri.
Tentang peduli, tentang semuanya.

Jika ini memang benar rindu.
Rindu yang telah tertanam sekian lama.
Izinkan aku mengucap syukurku.
Di penghujung malam yang syahdu.

Aku berharap, meski cinta sejatinya tak boleh berharap.
Kisah cinta ini adalah penuntun jalinan makna.
Untuk merangkai bait demi bait.
Yang mengantarku ke syurga-Nya.

Aku berharap, karena cinta harus memilih.
Bahwa aku memilihmu tiada lain tiada bukan.
'Tuk menyirami makna sebuah jariyah.
Untuk merangkai cinta Ilahi di dalam sanubari.


Banda Aceh, 4 Juni 2014
Pukul 04.49

Artikel keren lainnya:

Dasasila Singapura: 10 Pesan Ridwan Kamil di Forum Walikota Dunia 2014


Pemirsa, baru-baru ini Ridwan Kamil yang dikenal dengan sejumlah karya-karyanya di bidang arsitektur dan kini menjadi Walikota Bandung diundang dalam World Cities Summit Mayors Forum 2014 (Forum Walikota Dunia 2014) yang diadakan sejak 31 Mei s.d. 5 Juni 2014 di Singapura. Forum Walikota Dunia 2014 ini merupakan ajang pertemuan bagi 400 walikota dan pemimpin muda dunia.

Dalam Forum Walikota Dunia 2014 tersebut, Ridwan Kamil terpilih sebagai walikota terbaik dunia bersama-sama dengan 11 walikota lainnya. Hal ini tentunya sangat membanggakan bagi kita rakyat Indonesia bahwa ide-ide dan program-program cemerlang yang beliau terapkan selama ini dapat menjadi role model bagi pembangunan kota-kota di era globalisasi ini.

Artikel keren lainnya:

Yang Sering Terlupakan

Kita sering bilang peduli ini peduli peduli itu. Perhatian dengan urusan ini-itu. Seluruh isi Dunia dalam Berita mulai dari Jakarta sampai Singapura, dari London sampai Washington, semua jadi bahan perhatian.

Tapi adakah kita peduli. Pada mereka yang selalu membersamai. Keluarga, sahabat juga tetangga. Silaturahim yang sebenarnya tak dapat terganti begitu saja oleh miliaran karakter di dunia maya.

Berbahagialah bila kita masih tersadar. Sungguh, bila boleh iri pasti akan iri rasanya kepada mereka yang mampu menata itu semua. Memberi waktu--yang bukan sekedar sisa waktu--bagi mereka yang sering terlupakan.

Apa harus menunggu saat perpisahan tiba lalu menyesali. Menyesali percakapan harmonis yang tak pernah terjadi.

Teman, barangkali kebahagiaan yang kita cari itu ada di detik ini. Ada di saat ini. Ada bersama orang-orang yang ada di sekeliling kita. Tidak jauh-jauh dari tempat dudukmu kini.

Dan kadang kita memang perlu mengambil jarak dari semua kesibukan untuk bertanya ke dalam diri. Meski juga jangan terlalu lama, karena hidup harus terus berjalan.


Banda Aceh 2 Juni 2014

Artikel keren lainnya:

Satu Puisi Saja

Satu puisi saja
Ayolah ku ingin kau mengarang lagi
Menuliskan bait untuk diri
Kerana rindu akan puisi

Ayolah menulislah lagi
Tulis sesuatu dari hati
Agar bisa menyapa hati-hati yang menginderai
Biar mungkin lelah menghalangi

Hari yang berlalu
Musim yang berganti
Telah terpatri dalam puisi
Memori rasa di dimensi waktu

Kini malam menjelma
Waktunya kembali pulang
Mengambil masa berehat
Untuk dapat bangkit kembali


Banda Aceh, 2 Juni 2014

Artikel keren lainnya:

Sejatinya

Sejatinya
Siapa
Hanya
Jawaban

Sejatinya
Jalan
Kuteruskan
Senyuman

Sejatinya
Embun
Melagukan
Rindu

Artikel keren lainnya:

Kehidupan Umat Islam di Sri Lanka

Berkunjung ke Sri Lanka maka akan tersaji sejumlah keragaman multietnis. Di Sri Lanka, negara pulau dengan luas 66 ribu kilometer persegi yang juga dikenal dengan Ceylon ini merupakan tempat singgah yang digemari bagi para pelancong dari lintas etnis, suku, bangsa dan agama. Keberadaan muslim di negara dengan penduduk sekitar 20 juta jiwa ini merupakan minoritas, di mana jumlahya berkisar 10 persen saja.

Meskipun jumlah penduduk Muslim di Sri Lanka tergolong minoritas--hanya berkisar 10 persen dari jumlah populasi--Sri Lanka memiliki sekitar 5.000 masjid yang dikelola oleh komunitas, umumnya oleh etnik Melayu dan Moor. Crescent Rating, sebuah lembaga pengamat wisata halal yang berpusat di Singapura menulis setidaknya untuk ibukota Sri Lanka, Colombo, terdapat 24 masjid.

Muslim Sri Lanka juga sudah memiliki lembaga sertifikasi halal bernama The All Ceylon Jamiyyathul Ulama (ACJU). Meskipun belum tergabung dalam gabungan lembaga sertifikasi halal internasional, World Halal Council, lembaga yang berdiri sejak tahun 1924 ini adalah lembaga yang bersifat independen dan tidak sekedar mengurusi kehalalan makanan namun juga bidang lainnya seperti layanan perbankan, layanan sosial dan pendidikan.

Artikel keren lainnya:

Senyumlah

Sungguh tiada yang dapat menentramkan hati melebihi dari senyuman. Saat masalah sedang mendera, jalan keluar seolah tak kunjung menyapa, senyuman dari orang terkasih menjadi pelipur lara. Dengan senyuman yang tulus, ibarat embun di tengah padang yang tandus, membasuh hati yang melihatnya. Maka tidak heran senyuman bagi seorang saudara dihitung kebaikan yang bernilai mewah.

Cobalah tengok ke dalam sebuah rumah yang besar nan megah, ikan-ikan hias berlenggak-lenggok menghibur hati dari kolam nan jernih atau akuarium yang mengkilap. Keramik dan porselen mahal yang indah menancap serta lukisan-lukisan dengan citarasa seni yang tinggi terpajang rapi. Tapi jika pemilik rumah berwajah dingin tanpa senyuman, hilanglah rasanya semua keindahan itu.

Seorang gadis dengan wajah nan jelita, membuat siapapun menjadi terpukau dan menyebut-nyebut namanya. Namun cukup seulas kata menusuk jiwa, maka hilanglah eloknya paras berganti dengan sekantong rasa mulas. Putih tapi seperti putihnya tulang, kata pujangga, menusuk ke dalam sukma.

Artikel keren lainnya:

Menghadapi Hambatan Penulis

Salam pemirsa. Kali ini kita akan berbagi mengenai hambatan penulis atau dikenal juga dengan writing's block. Masalah bagi penulis sepertinya tidak jauh-jauh dari kata writing's block. Ketika hambatan menulis itu datang, semua ide yang terkumpulkan tidak tertuang dalam tulisan. Akibatnya ide demi ide itu dapat menguap begitu saja. Masalah writing's block ini seyogianya dapat dikelola dengan baik oleh setiap penulis agar tidak menghambat produktivitas berkarya.

Bagi penulis lepas yang sekedar menyalurkan hobi menulis seperti saya, dalam kuantitas tulisan yang tidak begitu banyak dari jumlah kata, barangkali hambatan menulis itu belum begitu terasa. Menulis sekedar sebuah ajang untuk menyalurkan hobi. Meski jumlah pengunjung tulisan saya barangkali tidak bisa sebanyak jika saya membagikannya di facebook. Wah, menuliskan ini saya jadi kembali rindu menulis notes di facebook.

Bagi penulis yang sudah memiliki jam terbang tinggi barangkali juga punya cara untuk mengantisipasinya. Saya membaca tulisan tips-tips menulis dari beberapa sumber, di antara hal yang dapat kita lakukan untuk mengantisipasi writing block, adalah:

Artikel keren lainnya:

Terjebak Permainan Angry Birds di Chrome

Jum'at ceria ini diawali dengan guyuran lebat hujan sejak dinihari yang membuatku terlelap hingga pagi. Dan hei, aku masih belum menyelesaikan kelengkapan berkas untuk mendaftar pada program pascasarjana di Universitas Syiah Kuala. Maka pagi hari ini meski di tengah hujan badai dan petir yang bersahutan aku segera mengetik kelengkapan berkas.

Di tengah-tengah usaha, listrik mati. Tak lain tak bukan sebab biasanya kondisi hujan dan petir yang bersahutan semacam itu listrik sering dipadamkan. Barangkali untuk berjaga-jaga dari sesuatu yang tidak diinginkan. Siapa lagi yang bertanggung jawab kalau bukan aku, bukannya dari kemarin-kemarin aku persiapkan berkas-berkas itu malah menunggui hingga di hari terakhir.

Sejenak kemudian Yak, sebuah insiden kecil di trotoar, aku nyaris terjatuh oleh licinnya trotoar porselen mewah itu. Air hujan menggenanginya. Aku bergegas melanjutkan perjalanan walau kurasa sedikit sakit juga adanya. Ah, masih sanggup berjalan, pikirku.

Artikel keren lainnya:

Mereka Mencintai Sepakbola

Tadi pagi baru saja membaca sebuah status yang maknanya kira-kira begini: Jika kita bisa mengawinkan antara pekerjaan dengan kecintaan maka hasilnya adalah kita bukannya sedang bekerja tapi malah melakukan suatu hobi yang mengasyikkan. Demikian pula halnya dengan kisah para pemain sepakbola berikut. Meski telah memutuskan untuk gantung sepatu, tidak sedikit dari mereka yang melanjutkan kariernya tidak jauh dari bidang kecintaannya yang telah menghabiskan hampir separuh hidup mereka; sepakbola.

Berbekal segudang pengalaman menjadi pemain dan dipimpin oleh seorang atau banyak pelatih, sang mantan pemain memantapkan diri untuk memasuki level yang baru di dunia yang sama sebagai seorang pelatih sepakbola. Sembari masa-masa liburan jeda pertandingan, mereka memanfaatkan waktu luangnya untuk mengikuti sejumlah kursus kepelatihan. Berikut kita tampilkan tiga orang mantan pesepakbola yang kini baru saja memasuki jenjang karier yang baru, baik sebagai staf kepelatihan maupun jajaran ofisial klub.

Artikel keren lainnya:

Resep Jus Ubi Ungu

Pemirsa, kenal dengan ubijalar ungu? Penganan alternatif yang satu ini ternyata punya banyak khasiat untuk kesehatan. Khasiat tersebut antara lain bagi pencernaan yaitu buang air besar menjadi lebih lancar dan perut tidak kembung. Di samping itu ubijalar ungu kaya antioksidan dan dapat menjadikan kulit menjadi lebih halus serta awet muda.

Menurut Prof. Dr. dr. Nurpudji Astuti Daud MPH SpGK, dokter spesialis gizi klinis alumnus Universitas Hasanuddin, ubijalar ungu memiliki banyak manfaat. Antosianin pada ubi ungu merupakan salahsatu antioksidan terbaik. Di samping menangkap radikal bebas, antosianin juga berperan dalam mencegah penggumpalan darah yang menjadi sumber berbagai penyakit. Antosianin juga berperan sebagai antikanker.



intisari-online.com

Artikel keren lainnya:

Tak Pernah Kembali

Kulalui status demi status
Kata demi kata yang terangkai
Album demi album yang mengharu biru
Pigura lama yang bangkitkan sejuta rasa

Adalah indah ceria mungkin juga duka
Datang menghampiri kita perlahan
Mengetuk-ngetuk irama kenangan
Memori yang pernah tergores dalam jiwa

Sahabat selalu ada di antara ruang dan waktu
Karena jiwa selalu mengundang mereka
Senyum dan canda mengundang asmara
Ambisi dan keangkuhan dan tinggalkan luka

Di ruang itulah semua berkumpul
Di jejaring dunia maya
Masa lalu, kini dan angan masa depan
Tersaji di satu halaman

Artikel keren lainnya:

Memimpin Diri Sendiri

Menuliskan artikel, saya teringat pesan seorang guru yang hingga kini pertemuan dengan beliau masih selalu berkesan. Semoga Allah Swt merahmati beliau dengan segala kebaikannya. Atas izin Allah Swt, musibah tsunami adalah kisah terakhir yang digoreskannya di muka bumi.

Bapak Erman, S.Ag, begitu nama beliau dituliskan di kantor guru di MTsN 1 Banda Aceh. Muda, berperawakan necis, rapi jali. Dengan kumis tipis dan rambut agak ikal, begitu mudah mengenali beliau. Mengendarai motor keren, selalu disiplin dan pandai juga dalam urusan keagamaan. Beliau dipercaya juga sebagai Bagian Pengajaran. Di kelas 3 itu aku menjadi ketua kelas dan sering berdiskusi dengan beliau yang menjadi Wali Kelas kami.

Nah, pesan apakah gerangan yang disampaikan oleh beliau terkait tentang kepemimpinan tersebut? Adalah sebuah pesan singkat namun begitu bermakna. Pesan yang sering terngiang hingga saat ini. Setiap kali mengingat pesan itu, maka terbayang kembali sosok beliau yang mencerminkan akan kesesuaian kata dan perbuatan. Pesan itu ialah: "jika kamu ingin melihat bagaimana teraturnya seseorang, perhatikan kondisi kamar (tidur)nya."

Artikel keren lainnya: