Beranda · Wisata · My Extraordinary Life · Menu 2

Begadang Jangan Begadang

Malam demi malam telah berlalu
Hari demi hari
Dan waktu yang kusia-siakan takkan kembali
Tubuh melemah, wajah memucat

Itu semua bisa terjadi
Gara-gara begadang
Begadang jangan begadang
Kalau tiada kopinya, eh, artinya

Secara saya bukan penggemar kopi
Maksudnya agak menjaga diri dari kopi
Apalagi kopi Indrapuri
Yang harum memikat buatan Sang Bibi

Ada sebuah lagu
Entah bagaimana ada di playlist MP3 kami dulu
Tentang Begadang
Sedikit woles dan kocak juga

Bercerita tentang begadang
Dan juga kunang-kunang
Lho apa hubungannya?
Mari kita simak bait-bait liriknya ...

Kunang-kunang
Kuning-kuning
Bila pening
Matamu berkunang-kunang

Jangan kawan
Mentang-mentang
Kunang-kunang
Banyak begadang

Wahai kau
Si kunang-kunang
Semoga
Terkenang-kenang

Iramanya pakai irama Mars / Hymne
Ya, pokoknya begitulah
Hadeuh daripada membahas hal yang tidak jelas
Lebih baik, jangan begadang




Banda Aceh, 30 November 2013

Artikel keren lainnya:

Membaca Untuk Menulis

Saat-saat seperti ini, saat buntu untuk menulis, membuatku merasakan hal yang barangkali sama dengan dirimu ?

Membaca untuk menulis.

Seorang teman yang lagi, secara tidak sengaja bertemu di facebook, namanya Setiyono Tiyo. Beliau seorang aktivis. Melazimkan membaca dalam jumlah yang tidak sedikit lembarnya. Sekurangnya 6 jam sehari dihabiskannya untuk membaca buku hingga bisa menulis buku!

Saya menjadi terheran-heran, mengapa bisa.

Berulah saya memahami setelah mengerti, mengapa bisa? Saya mengamati berbagai macam polah dan tingkah laku seseorang yang menggandrungi suatu hobi misalnya.

Penggemar Harley Davidson, ia akan menghabiskan waktunya untuk motor kecintaannya.

Penggemar sepakbola, mulai dari yang gemar bermain sampai sekedar menonton dan berkomentar saban hari, bergadang berjam-jam menghabiskan waktu 'hanya untuknya'.

Maniak game online juga begitu.

Seorang teman pernah menuliskan saripati dari sebuah buku, kalau tak salah saya mengingat buku yang dibahasnya adalah The Habits. Intinya adalah; jika kita ingin menguasai suatu hal, kumpulkan 10.000 jam latihan. Pelajaran lainnya adalah, barangkali agar 10.000 jam tersebut tidak sia-sia, kunci kesuksesan adalah fokus pada tujuan, kemudian berlatih, kemudian tingkatkan fokus, kemudian tingkatkan latihan dan begitu seterusnya.

Saya rasa kesabaran juga begitu. Hari ini saya diajarkan banyak hal tentang kesabaran dari orang-orang terkasih. Semoga dapat bermanfaat untuk saya dan kelak dapat saya bagikan untuk semua.

Sekarang, lantaran saya sudah kehabisan bahan bakar untuk menulis, saya akan kembali membaca. Saya sertakan pula tautan bacaan saya berikutnya, yaitu sebuah artikel yang judulnya saja sudah menarik ini: Individualisme Menjangkiti Masyarakat Desa. Selamat membaca. Membaca untuk menulis ... http://setiyonotiyouir08.blogspot.com/2012/08/individualisme-menjangkiti-masyarakat.html



timetowrite.blogs.com


Banda Aceh, 29 November 2013
Pukul 22.05

Artikel keren lainnya:

Semangat adalah Target Bergerak

Dengan segala hormat, perhatian kepada para penumpang.

Tulisan berikut semata-mata bertujuan sebagai introspeksi diri bagi penulis, dan jika bermanfaat disilakan untuk menjadikannya bahan renungan bagi pembaca dan atau membagikannya kepada khalayak.

Selamat menikmati ...

^_^


Wah, lama sudah tidak menulis pemirsa. Sudah hampir 3 x 24 jam tidak menulis baik di blog maupun dalam coretan-coretan di kertas. Satu-satunya tulisan adalah status saya dua malam yang lalu seperti berikut:

Blogger tidak boleh ikut-ikutan mogok.

Nyatanya sudah hampir 3 x 24 jam saya melalaikan kebiasaan menulis harian saya. Selama 3 x 24 jam tersebut tentunya ada banyak hal yang bisa dibagi. Saya pun ingin membaginya karena saya rasa dan saya harap bisa bermanfaat bagi pembacanya. Bagi saya tetap menulis adalah sebuah pembelajaran, meskipun seperti tulis seorang teman di Kompasiana, suatu hari tulisan kita tiada dianggap bernilai lagi. Ya, wajar sajalah, Pemirsa. Namanya juga buatan manusia ya, kan?

Hari ini saya ingin menulis kembali. Apa saja. Mesti kepala ini belum bisa diajak kompromi dengan semangat hati untuk menulis.

Merindukan istirahat.

Sementara di luar sana ternyata ada mereka yang oleh karena tuntutan profesinya tidak beristirahat. Dokter, misalnya. Juga paramedis.

Beberapa waktu yang lalu aku menghidupkan televisi dan terdengar lantunan satu 'ain atau bagian terakhir dari Surat Ali 'Imran ayat 190-200. Dua ayat pertama dari ayat-ayat tersebut sering diulang dalam pelatihan ESQ. Tentang kehadiran ayat-ayat tanda kebesaran Allah Swt dalam penciptaan langit dan bumi, adalah sebagai pelajaran bahwa tiada kesia-siaan dalam ciptaan-Nya.

Di sini saya turut menyampaikan duka cita atas meninggalnya ayahanda dari Bapak Ari Ginanjar, pendiri ESQ yang saya peroleh dari status penulis, enterpreneur dan motivator Ippho Santosa.

Motivasi ...

Tiba-tiba saya teringat akan kata tersebut. Motivasi adalah hal terpenting dalam hidup, menurut saya. Segala perbuatan pasti ada motif yang melandasinya. Agar motif dan tindakan tersebut bisa membuahkan hasil yang manis kita dituntut untuk fokus, berlatih, meningkatkan fokus dan meningkatkan latihan, begitu seterusnya. Untuk menjadi bahan bakar upaya peningkatan kualitas diri dan team tiada henti tersebut tentunya dibutuhkan semangat dan motivasi yang terus menerus dinyalakan.

Semngat adalah target bergerak, saya memperoleh kata-kata mutiara tersebut dari Om Mario Teguh pada awal-awal penyiaran acara motivasi tersebut di Metro TV beberapa tahun silam.

Benar, semangat adalah target bergerak !

Bidiklah selalu dengan: bergaul dengan lingkungan yang tepat. Yang bisa memotivasi dirimu. Bisa menampilkan kekurangan-kekuranganmu sebagai hadiah demi perbaikan dan keberhasilan masa depanmu. Lingkungan yang selalu mensahabatimu untuk segala aktifitas yang bernilai mulia.

Bidiklah juga semangat tersebut dengan membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an, mencerap maknanya, mendukung pembelajaran tersebut dengan menyelami semesta ayat-ayat tanda kekuasaan-Nya pada semesta langit, bumi dan seisinya.

Bidiklah pula ia dengan munajat di tengah malam, memperbanyak berpuasa dan memperpanjang dzikir setiap malam sebelum tidur.

(Nah, sebenarnya saya hanya merangkai pesan-pesan dari lagu spesial favorit saya, Tombo Ati yang dipopulerkan kembali oleh penyanyi Opick)

Sewaktu kecil saya sering mendengar kisah seorang bijak yang disebutkan sebagai penghuni surga oleh Baginda Nabi Muhammad Saw. Penasaran, para sahabat Nabi pun menemui dan menanyakan padanya. Ternyata setiap malam sebelum tidur ia berdo'a: Ya Allah, ampunilah dosa orang-orang yang aku sakiti dan orang-orang yang menyakitiku.

Selamat beristirahat.



victoryisfinishing.blogspot.com


Banda Aceh, 28 November 2013

Artikel keren lainnya:

Berguru Seumur Hidup

Stay hungry, stay foolish

Tetaplah merasa tidak cepat puas, dan tetaplah merasa bodoh dan mau terus belajar.

Begitulah terjemahan bebas saya terhadap ucapan dari seorang tokoh yang dikenal luas dengan kreativitasnya, Steven Jobs sang pendiri Apple.

Tampaknya itulah makna mengapa kreativitas yang saat ini telah menjadi kunci untuk memperoleh "kebahagiaan hidup di dunia" seperti tidak pernah kering terlahir dari gagasan-gagasan sang guru kreativitas tersebut.

Berikut saya sarikan tiga pesan dalam bentuk poster ini kepada Pemirsa semua :

Pertama; hindari sikap cepat berpuas diri dan merasa pandai.

Artikel keren lainnya:

Dukung Siapa,Ya?

Biasanya saya menulis satu artikel satu hari, kali ini karena hari pree maka tambahlah satu tulisan bonus.

Kali ini tentang kegalauan saya memilih klub bola untuk didukung.

Musim lalu saya menyukai Arsenal. Lantaran Arsenal selalu saja menjual pemain bintangnya sehingga kesulitan untuk berprestasi, saya memilih Liverpool yang saat itu baru dipercaya melatih The Reds setelah sukses menukangi Swansea pada musim sebelumnya.

Saat itu saya menulis status:

Arsenal, kamu boleh juara. Tapi Liverpool tetap di hatiku.

Agak lebay, kan? Tapi begitulah. Liga Inggris kini dipenuhi para bintang setelah klub-klub Italia terkena imbas krisis moneter sampai-sampai nyaris bangkrut. Salah satu klub Italia tersebut, Inter Milan baru-baru ini diakuisisi oleh pengusaha media dari negara kita, Indonesia, Erick Thohir.

Chelsea juga menarik lantaran ditukangi oleh pelatih merangkap motivator -- lantaran senantiasa berkomentar dengan kalimat-kalimat positif termasuk saat mengalahkan Barcelona di semifinal Liga Champions 2011/2012. Sayang di liga Inggris musim yang lalu dia kurang sukses dan harus digantikan oleh Rafa Benitez.

Musim ini Arsenal harus takluk dari Aston Villa di kandangnya sendiri di pertandingan pembuka. Meski kalah dengan skor 1-3, namun permainan mereka sudah lebih berkarakter. Saya merasa mereka bermain menyerang dan lebih efektif meski sayangnya Aston Villa lebih beruntung karena strikernya Christian Benteke sedang on fire. Saya berfirasat mereka akan bangkit di pekan-pekan berikutnya. Meskipun pelatih Arsenal Arsene Wenger kembali menjadi bulan-bulanan media lantaran keringnya prestasi Arsenal (baca: gelar) selama beberapa tahun terakhir.

Di luar perkiraan banyak pengamat, Arsenal berhasil memperoleh pemain bintang baru di detik-detik terakhir transfer musim panas ini. Mesut Oziel, sang playmaker dan raja assist dari Real Madrid berpindah klub ke Arsenal dengan mahar 42,5 Juta Poundsterling. Madrid terpaksa mengorbankan pemainnya tersebut setelah membeli pemain termahal dunia, Gareth Bale dari Tottenham Hotspur dan berkepentingan menyeimbangkan neraca klub.

Transfer tersebut menggemparkan jagad persepabolaan Liga Inggris sampai-sampai Jose Mourinho membatalkan kesepakatan peminjaman Demba Ba ke Arsenal lantaran khawatir dengan potensi kekuatan baru tim asuhan Arsene Wenger tersebut. Benar saja, Arsenal memulai pekan-pekan selanjutnya dengan sejumlah kemenangan beruntun. Arsenal juga meraih sukses yang sama di Liga Champions meski bersaing dalam grup neraka yang dihuni Borussia Dortmund, Olympique Marseille dan SSC Napoli.

Bagaimana dengan Liverpool?

Mereka mengawali musim yang tidak terlalu mengecewakan setelah sempat berada di puncak klasemen sebelum digusur oleh Arsenal yang sedang bangkit. Sayangnya dari beberapa penampilan, Liverpool terlihat belum stabil.

Ada beberapa faktor yang bisa menjadi bahan evaluasi Rodgers. Termasuk kedatangan sejumlah bintang baru baik dengan status pembelian ataupun pinjaman. Brendan Rodgers berulang kali melakukan rotasi untuk memberi kesempatan yang sama bagi semua pemain. Brendan saat ini juga mencoba formasi barunya yaitu 3-5-2 untuk menghadirkan permainan menyerang sekaligus menjaga keseimbangan menyerang dan bertahan. Liverpool juga kerap kali kebobolan melalui upaya set piece atau bola-bola mati dari lawan.

Faktor lainnya adalah ketergantungan kepada Steven Gerrard yang mulai menua meskipun Brendan sudah melakukan hal yang tepat dengan memberi kesempatan bergantian bagi Jordan Henderson dan Joe Allen. Posisi playmaker pun sudah diembankan kepada Philippe Coutinho yang sempat cedera selama satu bulan. Victor Moses yang baru dipinjam dari Chelsea kerap memberi ruang bagi lini depan Liverpool untuk berkreasi. Duet Luis Suarez dan Daniel Sturridge pun kian subur (hingga pekan ke-12 kedua penyerang ini telah mengoleksi masing-masing 9 gol).

Masalah besar bagi Liverpool adalah di sektor pertahanan. Kedua sisi full back dan juga gelandang bertahan Liverpool seringkali terlambat menutup manakala centre back ikut naik menyerang. Brendan juga masih belum bisa menentukan pemain bertahan utamanya antara Kolo Toure, Mohammed Sakho, Daniel Agger dan Martin Skrtel. Sektor fullback kiri juga menjadi pusat perhatian lantaran antara Jose Enrique, Jon Flanagan dan Aly Cissokho yang telah coba dimainkan dalam sistem rotasi Brendan ketiganya mengalami pasang surut penampilan.

Barangkali ini bukan musim Liverpool jika menilik hasil derby semalam antara Liverpool dan Evertonyang berakhir imbang 3-3, di mana lini pertahanan Liverpool kerap panik dan dibuat kucar-kacir oleh pemain Everton. Kecuali Brendan mampu menemukan formula yang tepat, sebab seperti diutarakan Alex Ferguson, juara Liga Premier Inggris musim ini adalah setidaknya membutuhkan 80 poin untuk memastikan gelar. Saat tulisan ini dibuat Arsenal telah mengumpulkan 28 poin atau 35% dari asumsi poin yang dibutuhkan tersebut.

Sementara Manchester United mulai bangkit begitu pula tetangganya Manchester City yang siap merangsek ke posisi atas klasemen kapan saja.

Tetap berjuang ya, Liverpool. You'll Never Walk Alone. I always support you!




Banda Aceh, 24 November 2013

Artikel keren lainnya:

Keagungan Tuhan

Syair ini pertama kali saya dengarkan dalam sebuah sesi mata pelajaran Bahasa Indonesia. Waktu itu guru kami Bapak Mahdi menuliskan syair lagu ini di papan tulis. Beliau kemudian mengajarkan bait-bait lagu tersebut kepada kami.
Lagu ini populer ketika dijadikan theme song drama seri Rahasia Ilahi yang ditayangkan di televisi pada awal tahun 2000-an. Drama tersebut diangkat dari kisah-kisah kiriman pembaca sebuah majalah religi yang kemudian diangkat ke layar televisi. Di akhir drama ditayangkan pula sekilas ulasan dari seorang da’i atau muballigh (penceramah).
Drama seri sejenis sangat populer di tengah kerinduan umat terhadap perubahan di tengah kerusakan moral yang terus berkembang saat ini. Dalam masyarakat di mana manusia merupakan makhluk sosial, adalah menjadi sebuah keharusan akan adanya sekelompok orang yang berfungsi untuk saling mengingatkan manakala kerusakan moral telah terjadi bahkan membiasa. Tidaklah menjadi bermanfaat keberadaan orang shaleh manakala ia tidak merasakan adanya tanggung jawab untuk menyelamatkan moral masyarakat.
Saling mengingatkan, dan dengan demikian kiranya umat dapat bangkit dari keterpurukan. Bersama-sama bergerak menuju perubahan di segala bidang. Tentunya dimulai dari perubahan moral pada diri kita, keluarga dan baru kemudian kepada masyarakat. Sehingga kebobrokan yang saat ini dianggap telah membudaya laksana kerak dapat dibersihkan secara menyeluruh dan tuntas.
Tidak ada satu pun manusia yang suci. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad, bahwa setiap manusia adalah pernah berbuat kesalahan namun yang terbaik adalah yang bertaubat.
Memohon ampun kepada Allah Swt, menyesali dan berjanji dengan kesungguhan hati untuk tidak mengulanginya lagi. Dan apabila kesalahan dan dosa tersebut berkaitan dengan orang lain, maka ditambah lagi dengan mengakui dan meminta maaf terhadap orang tersebut, serta menunaikan hak-haknya apabila ada yang terzalimi.
Demikianlah sebagaimana ajaran agama Islam yang mulia mendidik umatnya menjadi pribadi yang senantiasa memperbaiki diri. Menjadi lebih baik dan lebih baik dari waktu ke waktu. Hingga ajal menjemput.

KEAGUNGAN TUHAN
Insyaflah wahai manusia
Jika dirimu bernoda
Dunia hanya naungan
Tuk Makhluk ciptaan Tuhan

Dengan tiada terduga
Dunia ini kan binasa
Semua kembali ke asalnya
Kepada Tuhan Yang Esa

Dialah Pengasih dan Penyayang
Kepada semua insan
Janganlah ragu atau bimbang
Pada keagungan Tuhan

Betapa Maha Besarnya
Kuasa segala alam semesta

Siapa selalu mengabdi
Berbakti pada Ilahi
Sentosa selama-lamanya

Di dunia dan akhir masa


Banda Aceh, 24 November 2013

Artikel keren lainnya:

Pesan Guru

Hidupilah kampus
Jangan menggantungkan hidup dari kampus
Berjasalah
Jangan minta jasa
Sekali hidup
Hiduplah yang berarti
Jangan cuma berani mati
Tapi juga berani hidup

:-)


Besok in sha Allah ada reuni akbar alumni Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Berlokasi di lapangan tugu, Darussalam
Ada sekalian Family Gathering juga
Mudah-mudahan bisa ikut hadir ...

Nyanyi dulu, ah lagu Mars kami

Ekonomi hai Ekonomi
Kampus kamoe meugah di nanggroe
Yang tertuha bak Syah Kuala
That istimewa wajeb ta jaga

....


Banda Aceh, 23 November 2013

Artikel keren lainnya:

Minggu Kedua di Kursus Bahasa Jerman

Minggu ini minggu kedua bagiku, sebenarnya ini sudah masuk minggu ketiga namun lantaran aku dan Andi tertinggal satu pekan jadilah ini minggu keduaku di kursus bahasa Jerman di PAJ Cabang Aceh.

Seperti janji pada minggu sebelumnya, kami membuat sebuah permainan. Permainannya adalah kami berempat dibagi ke dalam dua grup, aku bersama Ichsan dan Andi bersama Heri. Kali ini kami mempelajari Zalen yaitu bilangan. Dalam kuis ini kami diberikan beberapa bilangan secara acak dari 1 - 110.

Aku maju ke papan tulis sementara Ichsan membacakan bilangan dalam bahasa Jerman. Dari grup yang satunya Heri maju ke depan dan Andi yang membacakan. Akhir dari permainan aku dan Ichsan memenangkan game tersebut. Guru kami pun membagikan souvenir berupa kartu pos original dari Jerman. Ichsan mendapat kartu pos bergambar tulisan Berlin besar dan kartu posku bergambar pintu gerbang untuk masuk ke kota Berlin.

Pengucapan bilangan dalam bahasa Jerman hampir serupa dengan bahasa Arab. Untuk bilangan 21 misalnya, diucapkan satu dan dua puluh, seperti berikut:

21 = einundzwanzig

yang merupakan gabungan dari

1 = ein
dan = und
20 = zwanzig

Lantaran cara bacanya yang sedikit berbeda, seperti ei dibaca ay, z dibaca c, w dibaca v dan g di akhir dibaca h, maka bacaannya :

aynuncvancih

Hehe, unik bukan?

Mestinya banyak-banyak berlatih. Apalagi sepulang dari kursus praktis tidak ada lagi tempat untuk mempraktekkan materi yang kami pelajari di kursus kecuali kami membuat grup belajar sendiri. Andi menanyakan pada guru kami mengenai kesempatan untuk jam tambahan. Sepertinya bisa jika kami membuat perjanjian terlebih dahulu meskipun demikian beliau tidak bisa menjanjikan karena kesibukan beliau yang mengurus anaknya yang masih kecil.

Baiklah, auf wiedersehen yang artinya sampai berjumpa lagi dengan kisah kursus saya minggu depan. Saya juga sedang berusaha membuat beberapa resume hasil gabungan antara apa yang saya pelajari dengan hasil pembelajaran otodidak saya melalui video-video yang diunggah di youtube.

Semampu saya ...

Maklum, masih belajar.

^_^


Banda Aceh, 23 November 2013
Pukul 17.39

Artikel keren lainnya:

Selamat Jalan, Bang Is ...

Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun.

Hari ini keluarga besar kami kembali ditinggal oleh salah seorang anggotanya, Bang Is. Beliau adalah suami dari Kak Mutia, yang masih kakak sepupuku di Indrapuri, Aceh Besar yang saat ini mengurus rumah adik ayah di kampung.

Adik ayah sendiri, Cek Neh, telah lama tinggal bersama kami semenjak suaminya meninggal dunia. Beliau membantu kami memasak dan mengurusi rumah. Cek Neh tidak punya anak, sehingga keluarga Kak Mutia sudah seperti keluarganya sendiri. Begitu pun bagi kami sekeluarga. Bang Is dan Kak Mutia juga mempunyai dua orang anak lelaki yang masih lucu-lucunya; Fashbir dan Habibi.

Sebenarnya setelah suami Cek Neh meninggal, lama juga Cek Neh tinggal di kampung bersama mereka. Ada setahun belakangan ini Cek Neh mulai sering bersama kami.

Artikel keren lainnya:

Pemilik Segala Jawaban

"Kita tidak pernah menyadari untuk memanfaatkan shalat sebagai alat penolong, sumber hidup, penerang jiwa dan tempat kita bertanya tentang persoalan yang sulit dipecahkan."
(Pelatihan Shalat Khusyu, Abu Sangkan, halaman 37)

Sejauh-jauhnya burung terbang, ia pasti 'kan pulang ke sarangnya. Sejauh-jauhnya kita mengembara mencari kehidupan dunia, pastilah akan terbit rasa rindu kepada Allah Swt. Selama hati masih diberi kelapangan hidayah, maka semesta akan membawa diri ini kepada kerinduan terbesar kepada pemilik segala jagad raya ini.

Masalah demi masalah datang mewarnai kehidupan sebagai sebuah keniscayaan. Ketika tidak siap, bisa jadi manusia mengalami apa yang disebut sebagai psikosomatis, yang secara sederhana dapat diartikan sebagai gangguan penyakit fisik yang sebenarnya bersumber dari kejiwaan, seperti cemas, takut dan atau emosi yang tidak terkendali.

Dewasa ini berbagai macam cara dijadikan sebagai pelarian dari kegelisahan tersebut. Obat-obatan penenang, pergaulan bebas, tawuran, aliran atau sekte sesat dan sebagainya merupakan contoh dari pelarian yang dilakukan, namun sayangnya bukan ketenangan yang diperoleh melainkan kegelisahan yang semakin menjadi. Kehidupan seakan-akan dipenuhi oleh kecurangan, persaingan tidak sehat, prasangka buruk dan pengkhianatan. Kalau sudah begitu, ketenteraman bisa menjadi sesuatu yang sangat sulit diraih. Tidak terbeli yang namanya ketenangan dengan uang setinggi gunung Himalaya sekalipun.

"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh amat berat, kecuali bagi orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka kembali kepada-Nya."
(Al-Qur'an Surat Al-Baqarah (2), ayat 45-46)

"Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemuinya."
(Al-Qur'an Surat Al-Insyiqaaq (84), ayat 6)

"Apabila salah satu di antara kalian mempunyai urusan (persoalan) maka shalatlah dua rakaat di luar shalat fardhu (shalat sunnah)." 
(Hadits Riwayat Bukhari dan lainnya dalam kitab Mukhtaruh Sahih wal Hasan hal 124)

Tiga paragraf berikut ini merupakan kutipan dari buku Pelatihan Shalat Khusyu' yang ditulis oleh Abu Sangkan di halaman 56 :

Menurut hasil penelitian Alvin Goldstein, ditemukan adanya zat endhorphin dalam otak manusia yaitu zat yang memberikan efek menenangkan yang disebut endogegonius morphin. Drs Subandi MA menjelaskan, bahwa kelenjar endorfina dan enkafalina yang dihasilkan oleh kelenjar pituitrin di otak ternyata mempunyai efek yang mirip dengan opiat (candu) yang memiliki fungsi menimbulkan kenikmatan (pleasure principle), sehingga disebut opiat endogen. Apabila seseorang dengan sengaja memasukkan zat morfin ke dalam tubuhnya maka akan terjadi penghentian produksi endorphin. Pada pengguna narkoba, apabila dilakukan penghentian morphin dari luar secara tiba-tiba, orang tersebut akan mengalami sakau (ketagihan yang menyiksa dan gelisah) karena otak tidak lagi memproduksi zat tersebut. Untuk mengembalikan produksi endorphin di dalam otak bisa dilakukan dengan meditasi, shalat yang benar atau melakukan dzikir-dzikir yang memang banyak memberikan dampak ketenangan.

Orang yang melakukan shalat dengan tenang dan rileks akan menghasilkan energi tambahan dalam tubuhnya, sehingga tubuh terasa fresh. Itulah sebabnya mengapa Rasulullah begitu yakin bahwa shalat merupakan jalan yang ampuh untuk mengubahkan perilaku manusia, yang tidak baik menjadi berakhlak mulia. Sebagaimana Allah menegaskan dalam kitab Al-Qur'an:

"Sesungguhnya shalat memiliki kekuatan mengubahkan perilaku manusia dari perbuatan keji dan munkar." (Al-'Ankabuut (29) ayat 45)

Setiap hari, sekurangnya tujuh belas kali kita memulai shalat dengan ucapan syukur "Alhamdulillahi Rabbil 'aalamiin" dalam bacaan surat Al-Fatihah. Ini bermakna bahwa apapun yang telah kita capai dan kita peroleh segalanya merupakan berasal dari karunia kepunyaan Allah, yang tetap kita syukuri. Dalam keadaan senang kita bersyukur, demikian pula di saat susah. Hal ini juga mencerminkan bahwa shalat menjaga kestabilan diri kita secara emosional. Tidak terlalu senang ketika mendapat kegembiraan, dan tidak terlalu bersedih ketika dirundung cobaan.

Memohon petunjuk dari Allah Swt dengan sabar dan shalat berarti mengakui dan menyadari keterbatasan kita selaku manusia dalam menghadapi segala permasalahan dalam kehidupan. Kita mengembalikan segala urusan yang telah kita kerjakan kepada Allah Swt.

"Kita tidak pernah menyadari untuk memanfaatkan shalat sebagai alat penolong, sumber hidup, penerang jiwa dan tempat kita bertanya tentang persoalan yang sulit dipecahkan."
(Pelatihan Shalat Khusyu, Abu Sangkan, halaman 37)


Banda Aceh, 20 November 2013
Pukul 19.37


Artikel keren lainnya:

Hidup Itu Anugerah

Hidup itu Anugerah

(Nanny Deb)

Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anugerah

(D'Massiv)

Ada sebuah kisah yang setelah saya kebingungan mencari sebuah ungkapan yang sama, bertemulah oleh mesin pencari google artikel berikut ini:

http://www.andriewongso.com/articles/details/10198/Hidup-adalah-Anugerah

Hidup adalah anugerah. Ketika kita mensyukurinya, maka nikmat akan datang bertambah-tambah. Namun apabila kondisi membuat kita menyesali dan lari dari kenyataan; menjauh dari Allah Swt dan menjauhi nasehat dari orang-orang terdekat, maka nikmat itu akan dapat berganti menjadi kesempitan yang nyata.

Allah Swt berfirman dalam Surat Ibrahim (surat ke-14) ayat 7, yang artinya :
"Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhanmu mema'lumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."

Hidup adalah anugerah.


Banda Aceh, 20 November 2013
Pukul 00.55

Artikel keren lainnya:

Sudahlah, Maafkan Saja !

Judul artikel ini berasal dari sebuah tulisan Arvan Pradiansyah dalam bukunya Life is Beautiful.

Memaafkan itu menyembuhkan.

Sejatinya dalam ajaran agama, kita dibolehkan untuk membalas yang sepadan, namun apabila kita memaafkan maka hal itu adalah lebih baik bagi kita.

Hari ini seorang teman mem-posting di status facebook-nya tentang sebuah kisah membalas keburukan dengan kebaikan. Dia mengisahkan seseorang pendakwah dan motivator yang senantiasa diikuti oleh seorang pendengar yang selalu mengkritik apapun yang disampaikannya dalam berbagai kesempatan dakwah. Seorang lainnya senantiasa mengkritiknya di media massa. Namun kedua orang yang berlaku buruk tersebut dibalasnya dengan kebaikan, sehingga di kemudian hari mereka berbalik menjadi jama'ah pengikut dakwahnya. Orang tersebut adalah Hasan Al-Banna. Beliau meniru keteladanan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw.

Kemarin saya juga membaca sebuah postingan dari Aslan. Aslan ini adalah teman saya di grup Gam Inong Blogger. Dia menulis sebuah cerita tentang Hikmah dari Sebuah Pohon.

Dalam sebuah baitnya ia menceritakan bahwa sempat terbersit di hatinya rasa kesal. Rasa kesal yang ia tumpukan pada dedaunan pepohonan yang meskipun sudah berulang kali ia sapu namun tetap saja jatuh dan jatuh lagi. Akhirnya ia menyadari, bahwa tak ada gunanya merasa kesal. Bukankah pohon itu juga makhluk Allah, yang tiada mampu untuk mengendalikan dirinya bahkan pada dedaunannya sendiri yang jatuh kapan saja.

Pemirsa, pernahkah kita merasa kesal kepada sikap seseorang sehingga bahkan tidak sekejap pun kita berhenti membencinya. Merasa kesal. Merasa emosi sampai memuncak tidak terkendali lagi? Pada akhirnya kemarahan tersebut akan balik dan menghantam syaraf-syaraf kita tak terkendalikan, dan bisa jadi bakal merusak hari-hari indah kita.

Barangkali tidak ada salahnya kita juga mencoba bertanya -- meskipun terlihat dalam pikiran kita bukanlah kita yang bersalah -- bukankah setiap orang juga pernah berbuat salah. Bukankah diri kita juga pernah berbuat salah dan kita ingin agar orang lain memaafkan kita?

Sebuah muhasabah.





Banda Aceh, 18 November 2013
Pukul 22.53

Artikel keren lainnya:

Larut

Membaca
Menulis
Membaca lagi
Menulis lagi
Membaca ayat-ayat alam yang bertebaran
Juga ayat-ayat yang telah diwahyukan

Semakin diselami
Semakin terasa kecil diri ini
Luasnya samudera
Tak seluas jagad raya
Hati yang selalu lapang
Tempat yang mudah disinggahi oleh surga

Dan hei
Bukankah malam telah larut
Sudahkah kau bermunajat
Meminta pada-Nya
Lewat sepenuh do'a dan sujud
Mengaku kelemahan diri memohon segala mimpi



Banda Aceh, 17 November 2013
Pukul 03.55 WIB

Artikel keren lainnya:

Belajar Bahasa Jerman - Episode 1 : Pengucapan Abjad dalam Bahasa Jerman

Selamat berjumpa dengan pelajaran Bahasa Jerman. Pada dasarnya, pengucapan abjad secara berdiri sendiri memiliki banyak kesamaan dengan pengucapan dalam bahasa Indonesia. Hampir semua abjad dibaca menurut tulisannya seperti halnya dalam bahasa Indonesia. Namun kita akan menemukan beberapa pengecualian.

Kita akan mulai dari pengucapan huruf vokal alias huruf hidup (a, i, u, e, o).

Eumm, teman-teman yang sudah ahli dalam bahasa Jerman mohon dikoreksi ya bila masih terdapat kesalahan... :)

Artikel keren lainnya:

Kerjakan Sepenuh Hati

Apapun yang harus kau lakukan
Kerjakan sepenuh hati
Sesuatu yang kau cintai
Maksudku, cintailah pekerjaanmu
Maka seolah-olah kamu tidak sedang bekerja
Karena kamu begitu menikmati pekerjaanmu

Lakukan saja sesuatu yang kau anggap baik
Semoga Allah Swt akan selalu menyertai langkahmu



Banda Aceh, 16 November 2013
Pukul 20.53

Artikel keren lainnya:

Foto Selfie Edisi Piyohtoys dan Buku Kreatif Sampai Mati

Sebuah foto, sebuah cerita.

Akhirnya setelah sekian lama mencari pose yang mantap (ceile), dan lantaran seisi rumah sedang memiliki kesibukan masing-masing, jadilah sebuah cermin menjadi 'pelarian' dalam rangka mendokumentasikan foto saya bersama hadiah Lomba Karya Bareng Piyoh yang diselenggarakan oleh yang empunya Piyoh, Bang Hijrah Saputra Yunus dkk.

Sebuah cermin, boneka Piyoh Toys diletakkan di samping cermin, dan buku berjudul "Kreatif Sampai Mati" karangan Mas Wahyu Aditya.

Lalu kamera handphone Samsung chat t-322 beraksi.

Bismillah. Jepret. Jadi.



Pakai lambang victory segala lagi!

Hehehe ...

Terima kasih ya atas hadiah kaos dari Piyoh Design, buku dan boneka Piyoh Toys-nya. Dan mumpung lagi tidak ada kesibukan sangat. Saya lanjutkan membaca bukunya ya.


"Tidak ada karya yang tiba-tiba muncul. Karya kreatif selalu berawal dari karya yang pernah ada sebelumnya." 
(Sir Joshua Reynolds) - tertera di halaman 222.



Banda Aceh, 15 November 2013
Pukul 23.38

Artikel keren lainnya:

Berani Kotor Itu Baik

Theodore Roosevelt, salah seorang Presiden Amerika pernah berujar:

"Jangan hanya berdiri di garis kehidupan, dan jangan hanya menjadi pengkritik orang lain.
Terjunlah ke gelanggang, ikutilah pertandingan.
Penghargaan hanya diberikan kepada mereka yang bertarung.
Yang wajahnya berhias keringat, debu dan darah.
Yang bergumul dengan berani.
Yang berbuat salah terus menyadari sambil terus memperbaikinya.
Dengan semangat yang besar dan sikap keteguhan hati yang kokoh.
Serta menghabiskan waktunya untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat.
Mereka yang paham bahwa orang yang berani dan tekun.
Akhirnya mencapai prestasi yang tinggi.
Dan mereka yang walaupun gagal, tetapi tetap melakukan yang terbaik.
Sehingga tempatnya tidak akan pernah bersama jiwa-jiwa yang dingin dan lembek yang takut untuk mencoba kekalahan atau pun kemenangan."

Sekedar motivasi untuk direnungkan.

Dalam kalimat-kalimat tersebut setidaknya terdapat tiga hal yang menjadi titik perhatian sebagai kunci kesuksesan :

Pertama; diperlukan usaha dengan bersungguh-sungguh dengan penuh semangat dan sikap keteguhan hati yang kokoh dalam mencapai harapan, cita dan cinta.

Kedua; diperlukan kesadaran untuk terus mengevaluasi diri dan memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan serta mempertahankan kebiasaan-kebiasaan baik yang telah dilakukan.

Ketiga; adanya pemahaman sepenuh hati bahwa berani mencoba lalu gagal adalah sikap kesatria dalam menghadapi kehidupan, sedangkan tidak berbuat apa-apa karena takut gagal adalah sikap yang menunjukkan kelemahan jiwa yang dapat mengantarkannya ke dalam kehinaan.

Selamat menjalani hidup. Selamat merayakannya dengan rasa syukur dan sabar.


Banda Aceh, 14 November 2013
Pukul 21.14

Artikel keren lainnya:

Minggu Pertama di Kursus Bahasa Jerman

Mulai minggu ini aku memiliki sedikit kesibukan baru. Belajar bahasa Jerman.

Mulanya temanku Andi, yang mengajakku. Sebenarnya kursus ini sudah dimulai sejak minggu lalu. Tapi baru minggu ini kami sempatkan diri untuk mengikuti program yang diasuh oleh Perhimpunan Alumni Jerman (PAJ) Cabang Aceh ini.

Asli sebenarnya pada mulanya menganggap bahasa Jerman bukanlah sesuatu yang menarik untuk dipelajari. Secara tulisan, aku menduga banyak sekali pengucapan yang rumit dan rada-rada 'lebay" karena banyak tulisan fonem 'ch'. Alasan yang tidak nyambung sebenarnyaKata seorang paman yang pernah berkunjung ke Belanda, vokal tersebut mesti diucapkan seperti orang berkumur-kumur. Seperti nama kota di Belanda yaitu Schevenigen.

Ternyata dugaanku tidak sepenuhnya benar. Bahkan berbeda dari bahasa Inggris, umumnya dalam bahasa Jerman pengucapan hurufnya sama dengan penulisannya. Ada beberapa huruf saja yang mesti dibaca berbeda dari aslinya.

Aku memiliki sejumlah teman yang pernah dan sedang berkuliah di sana. Beberapa darinya adalah teman di komunitas Gaminong Blogger yang baru aku ikuti dua bulan silam. Banyak hal yang kuperoleh dari grup ini semisal tips dan informasi seputar dunia blog, berbagi info lomba atau juga cerita dan pengalaman.

Balik lagi ke soal kursus bahasa Jerman. Kursus kilat tiga bulan ini mengambil tempat di kantor PAJ Banda Aceh. Pengajar kami adalah Frau Nova. Frau adalah panggilan pengganti Miss dalam kursus bahasa Inggris. Di hari yang kami pilih, ada dua orang teman lainnya selain aku dan Andi; Ichsan dan Heri.

Aku yang paling 'tua' di sini. Bagiku mengikuti kursus ini adalah sebagai pengisi waktu luang juga. Selain itu kurasa, agar bisa memiliki keahlian tambahan yang diperlukan dalam melamar kerja dan sebagainya. Syukur-syukur bisa melanjutkan studi. Sementara motivasi Andi sangat jelas, yaitu melanjutkan kuliah dan mencari pekerjaan yang sesuai dengan profesinya sebagai perawat (nurse).

Hari pertama Frau Nova masih mengulang beberapa pelajaran sebelumnya berupa kata-kata perkenalan dalam bahasa Jerman. Frau Nova juga sesekali menyisipkan gambaran mengenai budaya di Jerman. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi cultural shock jika nantinya berhadapan dengan situasi di sana. Salah satu yang dijelaskan adalah masyarakat Jerman sangat disiplin dalam hal waktu. Jika kita membuat janji dan terlambat tanpa memberi kabar, maka setelah 15 menit waktu perjanjian tersebut berlalu kita tidak akan ditunggu lagi.

Inilah kisahku malam ini. Sebagai penutup ada tautan video yang ingin aku bagikan. Sebenarnya ini lebih sebagai sebuah penanda agar aku mudah mencari bahan-bahan pelajaran soal bahasa Jerman ini. Barangkali juga aku bakal sering menulis tentang hal ini di blog-ku.

http://www.youtube.com/watch?v=EFzrCMP__dE

http://www.youtube.com/user/germanpod101?feature=watch

http://www.youtube.com/watch?v=dAq7B8lA64s

Ada satu hal yang menarik juga. Kuharap teman-teman yang sudah belajar bahasa Jerman bisa mengoreksi. Dalam bahasa Jerman huruf z dibaca "cet". Jadi namaku Azhar Ilyas dibaca Achar Ilyas (dengan huruf r yang agak samar-samar). Aku pun teringat nama blog-ku yang kunamai zuazanazeger yang dalam bahasa Jerman bisa dibaca "cuacanaceger".

Hehe ...




Banda Aceh, 13 November 2013
Pukul 22.13

Artikel keren lainnya:

Disiplin

“Jadilah saja dirimu, sebaik-baiknya dari dirimu sendiri.”
(Taufiq Ismail)

Sebuah pesan yang sangat berkesan dari penulis yang juga termasuk sebagai pujangga angkatan 1966. Beliau sepertinya hendak mengisyaratkan bahwa setiap orang memiliki potensi dan rezeki masing-massing. Tinggal yang mesti diupayakan adalah memberikan atau mempersembahkan yang terbaik bagi masyarakat.

Sambil menghitung mundur detik-detik menuju hari esok, di tengah suara hujan yang turun dengan derasnya malam ini di kota Banda Aceh saya pun kembali menulis.

Hari ini beberapa peristiwa pun seperti mengingatkan kepada kunci keberhasilan yang bernama disiplin. Disiplin dalam banyak pemahaman, ia adalah kesediaan untuk menuntut kebersungguh-sungguhan dalam diri untuk mengupayakan pencapaian kinerja tertentu. Disiplin adalah kunci keberhasilan di bidang apa pun yang kita geluti. Seorang guru saya adalah contoh terbaik bagaimana disiplin yang diterapkan kepadanya sejak kecil telah mampu ia terima dan terapkan bagi kesuksesannya saat ini.

“Terlambat itu berarti tidak menghargai orang lain.”
(Idris Sardi)

Sayup-sayup di tengah suara hujan, kita tidak tahu barangkali ada saudara-saudara kita yang malam ini sedang mengorbankan kenyamanan dirinya untuk sekedar tidur nyenyak berbalut selimut tebal ataupun menahan diri untuk makan makanan yang mewah dan membeli perhiasan yang “wah” hanya untuk dapat bekerja dan menabung bagi keperluan diri dan keluarganya di masa mendatang.

Tetaplah bekerja. Syukurilah barangkali ada banyak hal yang bisa kau kerjakan namun kau abaikan lantaran kau tidak memberi waktu yang cukup bagi dirimu untuk mengerjakannya secara bersungguh-sungguh.

Lakukan saja. Lalu perhatikan apa yang terjadi. Lalu perbaiki lagi berdasarkan hasil evaluasi diri itu.

Tidak ada permasalahan yang terlalu besar ataupun terlalu kecil. Semua sudah diukur dan ditentukan menurut kadar kesanggupan setiap hamba untuk memikulnya.



Banda Aceh, 13 November 2013
Pukul 00.06

Artikel keren lainnya:

Oppo N1: Inovasi Tak Kenal Henti Yang Buatku Cinta Mati

Oppo merupakan sebuah merek internasional terdaftar yang berpengalaman mengantarkan produk-produk berkualitas tinggi kepada pelanggan di Amerika, Eropa dan Asia. Semenjak memasuki pasar smartphone pada tahun 2008, Oppo tak pernah berhenti mengikuti trend teknologi terbaru dengan kualitas terbaik dan paling user friendly.

Oppo Electronic Corp, Ltd pertama kali didirikan pada tahun 2004 sebagai produsen elektronik yang bertempat di Dongguan, Guangdong, China. Pada mulanya, Oppo memproduksi peralatan elektronik seperti MP3 Player, Portable Media Player, LCD TV, ebook, DVD, dan Disc Player. Baru pada tahun 2008 Oppo mulai menggarap pasar smatphone.

Inovasi yang dilakukan Oppo di antaranya adalah meluncurkan Oppo Finder pada pertengahan tahun 2012. Oppo Finder merupakan smartphone yang tertipis pada saat itu dengan ketebalan 6,65 mm.

Oppo kemudian meluncurkan Oppo Find Way (Ulike2) yang merupakan smartphone dengan kamera depan 5 MP pertama di dunia. 

Artikel keren lainnya:

Belajar Sambil Berjalan, Berjalan Sambil Belajar

Belajar dan mendewasa adalah sepasang kalimat yang saling bertautan. Dalam era global dewasa ini, kebanyakan orang menilai dirinya dari status dan pengakuan, sementara kehidupan sosial saling bantu membantu menjadi kian berkurang. Contohnya saja jika ada dua orang yang duduk di taman, maka kemungkinan keduanya untuk saling sapa kian berkurang. Bahkan bisa jadi keduanya akan sibuk dengan gadget masing-masing dibanding saling menyapa satu sama lain.

Belajar adalah proses terpenting dalam pertumbuhan kita sebagai manusia. Hal yang membedakan kita dengan makhluk lainnya di dunia nyata ini adalah proses belajar. Bahkan tak jarang kita dengar ungkapan, jika Anda berhenti belajar, maka saat itu pula Anda mati.

Proses belajar setiap manusia bisa berbeda-beda. Ditinjau lagi dari obyek belajar, serta keterikatan si manusia itu sendiri selaku subyek belajar pada tempat, waktu, situasi dan kondisi serta motivasi dan juga hal lainnya. Seiring berjalannya proses belajar, maka manusia semestinya merasa bahwa apa yang diketahuinya ternyata sangat sedikit dibandingkan dengan mahaluasnya semesta yang diciptakan oleh Allah Swt.

Berapa kali kita dipertemukan dengan kegagalan, apakah kita bisa menyikapinya dengan lebih dewasa, ataukah menyalahkan diri sendiri, orang lain ataupun keadaan. Namun di balik kegagalan bagi yang mau mengambil pelajaran, sebenarnya adalah kesempatan untuk mengerti dan memperbaiki untuk kesempatan yang berikutnya. Selalu terbentang jalan, apabila kita memfokuskan pada sikap kita terhadap masalah, dan bukannya masalah itu sendiri.

Orang reaktif cenderung akan berfokus kepada pertanyaan "mengapa masalah itu dapat terjadi?" sedangkan orang proaktif cenderung mempelajari dan menyikapi dengan pertanyaan-pertanyaan: "apa yang sebenarnya terjadi?" dan "apa yang bisa dilakukan untuk menghadapi permasalahan tersebut?"

Semakin belajar, semakin mendewasa

Sebagai makhluk sosial tentu saja pembelajaran awal kita peroleh dari meniru. Meniru tindakan yang dilakukan oleh orang di sekeliling kita. Proses belajar ini merupakan yang paling tua, di mana manusia dengan naluri bertahan hidupnya melakukan proses meniru tersebut semenjak kelahirannya ke dunia.

Keluarga merupakan wadah terpenting bagi pembangunan fisik dan emosional-spiritual manusia di masa-masa awal kelahirannya. Selanjutnya pembelajaran tersebut mulai melembaga.dalam institusi yang tersedia di lingkungan sosialnya. Apakah melalui PAUD, TK, sekolah formal dan home schooling. Faktor lingkungan lainnya yang tak boleh diabaikan adalah pengaruh media seperti televisi dan internet, pergaulan dengan teman sebaya, gaya hidup masyarakat dan pengawasan atau pengendalian dari lingkungan sosial itu sendiri.

Ada kalanya kita temukan di masyarakat, penilaian yang cenderung membatasi kepada diri sendiri, semisal: saya baru bisa disebut dewasa kalau sudah selesai kuliah tingkat sarjana. Begitu selesai kuliah sarjana, penilaian tersebut ditingkatkan lagi menjadi tingkat Master, dan seterusnya.

Padahal jika kita mundur ke asal mula tujuan dari pendidikan, maka pendidikan adalah diarahkan untuk menyelesaikan persoalan hidupnya. Tingkatan strata dalam pendidikan tersebut "hanya" berfungsi untuk membantu individu untuk melihat gambaran besar dari permasalahan-permasalahan tersebut. Semakin tinggi pendidikannya, maka akan spesialis seseorang dalam bidang kajiannya. Namun kedewasaan diukur dengan tolak ukur lainnya, yaitu kesanggupannya dalam menghadapi problematika kehidupan.

Bekal yang terbesar dalam mengarungi kehidupan adalah keimanan dan ilmu pengetahuan. Kedua hal tersebut merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya dalam meraih kesuksesan. Keimanan dan juga keshalehan -- individu maupun sosial -- merupakan benteng pertama dan terakhir dalam menghadapi berbagai badai dan permasalahan dalam hidup, sedangkan ilmu pengetahuan dan terutama kemauan untuk belajar secara terus menerus adalah ketahanan yang diperlukan dalam menyikapi tanggung jawab dan segala kebutuhan hidup baik individu maupun sosial.

Akhir kata, belajar merupakan proses yang mau tidak mau merupakan bagian tak terpisahkan dalam kehidupan. Manusia mendewasa atau sekadar menua, tergantung dari kesanggupan dan kemauannya untuk ikut ambil bagian dalam proses belajar tersebut. Bersedia hidup, maka bersedia pula untuk bersimbah peluh dan bertarung mempersembahkan yang terbaik dari dirinya bagi kehidupan. 

Sebuah video yang dipersembahkan oleh seorang teman di situs jejaring sosial berikut semoga dapat menjadi pemicu semangat kita bahwa belajar adalah proses yang tak boleh kenal kata berhenti. Semoga kita semua senantiasa dalam petunjuk dan lindungan dari Allah Swt. Aamiin.


Sambil berjalan, belajar.
Sambil belajar, berjalan.
Sambil jalan, belajar-belajar.
Sambil belajar, jalan-jalan.
Sambil belajar berjalan, berjalan belajar.
Sambil-sambilan.

^_^




Banda Aceh, 10 November 2013
Pukul 22.00
Selamat Hari Pahlawan Nasional!
Kita teruskan perjuangan dengan belajar dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari bagi kita dan masyarakat.
Semangaaat!!!

Artikel keren lainnya:

Hari Sabtu Aku

SEPUCUK PUISI YANG BELUM JADI

Aku jatuh cinta lagi.
Pada rembulan ketika sinarnya berwarna biru keperakan.
Pada sinar bintang yang gemerlap kerlipnya mengindahkan cahaya lampu--
di taman.

Aku jatuh cinta pada dia si pemberi warna-warni itu.
Yang menghanyutkan hatiku ke dalam ruang hampa.
Lalu membekaskan cahaya dan suara-suara makna.

Aku dan kamu.
Kamu dan aku.
Kita berpadu dalam sinergi cita.

Banda Aceh, 15 Desember 2012.

(Semoga damai di Aceh tetap abadi)


Note: 
Malam ini hanya berbagi tulisan lama yang secara tidak sengaja dicari lagi dalam folder saya.
Mau menulis, belum terbayangkan ide untuk ditulis. 
Kebetulan tanggal saat saya menulis itu, 15 Desember 2012 jatuh pada hari Sabtu juga.
Jadilah puisi ini yang ditampilkan.


Tak ada aturan baku dalam ber-blog, bukan?

^_^


Banda Aceh, 09 November 2013

Artikel keren lainnya:

Hari Jum'at Aku

Jangan puas dengan cerita tentang keadaan orang lain. Sibaklah misteri kehidupan Anda sendiri.
(Rumi)

Sambil mendengar bait-bait senandung indah Maher Zain bertajuk In Sha Allah, aku memulai lagi menulis hari ini. Di hari Jum'at ini sesungguhnya banyak hal yang bisa diceritakan. Sampai-sampai aku kebingungan dan menemukan sepenggal petuah dari Jalaluddin Rumi yang masyhur tersebut pada sebuah surat kabar.

Kehidupan kita sendiri sebenarnya adalah sebuah misteri yang luar biasa!

Seorang temanku di komunitas Gaminong Blogger pernah bercerita, tidak jarang kita menginginkan sesuatu, lantas malah tiba-tiba ada hal yang tak terduga yang muncul. Seperti saat temanku ini ingin menuliskan sesuatu, lalu malah tiba-tiba ada hal yang membuatnya tergerak untuk menuliskan hal yang lainnya. Aku pernah membaca sebuah kutipan tentang hal ini, yang kira-kira bunyinya seperti ini: "hal yang yang mengagumkan dari kehidupan adalah ketika kita berupaya melakukan sesuatu hal, kita memperoleh hal yang lainnya."

Pernahkah 'teman berbagi' mengalami hal tersebut?

Pernah tidak 'teman berbagi' memiliki suatu mimpi di masa kecil akan bekerja di bidang yang berkaitan dengan ini dan itu dan terlaksana seperti yang diharapkan?

Pernahkah 'teman berbagi' menggambarkan mimpi-mimpi yang hendak dicapai secara jelas, ataukah membiarkan semua berjalan seperti apa adanya dari hari ke hari, waktu demi waktu?





Sewaktu kecil saya sangat ingin menjadi dokter. Setidaknya itulah yang saya jawab ketika testing interview pertama saya saat masuk Madrasah Ibtidaiyah (Sekolah Dasar). Dan, hei, saat saya menuliskan ini saya benar-benar menyadari bahwa saya sama sekali tidak grogi saat wawancara pertama kalinya tersebut. Berbeda halnya saat saya memperoleh kesempatan pertama kali berbicara di radio yang pernah saya ceritakan kisahnya di sini.

Saat kanak-kanak, pikiran kita mengalir apa adanya. Tanpa beban. Tanpa pikiran. Bahkan, mengutip seorang motivator, kita telah mengisi begitu banyak pikiran kita dengan begitu banyak pikiran. Meski paham berpikir positif seperti ini sebaiknya tidak dipahami dengan kacamata kuda. Ada sisi kewaspadaan juga dalam mengambil keputusan dan tindakan. Namun kita bisa memahami, darimana sumber ketegangan psikologis kita setelah menjadi dewasa -- pada umumnya oleh karena dramatisasi pikiran kita sendiri, di samping pendapat orang lain ataupun pengetahuan yang bersumber dari literatur yang kita baca dan sebagainya.

Begitu juga sebenarnya dengan menulis. Aku pernah membaca sebuah ulasan dalam Quantum Learning, bahwa pendidikan bisa jadi kurang memberi penghargaan kepada kebebasan mengemukakan ide. Jika teman berbagi mengikuti tulisan-tulisan Rhenald Kasali, maka teman mungkin pernah membaca bagaimana penghargaan para guru di sekolah di Amerika terhadap kreativitas murid. Aku mendengar hal yang sama dari seorang sanak famili yang anaknya disekolahkan di sekolah semacam itu sembari orang tuanya melanjutkan studi di Amerika.

Sekolah 'semacam itu' dapat kita temui di mana saja. Berpulang kembali pada keindahan dan kelapangan hati pengajar dalam membesarkan dan mendorong bakat serta kemampuan dan kemauan anak-anak didiknya.

Balik lagi ke teori Quantum Learning: ambillah sehelai kertas. Dalam waktu lima menit, penuhkan dengan apa saja hal yang terpikirkan olehmu tanpa berhenti atau terputus. Bahkan ketika kamu bingung tidak tahu menulis apa lagi, tulis saja .. "hmmm, aku mau tulis apa ya? kenapa jadi buntu begini apalagi ya ada ide nggak untuk ditulis? dst.

Perlahan-lahan, seiring dengan kebiasaan, mengungkapkan pikiran melalui tulisan akan menjadi suatu kebiasaan bahkan kebutuhan. Seiring waktu, bukalah kembali tulisan-tulisan kali pertama dan teman bisa jadi bakal tertawa geli membaca naskah-naskah yang barangkali sebagian besar ide yang pernah dituangkan tersebut sebagai sesuatu yang terlihat atau terdengar bodoh. Tidak apa-apa. Tulis dan tulis lagi. Seiring waktu, akan kamu rasakan kualitas tulisanmu semakin hari semakin berkualitas. 

Jangan lupa minta saran dari teman atau lebih mudahnya lagi bergabung dengan suatu komunitas kepenulisan yang bisa saling berbagi ilmu dan wawasan. Seperti yang kurasakan di grup komunitas Gaminong Blogger.

^_^


Banda Aceh, 08 November 2013
Pukul 21.17

Artikel keren lainnya:

Hari Kamis Aku

Sambil mendengar radio, aku memilih untuk menuliskan catatan Hari Kamis Aku sambil santai sejenak juga selepas shalat 'Ashar di Masjid SMAN 2 Modal Bangsa. Sebelumnya kami -- aku, Cek Neh (adik ayahku), Abang dan istrinya -- baru saja silaturahim menjenguk ponakan baru kami, anak adikku yang hari ini akan genap berumur satu minggu di rumah mertuanya di Desa Siem, Darussalam.

Waktu menunjukkan pukul 5 sore di mana anak-anak asrama baru saja selesai shalat berjama'ah. Kami tidak sempat ikut berjama'ah. Selesai shalat, sambil menunggu yang lainnya selesai shalat aku duduk di seputaran halaman mesjid sambil menulis bait-bait ini. Tidak seperti biasanya, aku menuliskannya di atas setengah lembar kwarto bekas pakai. Ada ruang kosong di baliknya jadi lumayan. Mungkin nanti malam akan aku pindahkan ke blog-ku.

Di rumah mertuanya adik, aku melihat sebuah artikel Kompas, bertanggal sekitar tahun 2007-2009 -- aku tidak begitu ingat. Tentang kisah perjalanan Nyak Mu seorang penenun sutera. Ibu mertua adikku, Ibu Dahlia adalah penerus karya-karya ibunya, Nyak Mu, yang berjasa dalam mempopulerkan dan menjaga tradisi tenun tradisional tersebut yang diwariskan secara turun-temurun. Dalam artikel tersebut disebutkan Nyak Mu pernah dianugerahi Upakarti pada tahun 1991 atas jasa-jasanya dalam melestarikan budaya tradisional Aceh. 

Dalam artikel tersebut juga dijelaskan bahwa dulunya ada pabrik yang memproduksi sutera di Aceh dengan adanya peternakan ulat sutera. Namun kini banyak bahan yang harus diimpor dari Cina dan India. Meskipun demikian, setidaknya 25 jenis motif telah diwariskan secara turun temurun. Nyak Mu juga mempopulerkan motif Pinto Aceh yang sering kita temui dalam berbagai event di masa kini. 

Penasaran, aku pun menanyakan perihal kliping koran yang dibingkai manis dan dipajang di ruang tamu rumah mertua adikku tersebut. Ibu Dahlia, mertua adikku tidak keberatan menunjukkan beberapa hasil tenunan tersebut. Salah satu-nya -- yang merupakan pesanan seorang Bule -- ditenun dengan motif Rante Meulapeh. Sebuah kain tenun berwarna hitam dengan benang berwarna emas. Katanya mereka akan memajangnya sebagai hiasan dinding. 

Ada pula kain tenun berwarna merah dengan motif Delima dan kain tenun lainnya yang berwarna biru. Kedua kain terakhir ini ukurannya tidak selebar kain pesanan si Bule, tapi sering dipakai sebagai hiasan pada mahkota pengantin pria adat Aceh yang disebut Kupiah Meukutop. Semakin lebar kainnya semakin lama pula selesainya. Saat ini Ibu Dahlia mempekerjakan lima orang karyawan untuk menjalankan usaha tersebut. Di masa jayanya, usaha tenun tradisional Aceh ini pernah dapat mempekerjakan 60 orang pekerja.

Setelah pamit, aku kembali mengingat kalimat-kalimat Nyak Mu dalam artikel tersebut. Kalimat yang berisi harapan agar perdamaian yang sudah berjalan di Aceh semoga terbina lestari. Harapan yang tentunya merupakan harapan kita semua, agar dunia usaha dapat kembali berkembang dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat luas. Nyak Mu kini telah tiada, namun semangatnya dalam berkarya dapat diwariskan kepada generasi muda.

Sambil mengetik tulisan tanganku tadi ke blog ini, penelusuran membawaku pada artikel harian Kompas tersebut yang ternyata bertanggal 9 Juni 2006, yang ditampilkan oleh seorang blogger pada link berikut: http://bukan-tokohindonesia.blogspot.com/2009/06/maryamun-nyak-mu-menjaga-tradisi-tenun.html


favim.com



Banda Aceh, 07 November 2013

Artikel keren lainnya:

Hari Rabu Aku

Bersamamu blog-ku, kutuangkan segala isi hatiku. Inilah kisah berikutnya. Hari Rabu Aku.

Pagi hari ini aku menunda-nunda terus pekerjaan yang semestinya bisa kukerjakan di awal waktu. Walhasil pekerjaan tersebut terpaksa deh dibawa ke siang hari. Praktis tertunda dan meskipun demikian ini semestinya jadi pelajaran berharga buat tahun baru ini. Meskipun sangat jarang bagiku membuat resolusi untuk tahun baru Islam, kurasa tak ada salahnya kuevaluasi lagi rencana-rencana dan daftar mimpi yang sudah berjalan.

Seberapa pantaskah untuk kupertahankan.
Seberapa pantaskah diriku dapat kuandalkan untuk mencapainya.



stepbystep.com


Baiklah kisah ini dimulai pada sore hari, saat aku berputar-putar kawasan Peunayong, Banda Aceh mencari daftar belanjaan hari ini di Pasar Ikan. Syukurlah hari ini masih ada ikan yang dicari. Sempat ketemu teman sekolahan juga di situ. Yah, Banda Aceh ini kalau kita rajin muter-muter ya ketemu lagi, ketemu lagi. Soalnya kotanya tidak begitu besar juga. Namun bagiku menyenangkan juga lantaran tidak jarang ketemuan dengan guru atau teman sekolahan yang lama nian tidak bertemu.

Urusan belanja, ibu-ibu rumah tangga apalagi pembantu sepertinya sedang mengurangi belanja lantaran konon katanya inflasi sedang mengerek harga-harga barang. Meski demikian, syukurlah Mamak sering mengajakku berbelanja sehingga untuk keperluan-keperluan tertentu sudah ada tempat penjual langganan kami. 

Persediaan barang? Melimpah! Sayur-mayur mulai dari tomat, wortel tersedia melimpah. Bawang merah, bawang putih, kentang, kamu tinggal pilih. Bahkan seorang teman yang baru pulang merantau menyebut berbelanja di Pasar Peunanyong ini sebagai berkah tersendiri, soalnya segala jenis menu halal dengan mudahnya bisa diperoleh di sini.

Alhamdulillah ...

Sorenya, mampir ke toko penjual kue di seputaran Lampriet. Menyeberang lewat jembatan penyeberangan. Hitung-hitung olahraga juga. Biar sehat dan bugar selalu. Ternyata eh ternyata, mulanya tidak niat membeli lalu berpindahlah 10 potong risol rasa jagung manis yang kata Kakak penjual kue itu merupakan rasa risol paling favorit.

Setelah dicoba ...

Yummy! Kamu boleh ikutan coba deh. Very-very recommended !

Demikianlah sekilas info mengenai Hari Rabu Aku.

Nantikan edisi-edisi berikutnya.

Salam.


Banda Aceh, 06 November 2013

Artikel keren lainnya:

Hari Selasa Aku

Malam ini agak awal aku menyapamu, blog-ku. Karena sesuai janji hati-ku kemarin, malam ini akan menuliskan sebuah tulisan dengan judul "Hari Selasa Aku".

Hari Selasa ini adalah sebuah hari yang cerah, aku bersyukur bisa menikmati suasana pagi yang lengang lantaran hari ini libur Tahun Baru Islam 1 Muharram 1435 Hijiriah. Beberapa teman blog-ku di Gaminong Blogger membuat tulisan-tulisan menarik dan juga kartu ucapan seperti yang dilakukan Khaira Hisan dan Aira Ozora. "Ma'al Hijrah" adalah sebuah ucapan selamat tahun baru Islam yang baru pertama kalinya aku dengar. Temanku juga memuat sebuah foto tentang Pawai Karnaval Tahun Baru Islam yang sebenarnya juga lewat jalan raya tak jauh dari rumahku.

Hari Selasa ini, banyak uneg-uneg yang aku sampaikan. Tapi tentu saja kadang tak sampai hati-lah aku membaginya di sini. Seperti yang berulang kali aku kaji, teliti dan amati, teryata banyak sekali masih di sekeliling-ku yang nasibnya secara fisik jauh kurang beruntung, namun masih sanggup tertawa terbahak-bahak, tersenyum lebar menghadapi kenyataan hidup di dunia yang sebetulnya fana ini. Seperti kata temanku yang baik hati, "Jarak antara permasalahan dengan solusinya sejarak antara kening dan sajadah" (Maysarah Bakri)

Kita mau mengeluhkan apa pun, krisis ini-lah, itu-lah, tidak bakal bisa mengurangi bahkan yang ada semakin membuat rasa hampa di dada. Kalau sudah begitu, Alvawan obatnya.

Lho, kenapa Alvawan? Soalnya teman saya di komunitas Gaminong Blogger yang satu ini pintar sekali memanipulasi keadaan rumit sulit bin pelik menjadi sesuatu yang bernilai haha-hihi. Sampai hati ini kadang tidak terpikirkan akan ulahnya.

Suatu malam ada gempa, lalu aku seperti biasa mencari tahu skala gempa di situs http://twitpic.com/photos/infoBMKG yang biasanya paling lama lima menit-an sudah meng-update info gempa terkini se-Indonesia. Kadang aku juga mengirim pesan singkat dengan mengetik GA dan mengirimnya ke 2303 yang merupakan nomor resmi BMKG. Lantaran sewaktu gempa itu Fb aku sedang online, tidak lama Alvawan malah mengetik chat di Fb-nya:

Wah, barusan gempa. Orang rumah keluar semua pada panik. Aku di sini saja.

Weleh-weleh ...

Sempat-sempatnya ...

Balasku ringkas.

Iya, sempat-sempatnya bercanda, pikirku. Biar pun besoknya Alvawan insaf dan mengetikkan chat lagi ...

Bang, mungkin gempa semalam itu teguran, Bang ...

Syukurlah sudah insyaf ...

Tadi galaunya kumat lagi. Coba pikirkan pemirsa, masa iya Alvawan mau bikin film sekelas 99 Cahaya Di Langit Eropa dan saya cuma kebagian peran sebagai bagian Lampu sama Cahaya-nya.

Beuh ....

Kembali ke laptop, bagaimana dengan kisah di Hari Selasa Aku?

Yang jelas hari ini hari libur dan amat sangat terbantu lantaran seisi rumah pada bergotong-royong beres-beres rumah. Dan ketika rumah sudah bersih, maka rasanya surga dunia ...

Akunya yang baru habis sembuh dari sakit malah jadi kebagian yang ringan-ringan saja: sesekali memegangi ponakan yang masih bayi, si abang Maher. Nah, lho. Baru saja kesebut namanya sudah menangis dia di kamarnya.

Di penghujung malam, sayup-sayup dari Radio Baiturrahman terdengar siaran langsung ceramah memperingati Tahun Baru Islam yang diisi oleh Ustadz Tgk. Fakhruddin Lahmuddin. Pada kesimpulan aku mendengarkan pesan beliau untuk saling mengevaluasi diri sendiri dan tidak buru-buru atau suka menyalahkan orang lain. Sebab jangan-jangan orang yang menyalahkan orang lain itu bisa saja merupakan sumber sebenarnya dari banyak masalah.

Oke lah, demikian dulu kisahku. Kisah di Hari Selasa Aku.

Tiba-tiba teringat Si Wimpy, temannya Popeye, film kartun kesukaanku di masa kecil. Dia suka menangguhkan tagihan Hamburger-nya sampai hari Selasa. Mengapa, ya?




theawl.com


Banda Aceh, 05 November 2013

Artikel keren lainnya:

Hari Senin Aku

Hari ini hari Senin, ada banyak pula kisah yang bisa kukisahkan. Namun hari ini aku isitirahat. Setelah kemarin seharian ikut ujian. Tes Calon Pegawai Negeri Sipil yang serentak diselenggarakan tahun ini.

Dudukku di posisi paling depan, dan hari agak terik sehingga banyak yang duduk di kursi paling depan berinisiatif mencari posisi kosong. Terik bukan sembarang. Meski kemarin sore mendung dan agak hujan. Sesekali ada awan tebal yang memayungi. Lalu kemudian terik lagi. Atas kebaikan teman yang di belakangku, mereka memundurkan kursinya agar aku bisa mundur pula. Namun matahari tetap saja mampu mengintip dan jadilah ujianku berpacu dalam melodi eh waktu agar cepat selesai sekaligus sebentar-sebentar keluarkan tissue dari dalam sakuku agar keringat tak sampai jatuh ke lembar jawaban komputer-ku.

Barangkali ada hikmahnya, aku jadi terpacu untuk menyelesaikan soal tepat waktu. Alhamdulillah ya, bagiku warna-warni kisah itu adalah sesuatu.

Teringat beberapa tahun yang lalu. Saat ujian diadakan di sebuah gedung pertemuan. Dingin luar biasa. Aku kira hanya aku. Nyatanya semua peserta buru-buru agar segera dapat selesai. Lalu antrian panjang di toilet gedung. Usai jam istirahat, kondisi tidak sedingin sebelumnya. Berceritalah panitia, bahwa sebelumnya ada kesalahan teknis. Sehingga AC-pun disetel panitial menjadi 10 derajat. Subhanallah ya, mendengarnya berasa sesuatu ...

Ya, inilah kisah hari Senin aku. Masih menemani Maher yang sudah lincah berjalan meski masih dalam kereta bayinya. Hari ini karena flu, siang dan malam sehabis makan kuminum pula dua butir habbatussauda. Banyak tidurnya juga. Karena sejak bangun tidur di pagi hari tenggorokan ini berasa sakit benar. Seharusnya kemarin sepulang ujian, minum air putih sebanyak-banyaknya. Barangkali terlalu gembira. Gembira karena ujian sudah selesai. Maka tindakan protect semacam itu tak teringat lagi. Rasa lelah dan letih hilang lantaran rasa gembira yang nyata.

Perlahan kondisi ini beranjak baik. Ya, sehat itu mahkota yang baru dirasa ketika sakit menyapa. Sekian dulu dari aku. Kisahku di Hari Senin Aku. Udara malam beberapa hari ini memang agak dingin. Entahlah, kata mereka cuaca ekstrem. Kurasa begadang pun harus aku kurangi. Syukurlah masih sempat menulis malam ini. Tadi habis shalat maghrib dan makan, lalu ketiduran. Baru saja terbangun, menulis pun kusempatkan.

Ai, ai, jadi asyik sendiri kalau bait ini mulai terangkai. Besok barangkali aku akan mencoba menulis dengan pena di buku tulis. Lama sudah bergantung pada tuts-tuts keyboard. Kalau kemarin temanya Hari MInggu Aku, hari ini Hari Senin Aku, berarti besok in sya Allah Hari Selasa Aku.



wekosh.com


Salam.

^_^


Banda Aceh, 04 November 2013
Pukul 23.40

Artikel keren lainnya:

Hari Minggu Aku

Hari Minggu Aku

Tes Calon Pegawai Negeri Sipil hari ini ceritanya.

Ramai nian.

Berjubel memenuhi stadion Harapan Bangsa.

Pagi-pagi buta kami sudah keluar rumah.

Agar dapat ikut serta mencari tempat parkir.

Aku duduk paling depan, di lapangan bola dekat gawang.

Pikirku, asyik juga, sekalian ikut ujian sekalian merasakan atmosfer sepakbola.

Setelah hanya bisa menonton ataupun menikmatinya dalam game sahaja.

Ya, setelah jam-jam yang indah.

Lantaran matahari dan mendung silih berganti datang.

Namun syukurlah tidak sampai hujan.

Was-was rasanya sewaktu ujian tadi.

Jumpa beberapa teman, melepas nostalgia lama.

Ya, itulah ceritaku.

Tahun ini semua testing diadakan serentak.

Sehingga satu orang hanya bisa melamar untuk satu formasi lowongan.

Peserta membludak, setelah beberapa tahun jeda penerimaan.

Semoga dunia usaha kembali jaya.

Sehingga lapangan kerja banyak yang terbuka.

Ayo yang muda kita bekerja.

Belajar tuntut ilmu jangan kau sia-sia

Jadi orang berguna itu yang utama ...



thedailyquotes.com


Banda Aceh, 03 November 2013
Pukul 24.00
Tepat memasuki hari yang baru
Semangat!!

Artikel keren lainnya:

Tidak Ada Yang Tidak Bisa (Bagian 3 - Tamat)


Setelah menguasai 95 persen saham Bank NISP, perlahan namun pasti masyarakat mulai melihat NISP sebagai bank yang sangat menjaga kepercayaan nasabah. Berbekal vespa, Karmaka bergerilya mencari nasabah baru. Puncaknya adalah pada masa krisis moneter tahun 1968 di mana terjadi devaluasi pertama pada masa Orde Baru. Banyak bank yang kolaps, namun sebaliknya bagi Bank NISP justru menjadi tempat masyarakat mengalihkan dana mereka. Suasana kondusif tersebut ditambah lagi dengan suntikan dana dari mitra baru mereka Daiwa Bank asal Jepang. Meski belum termasuk dalam jajaran bank yang terbesar, Bank NISP termasuk dalam kategori bank yang terkenal akan kehati-hatian, reputasi baik dan memiliki nasabah-nasabah yang sangat setia.

Di saat-saat Bank NISP memasuki era jayanya, musibah pun berdatangan. Musibah pertama adalah meninggalnya sang mertua, Lim Khe Tjie. Musibah kedua adalah Karmaka divonis menderita sirosis hati atau pengerasan hati dan tidak akan hidup lebih lama dari lima tahun.

Artikel keren lainnya:

Gowes

Gowes.

Kenapa dinamakan gowes?

Aku mulai sering gowes lagi sejak 2-3 tahun lalu. Sepeda BMX-ku bertuliskan Rambo yang menemaniku berjalan-jalan keliling kota Banda Aceh. Sejumlah even lomba pernah kuajak ikut serta, biar mulanya masih agak grogi-an juga.

Asyiknya bersepeda itu kalau kamu keluar di pagi buta, terus dengan bekal satu botol air mineral yang bisa jadi pelepas dahaga. Banyak juga tempat menepi yang asyik. Apalagi kalau satu kota sedang demam sepeda, bisa dipastikan pulangnya kita bisa mampir ke sebuah toko sepeda yang lagi ramai dengan para pesepeda 'goweser' yang sedang masuk pit-stop.

Banda Aceh juga kini memiliki sejumlah ruas khusus pesepeda.

Namun satu hal masih jadi keluhan adalah kesadaran akan rambu lalu lintas. Hal ini yang membuat hobi bersepedaku juga kini mulai rada-rada waspada. Banyaknya pengendara motor sejak era motor matik, yang tidak diimbangi dengan "sadar besi" -- istilah yang kudengar dari ralliest Rifat Sungkar. Tidak jarang aku melihat ada pengendara yang menerobos "wrong way" dan juga mengoperasikan gadget saat sedang berkendara.

Bahkan pernah satu kali aku nyaris mepet-mepetan dengan sebuah mobil saat bersepeda. Ceritanya Bapak itu sedang fokus dengan mobilnya yang rame dengan anak-anak -- sepertinya ia mengantar anak ke sekolah, tapi sudah telat dan memegang setir dengan satu tangan. Ia sama sekali tidak memperhatikanku yang ada di depannya. Syukurlah aku menghentikan dan asyik menegok kiri-kanan dahulu, sehingga Alhamdulillah aman-aman saja.

Bersepeda kadang lebih asyik bila berkelompok. Aku banyak berterima kasih pada temanku, Andi yang sering mengajakku mengelililingi rute-rute yang jauh. Bagi Andi, bersepeda adalah mencari momen untuk menangkap inspirasi. Menghirup udara segar Banda Aceh dan Aceh Besar. Kadang hobi ini juga melibatkan biaya perbaikan sana-sini, namun aku syukuri sejak gowes kondisi fisikku lebih mudah diajak beraktivitas yang agak 'full'. Aku juga jadi lebih perhatian dengan info-info seputar kesehatan dan mitos-mitosnya.

Sehat, tidak harus mahal dan yang terpenting adalah mencegah lebih baik daripada mengobati. Di samping semangat da berpikir positif tentunya.

Baru sadar sudah beberapa bulan tidak bersepeda. Ah, istirahat. Biar besok bisa memulai petualangan yang baru lagi bersama sepeda.


Banda Aceh, 02 November 2013
Pukul 02.08

Artikel keren lainnya:

Kualitas atau Kuantitas

Bicara soal komitmen menulis setiap hari seperti tak ada habisnya. Pertama, ini soal janji kepada diri sendiri. Kedua, sebenarnya bisa saja aku menuliskan semua hal tapi meninggalkannya dalam ruang bernama "draft". Ketiga, ini soal komitmen kepada diri sendiri, dan evaluasi tiada henti, baik dari para pembaca sukarela yang mampir di blog-ku ataupun hasil dari mengamat-amati dan menganalisa sendiri. Dengan kapasitas ilmu yang jua terbatas ini.

Kualitas atau kuantitas.

Hal ini juga seringkali menjadi dilema dalam dunia kerja. Tadi pagi salah seorang abangku yang pernah bekerja di sebuah lembaga yang bekerja sama dengan sebuah lembaga internasional menceritakan bagaimana disiplinnya mereka dalam menjaga keseimbangan antara kualitas dan kuantitas ini. Pekerjaan yang mereka berikan haruslah memenuhi standar mutu tertentu (kualitas) dan hasil pekerjaan yang sesuai dengan target (kuantitas).

Menariknya, pelaporan kerja atau pun keuangan yang diharapkannya adalah laporan yang sederhana; sederhana untuk dibuat demikian pula untuk dipahami. Mereka sampai-sampai menilai sistematika laporan yang dibuat oleh tim kerja lokal terlalu rumit. "Kalau rumit begini kapan masyarakat bekerja? Memangnya mereka hanya bekerja untuk membuat laporan!" ujar abangku menirukan kalimat dari sang pegawai lembaga internasional tersebut.

Artikel keren lainnya:

Tidak Ada Yang Tidak Bisa (Bagian Kedua)


Dari sebuah bus Damri yang sedang menunggui penumpangnya di kawasan terminal angkutan umum di Banda Aceh, saya melanjutkan untuk membaca buku setebal 264 halaman tersebut. Bait demi bait yang dituliskan Dahlan serasa membawa saya kembali ke masa itu, masa ketika kisah ini  berlangsung. Karmaka menceritakan semua kisah ini pada Dahlan, dengan harapan dapat kita ambil hikmahnya selaku generasi muda penerus harapan bangsa.

Kisah ini bermula pada tahun 1935 ketika ibunda Karmaka hendak menyusul suaminya ke kota Bandung, meninggalkan kampung halamannya Hokja, Provinsi Fujian, Tiongkok. Suaminya Kwee Tjie Kui telah dua tahun lebih dulu berlayar mengarungi Laut Cina Selatan. Sempat ditolak turun ke kapal lantaran terserang diare dan khawatir menjadi wabah penyakit, Kwee Tjie Hoei yang masih berusia 10 bulan akhirnya mendapat jaminan sebesar 500 gulden dari seorang pengusaha sukses asal Hokja yang telah lama menetap di Bandung, The Tjie Toen. Kelak, di usia 32 tahun bayi mungil itu memperoleh kewarganegaraan Indonesia dan mengganti namanya menjadi Karmaka Surjaudaja.

Artikel keren lainnya: