Di tengah rasa kantuk yang berat ini, menuliskan bait sepertinya bukan hal yang utama, rasa kantuk yang mengundang serasa mengajak untuk menutup layar ini. Di sebalik berlalunya hari, kita manusia hanya ingin berusaha memberikan yang terbaik dari kehidupan ini.
Berjuang melawan rasa takut, rasa cemas, beradaptasi dengan berbagai perasaan tersebut untuk tetap melalui hidup. Untuk berkata "show must go on" meskipun beragam rasa berkecamuk dalam pikiran dan hati. Hati mungkin bisa berbolak-balik. Kadang senang, sedih, duka, suka berjalan beriringan.
Apa yang kita takutkan? Apakah yang kita takutkan harus menghalangi kita untuk terus berjalan? Ada beragam hal yang menarik dari kehidupan. Kehidupan yang sekali ini bisa berwarna dengan beragam masalah. Masalah yang membuatnya menjadi berwarna.
Dewasa, di satu sisi kita harus mandiri. Berpasangan, di sisi lainnya kita harus merangkai kebersamaan.
Lalui hari-hari, menemukan persahabatan. Berjalan lagi, menemukan ketidakramahan. Kemudian kembali menjadi takut. Apakah selamanya akan terus begitu?
Melulu?
Mengkhayalkan namamu tertulis dalam indah puisiku. Puisi yang lama tak tersentuh jemari. Apakah artinya. Apakah artinya bila tak dalam frekuensi yang sama?
Cukup.
Banda Aceh, 5 Maret 2014
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Tanpa Makna"
Post a Comment