Sabtu lagi, ini berarti hari menulis tentang nostalgia. Hmm, menulis tentang apa, ya? Menulis tentang orang terdekat barangkali bukan hal yang mudah. Di malam ini saya mencoba menuliskan sebuah peristiwa yang terjadi pada tahun 1992. Seingat saya saat itu kedua orang tua saya sedang menunaikan ibadah haji ke tanah suci.
Hari itu adalah hari pengumuman kenaikan kelas. Lewat mikropon dari kantor guru dibacakanlah nama-nama juara kelas. Saat itu masih duduk di kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah. Masih lucu-lucunya (
duile).
Saat kelas saya dibacakan, kelas I-D, saya menunggu lantaran biasanya langganan juara kelas. Tapi kini giliran teman sebangku saya yang jadi juaranya. Pas ujian dia banyak sekali bertanya pada saya. Saya yang mudah terenyuh (lho?) memberi saja jawaban kepadanya. Nah,
nyesel nggak udah direbut juaranya. Hehehe.
Maju ke depan. Sedikit malu-malu juga karena juara tiganya murid perempuan. Cantik. Rambutnya dikepang dua. Yah, namanya anak-anak, sukanya disorak-sorai.
Tapi yang paling berkesan untukku adalah sosok di kerumunan murid yang ramai berbaris. Dari kerumunan "penonton" itu abangku, yang saat itu duduk di kelas IV bersorak pada temannya.
"Itu adikku!"
Nyess moment!
Besok adalah hari ulang tahunnya. Tulisan ini pun kupersembahkan untuknya.
Selamat milad ya, Cut Bang!
it.wikipedia.org
Banda Aceh, 01 Maret 2014
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Selamat Milad, Cut Bang!"
Post a Comment