Ketika beberapa teman menanyakan apakah ada tipsnya untuk bisa menulis setiap hari? Saya tidak dapat menjawabnya. Sore ini saya membaca di suplemen Leisure di harian Republika di mana seorang penulis yang akrab kami sapa Kak Aida membagikan resep bagaimana dapat menjadikan menulis menjadi sebuah kebiasaan. Kak Aida Maslamah yang saat ini dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal pada komunitas Be A Writer Indonesia mengatakan agar menulis dapat menjadi suatu kebiasaan, maka ada dua rumusnya:
1. Latihan, dan
2. Mengulang.
Kak Aida menyatakan bahwa dengan membiasakan diri untuk terus berlatih secara serius dan berkala, maka kebiasaan tersebut akan terekam dalam alam bawah sadar seseorang. Ketika menulis sudah menjadi kebiasaan, maka menulis dapat menjadi suatu kebutuhan.
Secara pribadi saya mengakui bahwa motivasi terbesar menulis setiap hari ini adalah berasal dari status seorang penulis nasional, Asma Nadia. Dengan tegasnya ia mengatakan: No Excuse. Meskipun saya belum dapat melakukan lebih jauh lagi; yaitu menulis dan mengirimkannya pada media.
Baru-baru ini saat saya mem-posting tulisan Perjuangan Menulis Setiap Hari, di salah satu komentar di grup facebook komunitas Gam Inong Blogger ada seorang teman blogger menyarankan agar mulai mengirimkan tulisan kepada media.
Beberapa "trik" untuk menulis sebenarnya bisa diperoleh dengan blogwalking dan menerima umpan-umpan balik dari para pembaca tulisan kita. Seperti misalnya saran-saran dari Kak Eky antara lain menulis apa yang dipikirkan dan bukan berpikir dulu baru menuliskannya. Menulis dari tulisan yang singkat-singkat, pendek-pendek adalah awaldari menulis sebuah karya lebih lanjut.
Biasanya, seperti saran Mbak Asma Nadia, saya menuliskan tanpa meng-edit. Lalu membacanya minimal sekali. Biasanya dua kali. Tapi seringnya berkali-kali terutama apabila tulisan tersebut mendapat "respon positif" dengan banyaknya viewers yang melihat tulisan tersebut. "Melihat", karena saya tak dapat memastikan lebih lanjut apakah pengunjung blog saya telah membaca tulisan tersebut secara utuh, atau berusaha mengambil ide-ide paragrafnya saja, atau tingkat pengamatan lainnya. Menurut Mbak Asma Nadia, menulis dengan mengedit akan menyebabkan kita menjadi lupa akan apa yang ingin kita tulis.
Saya memiliki beberapa artikel terkait yang barangkali bisa berbagi semangat menulis ini setelah pemirsa blog saya membacanya:
1.
Perjuangan Menulis Setiap Hari.
2.
Membaca untuk Menulis.
3.
Menulis Semudah Berbicara.
4.
Menulis Membuatku Seperti Hidup Kembali.
5.
Menulislah.
6.
Hari Jum'at Aku.
Jika ternyata tulisan-tulisan tersebut belum dapat membangkitkan motivasi menulis tersebut, saran saya baca kembali pesan Kak Aida MA dan mulailah dengan menulis. Jangan lupa berdo'a agar dapat istiqamah dan do'akan pula untuk saya, karena sejatinya lewat tulisan ini kita dapat saling mengevaluasi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu.
^_^
Banda Aceh, 25 Maret 2014
Setelah sempat diinterupsi oleh padamnya listrik.
Referensi:
Qommarria Rostanti,
Tips Ingin Mahir Menulis? Lakukan Dua Hal Ini. Leisure, Suplemen Republika, Selasa, 25 Maret 2014, hal. 12.
Artikel keren lainnya:
luarrr biassa bg...
ReplyDeletetrimaksih banyak infonya... :D
mari menulis setiap hari!
salut untuk azhar bisa menulis setiap hari, kakak jarang kali update blog
ReplyDeleteSaya menulis setiap hari. Beberapa kalimat dengan sembarang tema.
ReplyDeleteTapi ya... tidak ditindaklanjuti dan jarang di-publish :D