Saya berpikir jika telah menetapkan Sabtu untuk menulis nostalgia, maka Minggu tentang hal yang bersifat santai, maka Senin saya menuliskan sesuatu yang berkaitan dengan muhasabah diri sendiri. Mengapa demikian? Ya, Senin
kan identik dengan upacara bendera. Jadi, ya tema ini saja yang saya pilih.
Terkadang juga kita pernah merasa diri belum pantas untuk mencapai jenjang tertentu, merasa perjalanan ke sana akan begitu berat, padahal setelah dijalani maka akan ada saja pertolongan-pertolongan yang diberikan oleh Allah Swt melalui orang-orang pilihannya ataupun cara-cara yang tidak kita duga. Tetap berusaha dengan memaksimalkan potensi yang ada dan jangan lupa tetap menyandarkan harapan kepada Yang Maha Kuasa.
Hari ini saya membaca sebuah artikel pada rubrik Bincang Bisnis Republika. Di situ saya terkagum-kagum dengan kiprah seorang muda dan berprestasi yang baru saja menjabat pos Dirut pada sebuah BUMN yang bergerak di bidang pariwisata. Lailly Prihatiningtyas namanya. Perempuan kelahiran 28 tahun silam ini belum lama ini dipercaya menjadi Dirut PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. Meraih gelar sarjananya pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) pada tahun 2003-2006, Lailly juga telah banyak makan asam garam di berbagai jabatan di Kementerian BUMN dan sempat menjadi Anggota Komite Risk Management PT Antam, Tbk.
Penyuka mendaki gunung dan fotografi ini dipercaya langsung oleh Menteri BUMN yang mengenalnya sebagai sosok yang sangat pintar di lingkungan kementerian BUMN. Sempat menunjuk secara langsung, atas permohonan Lailly diadakan sebuah proses fit and propper test dan akhirnya tetap Lailly yang ditunjuk memimpin BUMN tersebut.
Saya tidak banyak mengerti mengenai pariwisata, namun dari wawancara yang ditampilkan oleh harian Republika tersebut, terlihat jelas kemampuannya dalam memetakan masalah. Di samping itu manajemen pariwisata ternyata mesti dipikirkan A-Z nya secara mendetil. Terlihat dari jawaban-jawaban Lailly yang dapat memerinci mengenai target pengunjung yang siap ditingkatkan untuk masing-masing tempat wisata yang berada di bawah BUMN yang dipimpinnya.
Udah ya,
udah diingatkan sama orang tua jangan tidur terlalu larut lagi.
^_^
Banda Aceh, 23 Februari 2014
Artikel keren lainnya:
pariwisata Indonesia itu sebenarnya harta karun, sayang belum di kelola dengan maksimal.. kita butuh orang yang bisa memanage pariwisata Indonesia supaya jadi lebih bernilai
ReplyDelete